Profil

Ketua Jalak Bali Team Ngurah Adi Belajar dari Giri Prasta Cup III: Songsong Lomba Burung 2019 yang Lebih Bermartabat di Bali

Sebagai tim tertua di Bali yang sudah 20-an tahun hadir di tengah-tengah kita, Jalak Bali Team menjadi saksi sejarah perjalanan perburungan nasional. Tim yang dikenal dengan slogan The Winning Team ini begitu disegani karena prestasinya di berbagai kontes di Nusantara. Tidak saja aktif berlomba juga beberapa kali sebagai penyelenggara. Di antaranya lomba yang begitu prestisius Jalak Bali Cup I dan II bersama PBI paruh 2000-an dan Bali Shanti bersama Bnr di Grand Bali Beach.

jbt
JALAK BALI TEAM: Dari Masa Ke Masa Tetap Solid meski di Antaranya Sudah Ada yang Berpulang

Dari minggu ke minggu, bulan ke bulan dan tahun ke tahun JBT tidak pernah surut menghadiri lomba di Bali dan juga di Jawa. Banyak gaco JBT yang melegenda seperti Inul, Raja Petir, Raja Langit, Maharaja, Double Ring, Taksu, Black Top, Top Gear, Boom Bali dll. Sambung-menyambung, hingga kini di event spektakuler Giri Prasta Cup III, Minggu 4 November 2018 di Lapangan Puspem Mangupraja Mandala Badung.

jbt
NGURAH ADI: Nahkodai JBT dengan Menjunjung Tinggi Sportifitas

Setelah turun di ajang Piala Raja dengan mengantarkan cendet Kaisar juara pertama di kelas Maharaja dan murai TO sebagai runner up, kemudian lanjut di ajang Pakde Karwo Surabaya Kaisar dan TO sama-sama sebagai runner up. Di event Reuni Cendet bersama Dewa 99, Kaisar pun sempat meraih posisi 2, 1 dan 4 yang akhirnya ngurak. Maka puncaknya di ajang spektakuler Giri Prasta. TO sukses memetik kemenangan mutlak dan dinobatkan sebagai murai batu terbaik di tengah hadirnya murai-murai papan atas nasional. Begitu juga murai Senapon ring silver PBI yang juga meraih posisi puncak.

Penampilan TO begitu edan mendominasi juara pertama bukan tanpa sebab. Ngurah Adi melakukan perombakan total tata kelola gaco-gaconya. Fokus pada murai batu dan cucak ijo, seluruh kacer yang berprestasi kini diserahkan kepada rekan-rekan sejawat. Begitu juga cendet Kaisar dll yang dipercayakan kepada Coco Jember. Tidak kurang dari 10 murai termasuk TO dan Senapon kini tetap di markasnya di Puri Buruan Gianyar.

Baca Juga :  Sabtu Ceria GAP (22/12) Denpasar Diguyur Hujan: Murai Rextor dan Baby Dorpres Nyeri

TO dan murai lainnya kini dikelilingi 6 ekor wahmei yang super gacor dan master-master top lainnya. Namun yang istimewa adalah mengganti pakan dengan voor baru yang dirahasiakan mereknya. ‘’Sejak ganti voor dan kacer sudah tidak lagi bersama murai maka TO dan murai-murai lainya kembali perfoma,’’ terang Ngurah Adi ketika kontesburung.com diizinkan melihat-lihat dari dekat murai andalan JBT. Satu catatan kenapa TO hattrick karena roll speednya yang diramu dengan tonjolan-tonjolannya yang ngeban sepanjang penilaian. Ditambah gaya ngeplaynya yang ciamik, maka lengkaplah kombinasi antara gaya, irama lagu dan kedahsyatan tembakannya.

Lain lagi amunisi Tut De Ariana, salah satu anggota JBT yang super aktif ke arena. Banyak gaconya mengorbit di antaranya Boom Bali, Celoteh dan Semut Api yang menjadi penyumbang poin buat JBT di berbagai arena lomba di Bali.

jbt
JBT: Semangat Saling Mendukung Tak Pernah Kendor dari Anggotanya Termasuk yang Pernah Membesarkan JBT

Kini, JBT semakin terbuka. Tidak saja banyak pemain yang ikut bergabung seperti Ir. Rusli dengan Bali Casanovanya yang mengebohkan masuk di posisi runnr up kelas utama punglor merah, juga Goenadi Santosa yang kini gerah melihat sepak terjang perburungan khususnya di Bali. Hingga meminang jawara murai batu di Bogor untuk diboyong ke Bali dengan harga yang fantastis.

Namun yang cukup menohok Jalak Bali Team adalah ketika dengan kesungguhan hati berkompetisi untuk bersaing merebut juara umum BC di event Giri Prasta.  Mesti meraih poin tinggi, namun tetap dijegal dengan cara-cara yang kurang sehat. Padahal, Ngurah Adi mengungkapkan lomba Bupati Badung Giri Prasta Cup III adalah lomba terbaik yang pernah diikutinya. Fairplay dalam penjurian, kepanitiaan dan sikap peserta. ‘’Marilah ke depan kita membangun perburungan yang lebih bermartabat. Memegang teguh nilai-nilai sportifitas,’’ tegas Ngurah Adi, kolektor puluhan sangkar cungkhok baik murai batu maupun sangkar kotak.

jbt
KOLEKSI SANGKAR CUNGKHOK: Rata-rata Anggota JBT Kolektor Sangkar

Apa yang terjadi kemarin, adalah kesalahan kicau mania itu sendiri yang melakukan pembiaran terhadap perebutan juara umum yang tidak sehat. Apa pun alasan positif untuk berusaha memenangkan sebuah tim atau SF jika tanpa modal juara bukanlah mendidik. Bayangkan, lanjut Ngurah Adi, setiap tim dan single fighter begitu bersusah payah berburu amunisi agar bisa tampil dan memberikan kredit poin buat timnya. Namun akhirnya tanpa daya harus menelan kekalahan. Bukan untuk JBT tetapi juga buat tim-tim dan SF yang kini memiliki semangat yang tinggi ke arena untuk meraih juara umum. ‘’Mari kita sama-sama saling menjaga peradaban perburungan Bali agar ke depan lebih baik lagi,’’ tambah pentolan ARB Crew.

Baca Juga :  Laros Bird Shop Pasar Burung Sanglah : Beri Warna Perburungan Bali
jbt
ARB CREW: Penjaga Gawang di Jalak Bali Team

Bagi Ngurah Adi dan juga crew JBT lainnya, bahwa menekuni hobi burung bukan sekedar mengejar prestasi. Usaha meraih juara di arena memang penting melalui persiapan dan pencarian gaco-gaco yang berkualitas. Sehingga ketika burung kerja dan juara akan menjadi kebanggaan tersendiri dibandingkan burung jelek tiba-tiba dijuarakan justru akan menanggung malu. Lebih dari itu, ARB tidak mabuk juara. Karena itu, di setiap penampilannya tidak selalu burung-burung yang bagus diturunkan.

Sudah seringkali amsyong tanpa membawa oleh-oleh trofi, namun tetap ke lapangan. Bayangkan jika terus-menerus juara, apa tidak membuat rekan-rekan yang lain kecewa. Dengan silih berganti juara dengan cara yang sportif di lapangan membuat suasana semakin hidup dan semua merasakan kebahagiaan. ‘’Siapa yang diajak main kalau yang dilawan selalu kalah,’’ ujar Ngurah Adi seraya menambahkan hobi burung bukan mencari musuh tetapi kawan. Biarkan burung saja yang bertarung di lapangan.

jbt
MENGAJAK KELUARGA: Tentu Bukan Mencari Musuh, tetapi Menambah Kawan Berlomba

Selama ini Jalak Bali Team tidak pernah melakukan protes dalam berlomba. Namun hari ini JBT ingin menjadi bagian dari perjuangan rekan-rekan perburungan Bali yang ingin menghendaki ada perubahan yakni sebuah lomba berbudaya yang bermartabat. ‘’Semoga iman dan keyakinan kita selalu menuntun kita ke jalan kebenaran,’’ harap Ngurah Adi. *kb3

Related Articles

Back to top button