Aurora Bird Farm Surabaya Kini Jadi Incaran Kung Mania, Dua Pasang Indukan Dijebol dan Tiga Anakan Lepas Bersamaan
Pelan namun pasti, Sammy berusaha membuktikan bahwa produk ternaknya Aurora Bird Farm bisa dijadikan referensi bagi kung mania yang kebetulan membutuhkan produk dengan kualitas yang mampu bersaing. “Alhamdulillah produk ternak kandang saya sudah mulai muncul bagus-bagus,” terang Sammy.
Beberapa kung mania yang mengetahui dan mendengar akan hal demikian, langsung mendatangi markas Aurora Bird Farm yang beralokasi di Simo Magerejo Surabaya. Mereka yang awalnya sekedar ingin membuktikan kebenaran informasi yang tersebut, sampai disana mengaku tidak sekedar mengakui, namun langsung mentak over beberapa anak kandang.
Bahkan ada beberapa dari kung mania yang menjebol kandang karena ingin mengalami hal seperti yang dirasakan Sammy. H.Ribut, kung mania yang sudah memiliki reputasi sebagai perawat dan pengorbit burung perkutut berprestasi mengakui kalau Aurora Bird Farm saat ini produknya tidak bisa dianggap enteng.
“Saya akui kalau Aurora memang bagus-bagus, saya malah meminang beberapa hasil ternaknya,” tegas H.Ribut. produk yang dipinang H.Ribut adalah anakan K.King (Sapujagad HDL K.8 x RMB R.1) dan Aurora K.2 (HDL 19 x HDL 10). Usia rata-rata produk yang diboyong H.Ribut berada di angka tiga bulan.
Menurut H.Ribut, rencananya burung yang ditake over dari Aurora diproyeksikan untuk lomba, mengingat kualitasnya layak untuk masuk arena. Dirinya mengaku mengeluarkan kocek sekitar Rp 15 juta untuk memboyong kedua produk Aurora BF tersebut. “Burung dari Pak Sammy adalah calon juara, tinggal menunggu waktunya untuk dibawa ke lomba,” imbuhnya.
Wahyu Chupid Bird Farm Surabaya menjadi kung mania yang tertarik dengan produk Aurora Bird Farm. Bukan hanya memboyong anakan, Wahyu bahkan menjebol dua kandang Aurora sekaligus, yakni Kandang Queen (JFR K.3 x RMB R.7) dan K.8 (FDR C.4 x FDR Satelit).
Tidak disebutkan berapa rupiah yang harus dikeluarkan Wahyu untuk mendapatkan kedua indukan tersebut. Namun yang pasti, puluhan juta rupiah milik Wahyu harus pindah ke tangan Sammy. “Saya tidak pernah memikirkan soal rupiah, yang penting saya merasa puas dan bisa memiliki burung yang selama ini saya inginkan,” ungkap Wahyu.
Bahkan Wahyu mengaku masih memantau dan mengincar beberapa produk kandang lain yang bakal diangkut ketempat tinggalnya. “Jika memang masih ada, saya tetap berminat untuk memboyong beberapa produk lagi dari Aurora. Tapi Pak Sammy bilang, jangan kesusu karena harus dipantau sebelum diputuskan,” papar Wahyu.
Fajar kung mania asal Surabaya merupakan peminat produk kandang ternak Aurora Bird Farm berikutnya. Ia memboyong anakan dari kandang King (Sapujagad HDL K.8 x RMB R.1) yang merupakan adik dari produk yang diambil H.Ribut. usianya masih sekitar satu bulan, namun menurut Fajar secara kualitas sangat memuaskan.
“Saya baru kali ini beli burung usia masih satu bulan tapi sudah kelihatan mewahnya. Mudah-mudahan burung ini kualitasnya terus bertahan sampai dewasa,” harap fajar. Bahkan ketika dibandingkan dengan Sapujagad sang bapak, Fajar mengakui tidak beda jauh. Sammy sendiri ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa dirinya merasa bangga jika ada pembeli yang puas atas produk ternaknya.
“Selama ini saya berharap bahwa mereka yang mendapatkan produk dari Aurora merasa puas karena itulah tujuan saya untuk memberikan yang terbaik,” tutur Sammy. Lebih lanjut dirinya mengatakan bahwa produk yang diboyong dan dijebol kung mania merupakan kandang favorit miliknya. Namun demikian, Aurora masih menyisakan kandang favorit lain, seperti Kandang Vini (HDL K.9 x HDL K.8), Kandang Vidi (ZNB 444 x Jupiter Sanyo) dan Kandang Vici (Cristal B.8 x AD.7)
Sukses yang diraih saat ini diakui Sammy semua berkat bantuan dari H.Holil. “Terus terang saya melakukan napak tilas di HDL Bird Farm untuk mendapatkan ilmu seputar perkutut. Saya berterima kasih kepada H.Holil yang telah memberikan banyak ilmu kepada saya sehingga saya bisa menekuni peternak seperti sekarang ini,” imbuh Sammy.