Hadir dengan Formasi Indukan Pilihan, Produk Ternak RPM BF Surabaya Jadi Rebutan
Munculnya banyak peternak perkutut, berimbas makin ketatnya persaingan berebut pasar. Produk unggulan akan menjadi senjata ampuh bagi peternak untuk memancing calon pembeli agar menjatuhkan pilihan pada produk kandang ternak miliknya. Kondisi inilah yang menuntut setiap peternak betul-betul selektif dalam menentukan, memilih dan menggunakan indukan materi kandang ternaknya.
RPM Bird Farm Surabaya mencoba menerapkan langkah demikian. Selektif menggunakan materi. Hanya indukan dengan hasil produk unggulan yang akan tetap dipertahankan, sementara yang belum bisa memberikan kepuasan, tidak akan bisa bertahan dalam kandang ternaknya.
“Beberapan materi kandang ternak adalah indukan baru, indukan lama yang saya anggap kurang, saya ganti dengan yang saya yakini bisa mencetak anakan bagus,” terang Harianto pemilik RPM Bird Farm. Adapun kandang yang mengalami perubahan formasi indukan, adalah kandang Jaguar (RPM Porsche x RPM Limousin), kandang Bentley (Cristal C.9 x RPM Fortuner), kandang Limousin (WAT Ratu Mutiara x Cristal B.3).
Dari ketiga kandang tersebut, Harianto yakin bahwa anakannya bakal menjadi burung bagus. Usianya rata-rata berada pada kisaran dua sampai tiga bulan. “Feeling saya anakan dari kandang indukan baru, punya kualitas bagus,” terangnya. Apalagi jika melihat catatan bagus dari masing-masing indukan tersebut yang memiliki reputasi tidak mengecewakan.
Sedangkan indukan kandang yang masih dipertahankan adalah kandang Alphard (Cristal A.8 x Holiday Panama IV). Dari kandang ini banyak menghasilkan anakan yang jadi buruan dan rebutan kung mania, baik untuk burung lomba ataupun bahan ternak. Kelebihan anakan dari kandang ini adalah suara yang bagus, tengah banyak dan ujung panjang.
Bahkan dari beberapa anakan yang dibeli kung mania untuk dijadikan materi kandang, diakui bahwa anakan yang didapat, bagus-bagus. “Daya turun anakan kandang Alphard bagus-bagus. Banyak peternak yang mengakuinya setelah menggunakan anakan dari kandang ini untuk bahan ternak,” lanjut Harianto.
Kandang lain yang sampai saat ini dipertahankan adalah kandang Lexus (AD K.1 x Cristal A.8). Dari kandang inilah RPM meraih catatan bagus sebagai salah satu peternak Indonesia yang produknya dipakai AD BF Thailand. “Anakan kandang Lexus pernah diambil AD BF Thailand, dulu indukan ini menempati kandang Lamborghini, sekarang saya pindah ke kandang Lexus,” tambahnya.
Torehan terbaik juga diukir RPM dengan dijebolnya kandang Ferrari (Kopa 12 x RPM Alphard) oleh Nawang pemilik Triton BF Surabaya. Tak disebutkan berapa nilai transaksi yang disepakati. Pertimbangan Nawang menjebol kandang tersebut karena salah satu anakannya yang berada ditangannya yakni Putra Sanjaya, sukses menjadi perkutut berprestasi dilapangan.
“Setelah saya tahu Putra Sanjaya, anakan dari kandang Ferrari, saya langsung mengutarakan minat untuk menjebol indukannya, ternyata pilihan saya tepat. Putra Sanjaya makin berprestasi di arena lomba,” tegas Nawang. Selepas indukan kandang Ferrari, kini kandang tersebut diisi oleh indukan baru yakni Cristal B.2 x Cristal FFF. Diakui oleh Harianto bahwa selama ini dirinya masuk terus menambah indukan dari beberapa farm, seperti Cristal Bird Farm, Grand Master Bird Farm, LY Bird Farm dan beberapa farm lain.
Tujuannya satu, yakni ingin mengisi kekurangan yang dimiliki indukan RPM, sehingga diharapkan nantinya kedua indukan inilah satu sama lain saling mengisi dan menghasilkan anakan dengan kualitas bagus. Cara inilah yang menjadikan produk ternak RPM Bird Farm jadi buruan kung mania. Menurut Harianto selama ini produk yang lahir tak pernah sampai bertahan lama berada di kandang ternaknya. Apalagi untuk kandang favorit, tidak perlu menunggu sampai mengeluarkan suara, karena langsung ludes diboyong kung mania.