Konkurs Kejurnas Cup 2018 Semarang Minggu, Milik Berkah dan Marcopolo
Agenda Liga Perkutut Indonesia 2018 usai tergelar, Minggu 9 Desember 2018. Lapangan perkutut Family Residen Semarang menjadi saksi bisu atas keberhasilan Pengwil P3SI Jawa Tengah dan Pengda P3SI Semarang menjadi tuan rumah penyelenggaraan even akbar milik komunitas perkutut tanah air.
Hadir dalam acara tersebut Ketua Umum P3SI, Mayjend TNI (Purn) H.Zainuri Hasyim, Ketua Bidang Penjurian P3SI Pusat, H.Gunawan MTG, Ketua Bidang Lomba, Bambang Atmadja, Sekjend P3SI Pusat, H.Surachman dan pengurus lain. Dalam sambutannya, H.Zainuri Hasyim menjelaskan bahwa perkembangan hobi perkutut semakin lama menunjukkan kemajuan.
“Saya lihat hobi perkutut makin semarak, saya yakin tahun 2019 hobi perkutut akan semakin maju dan berkembang pesat. Hal ini harus kita syukuri dan harus kita pertahankan,” papar Ketua Umum P3SI Pusat. Acara bertajuk Kejurnas Cup 2018 ini dimulai dengan pelepasan perkutut ke alam bebas. Perebutan posisi terdepan daftar kejuaraan yang diharapkan bisa menjadi pertaruhan jawara-jawara papan atas, ternyata gagal dihadirkan.
Bahkan sebaliknya penjurian empat babak yang dilakukan, berakhir dengan kemenangan jawara-jawara pendatang baru. Sebut saja Berkah, orbitan Team AKN Sampang sukses membuktikan sebagai jawara peraih penghargaan tertinggi. Perkutut ternakan CTP Bird Farm ini meraih kemenangan bukan tanpa perjuangan.
Dibabak awal penjurian, perkutut yang masih berusia sekitar 11 bulan harus menghadapi lawan-lawan tangguh yang dikerek pada kelas yang sama. Raihan nilai bendera tiga warna hitam yang didapat pada babak akhir, menjadi jalan mulus bagi Berkah untuk memastikan diri menjadi juara pertama.
Dikerek pada nomor 41, Berkah memulai penjurian dengan hasil bendera tiga warna hitam, babak kedua, performanya terlihat mengalami penurunan karena hanya mendapatkan bendera tiga warna. Memasuki babak ketiga dan keempat inilah, Raihan bendera semakin terlihat bagus. Bendera tiga warna hitam dengan mudah diraih.
“Saya awalnya merasa bahwa pesaing di Kelas Senior sangat ketat, makanya saya tidak menargetkan juara, namun saat babak terakhir, ketika dapat bendera tiga warna hitam, saya mulai yakin bisa meraih juara pertama,” terang Klebun H.Aksan sang pemilik Berkah. Sharana, andalan H.Tohir Galis Bangkalan yang dikerek pada nomor 150 yang awalnya memberikan perlawanan ketat, harus menerima kekalahan dan trophy juara kedua berhak dibawa pulang.
“Hasil yang harus saya syukuri. Yang penting kami bisa menampilkan burung terbaik meski belum menjadi juara pertama. Mudah-mudahan kedepan bisa lebih baik,” kata Kholik sang perawat. H.Thohir yang mengawal langsung dari sisi utara lapangan tidak banyak berkomentar. “Saya serahkan semua pada juri, apapun hasilnya saya menerima,” tegas H.Thohir sang pemilik Sharana.
Keberhasilan perkutut bergelang TGM Bird Farm meraih posisi kedua, setelah berhasil meraih bendera tiga warna pada babak pertama dan kedua serta bendera tiga warna hitam pada babak ketiga dan keempat. Ditempat ketiga masih pada kelas yang sama, diraih Bos Muda milik Barlian K Kudus. Perkutut ring ALF Bird Farm ini tampil dengan raihan bendera tiga warna hitam babak pertama dan kedua, bendera tiga warna babak ketiga.
Sementara itu, di Kelas Dewasa Yunior, perebutan posisi kejuaraan akhirnya juga dimenangkan oleh pendatang baru yakni Marcopolo, orbitan H.Djainuri Surabaya ring Janitra. Perkutut yang dikerek pada nomor 201 menyudahi penjurian dibarisan paling depan dengan raihan bendera tiga warna hitam babak pertama, kedua dan keempat serta bendera tiga warna babak ketiga.
“Persaingan di Kelas Yunior tidak kalah sengitnya, hasil penjurian beda tipis dan saya sempat deg-degan melihat performa lawan yang tidak mudah dikalahkan meski akhirnya mereka harus mengakui kehebatan Marcopolo,” papar Benny Mintarso yang mengawal langsung Marcopolo.
H.Djainuri yang dihubungi mengaku bangga dengan hasil tersebut. “Alhamdulillah, hasil yang harus saya syukuri dan banggakan. Mudah-mudahan kedepan bisa bertahan dan bisa lebih baik lagi,” tutur pemilik Sultan Bird Farm Surabaya. Gunung Mas, andalan H.Udin Banjarmasin yang dikerek pada nomor 193, harus menerima posisi kedua.
Perkutut bergelang HDL Bird Farm meraih bendera tiga warna hitam pada babak pertama, ketiga dan keempat serta bendera tiga warna babak kedua. H.Atros yang mengawal langsung Gunung Mas mengaku menerima kekalahan tersebut. “Saya akui burung dikerek 201 memang tampil lebih bagus, makanya layak jadi juara,” kata H.Atro.
Sedangkan diurutan ketiga, ada Selendang Sutra andalan Aron Sentul. Perkutut bergelang GM yang menempati nomor kerekan 319 meraih nilai bendera tiga warna babak pertama dan keempat serta bendera tiga warna hitam babak kedua dan ketiga. “Sayang sekali burung saya kurang bunyi, padahal peluang bisa juara terbuka lebar,” jelas Aron.
Yan Suta selaku ketua Pengwil P3SI Jawa Tengah mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh peserta yang menyempatkan hadir. “Tidak ada kalimat yang saya ucapkan selain terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh kung mania yang hadir, baik dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali dan Lombok. Jika ada hal-hal yang kurang berkenan saya atas nama panitia mengucapkan banyak terima kasih,” jelas Yan Suta.
Komentar senada disampaikan Budi SP selaku Ketua P3SI Semarang. “Saya mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan yang diberikan untuk Kejurnas Cup 2018. Mudah-mudahan apa yang telah kita lakukan menjadi awal yang baik untuk melangkah di tahun berikutnya,” jelas Budi SP.Dalam acara ini, diserahkan juga pengahrgaan kepada peraih Klasemen Liga Perkutut Indonesia 2018.Sabtu malam, 8 Desember juga diadakan Rapat Kerja Nasional 2018 dengan agenda evaluasi kinerja P3SI tahun 2018 dan penyusunan LPI 2019.