Bintang Pamungkas Mengawali Kemenangan di Liga Hanging Sultan BF Seri I Surabaya
Membludak. Itulah pemandangan yang bisa disaksikan dalam gelaran Liga Hanging Sultan BF Seri I Surabaya, Selasa 4 Desember 2018. Menempati lokasi di markas Sultan Bird Farm jalan Sidotopo Wetan Surabaya, acara berjalan lancar. Diawali dengan sambutan, Ketua Korwil P3SI Jawa Timur yang diwakili Benny Mintarso, dilanjutkan dengan sambutan tuan rumah yakni H.Djainuri dan do’a penutup.
Dalam sambutannya, Benny Mintarso mengaku bangga dengan adanya gelaran liga seperti ini. “Saya yakin liga seperti ini akan menumbuhkan semangat kung mania, khususnya di kalangan bawah dan pemula. Kami atas nama Pengurus Pengwil P3SI Jatim mengucapkan banyak kepada H.Djainuri yang bersedia menggelar kegiatan seperti ini,” terang Benny.
H.Djainuri mengaku senang dengan adanya kegiatan seperti liga. “Saya berharap agar kegiatan semacam ini bisa mempererat tali silaturrahmi diantara kita para pemain burung perkutut. Ayo kita tumbuhkan rasa persaudaraan dengan hobi perkutut. Saya siap mendukung setiap kegiatan yang sifatnya positif,” jelas H.Djainuri.
Sebelum penjurian dimulai, didahului oleh pemotongan tumpeng dari tuan rumah kepada perwakilan P3SI Pengwil Jatim. Penyerahan tumpeng dimaksudkan sebagai bagian dari rasa saling memiliki diantara sesame komunitas hobi perkutut. “Saya ingin berbagi dengan teman-teman sesame penghobi perkutut lewat gelaran liga yang kami agendakan ini. Mudah-mudahan apa yang kami buat bisa memberikan arti dan manfaat bagi semua,” lanjut H.Djainuri.
Tepat pukul 08.00 wib, acara dimulai. Sekitar 112 perkutut piyik hanging ikut ambil bagian dalam pertarungan posisi kejuaraan. Jumlah ini sebenarnya bisa saya bertambah, andai masih ada tempat kosong. Benny Mintarso selaku ketua panitia mengaku ada sekitar 7 ekor perkutut yang batal untuk digantang karena tidak ada tempat kosong.
“Awalnya kami hanya menargetkan peserta ekitar 80 ekor saja, karena menyesuiakan itupundengan jumlah gantangan yang ada, namun setelah informasi ini tersebar, jumlah pendaftar melebihi jumlah yang kami targetkan,” imbuh Benny. Akhirnya pihak panitia menambah jumlah gantangan menjadi total 112.
Itupun bukan menjadi solusi, karena para peserta terus mendaftar. Untuk menambah jumlah gantangan jelas tidak mungkin karena lokasi tidak memungkinkan. Meski ada beberapa peserta yagn tetap nekad dan ngotot untuk mendaftar, pihak panitia tidak bisa menolak, namun mereka masuk dalam daftar cadangan.
Sampai akhirnya mereka yang masuk daftar cadangan tetap saja tidak bisa menggantang burung miliknya. “Saya mohon ma’af bagi peserta yang tidak kebagian tiket, karena peserta memang melebihi target,’’ kata Benny lagi. Membanjirnya jumlah peserta berimbas ketatnya persaingan dalam perebutan posisi kejuaraan.
Setelah melalui empat babak penjurian, akhirnya Bintang Pamungkas orbitan H.Jay Binuang dinobatkan sebagai juara pertama. Kemenangan perkutut piyik hanging bergelang batu Hitam diraih setelah sukses mendapatkan nilai bendera tiga warna babak pertama, kedua dan ketiga. Sedangkan babak keempat hanya meraih bendera dua warna hitam.
H.Atro yang mengawal Bintang Pamungkas tidak banyak bicara. Fokus perhatiannya hanya ditujukan pada perkutut yang digantang pada nomor 68. “Sejak awal saya sudah yakin Bintang Pamungkas bisa jadi juara mengingat penampilannya bagus,” kata H.Atro yang dihubungi usai penjurian.
Pikir Keri, orbitan Benny Mintarso yang sempat melakukan perlawanan, harus mengakui keunggulan lawan. Pikir Keri yang digantang pada nomor 08 hanya meraih bendera tiga warna pada babak pertama dan ketiga. Babak kedua bendera dua warna hitam serta babak terakhir hanya menuntaskan penjurian dengan raihan bendera dua warna.
Sementara itu posisi ketiga dan keempat diraih Ngrenyeng milik Widay Surabaya ring WDt digantang pada nomor 10 dan Kahuripan andalan Deemas Sidoarjo ternakan Nirwana pada gantangan 73. Ngrenyeng berhasil mengumpulkan nilai bendera tiga warna pada babak ketiga. Babak pertama, kedua dan keempat meriah bendera dua warna hitam.
Sedangkan Kahuripan meraih bendera tiga warna pada babak keempat, babak pertama, kedua dan ketiga hanya mendapat bendera dua warna hitam. Sueb, juri asal Blega Bangkalan mengatakan bahwa burung para gantangan 10 memiliki nilai suara tengah 9 dan ujung ¾. Sementara gantangan 73, nilai ujung 9 dan depan ¾.
“Saya kira posisi kejuraan sudah benar dan peserta akan menerima hasil yang sudah kami keluarkan,” kata Sueb. Diakhir acara, H.Djainuri mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh peserta yang telah mendukung gelaran ini. “Kami sampaikan apresiasi kepada seluruh peserta yang hadir digelaran Liga Hanging Sultan BF. Kami harapkan peserta bisa terus memberikan dukungan untuk gelaran selanjutnya,” imbuhnya.