Perkutut

Perawat dan Peternak Perkutut, Dua Peran Sukses di Lakoni H.Cholil Gresik

Apa yang dilakukan H.Cholil di dunia hobi burung perkutut, layak mendapat apresiasi tinggi. Betapa tidak, dua peran yang dilakoni yakni sebagai perawat dan peternak perkutut, sama-sama berhasil dilakukan dengan catatan prestasi luar biasa. Siapa yang tidak mengakui kehebatan H.Cholil dalam memoles perkutut sampai di puncak prestasi.

H.Cholil sukses melakoni dua peran, sebagai perawat dan peternak perkutut dengan prestasi apik

Sudah tidak terhitung lagi berapa ekor perkutut kelas lomba yang diserahkan pemiliknya untuk dirawat, berakhir di podium teratas daftar kejuaraan. Prestasi paling fenomenal adalah mengorbitkan Irama Agung, perkutut andalan H.Tohir JBN Galis Bangkalan Madura. Ketika berada di tangannya, tak satupun lawan mampu mendekat apalagi sampai menaklukkannya.

Catatan apik inilah yang semakin melambungkan namanya sebagai, satu diantara sekian nama perawat perkutut yang dimiliki Indonesia. Peran lain yang kini sudah mulai dilakoni adalah menjadi peternak perkutut. HDL Bird Farm merupakan nama yang dipromosikannya kepada kungmania. “Saya memulai ternak perkutut sejak tahun 2015 lalu,” terang H.Cholil. Keputusan untuk menjadi peternak nampaknya juga tidak salah.

Beberapa produk kandang juga sudah terbang tinggi menuju prestasi yang tidak mungkin dilupakan. Bahkan jebol kandang yang dilakukan kung mania nampaknya menjadi tradisi yang selalu bisa disaksikan di markas HDL Bird Farm yang berlokasi di desa Tlogo Bedah RT 05/RW 03, Kelurahan Bulakan Kecamatan Menganti Gresik. Menurut pengakuan H.Cholil tahun 2108 ini sudah ada sekitar depan indukan yang dijebol oleh kung mania.

Indukan yang dijebol berasal dari kandang 8 (Jupiter x Jupiter), dijebol Teguh Surabaya, kandang 10 (TLT x HDL K.12) dijebol Titi ALF Semarang, kandang 11 ( DOT x HDL K.19) dijebol Enggal FDR Sidoarjo, kandang 12 (ALF x HDL K.14) dijebol Teguh Surabaya, kandang 14 (Miranda X LY) dijebol Heri Hehof Surabaya, kandang 15 (Trimurti x Trimurti) dijebol H.Pian Surabaya, kandang 16 (MLT 888 x LY) dijebol Jarianto Surabaya dan kandang 18 (HDL K.12 x HDL anak Cinderalas) dijebol H.Safik Benowo.

Baca Juga :  Juwita Tampil Memukau, Kona’ah Bermain Tenang dan Angling Darma Tak Ada Lawan di Even H.Tohir Cup I Gresik
Jebol kandang merupakan tradisi yang kini bisa disaksikan di markas HDL

Posisi kandang yang persis berada disisi pinggir lokasi kerekan yang biasa digunakan untuk latihan, memudahkan bagi siapapun yang berkunjung ke markas HDL BF untuk memantau burung. Apalagi setiap Rabu, menjadi agenda tetap latihan di HDL Bird Farm. Disinilah banyak kung mania yang melatih burungnya sekaligus memantau, kalau-kalau ada indukan dalam kandang HDL yang cocok untuk ditake over.

Take over indukan kandang di HDL bukan hal yang sulit, karena H.Cholil mengaku bahwa tidak ada cerita baginya untuk mempertahankan indukan dalam kandang ternaknya. “Saya paling suka melepas indukan, apalagi jika ada yang berminat dan harga cocok. Karena bagi saya paling lama indukan menjadi penghuni kandang saya adalah satu setengah tahun,” kata H.Cholil lagi.

Markas HDL Bird Farm Menganti, kini jadi jujukan peternak dan pelomba

Jika sudah melewati masa tersebut, artinya indukan dalam kandang ternaknya melebihi masa satu setengah tahun tinggal di HDL Bird Farm, maka dirinya akan dengan melepas dengan cara diobral. “Saya tidak ambil pusing, indukan yang mengeluarkan anakan bagus, jika mau dibeli, saya langsung lepaskan,” lanjutnya.

Langkah ini diambil dengan tujuan agar ada regenerasi indukan dalam kandang ternak HDL, bisa tetap terjadi dan biar tidak bosan. Selama menekuni ternak perkutut, H.Cholil mengaku lebih memprioritaskan suara dari pada darah. “Selama ini saya main feeling dalam menentukan calon indukan, feeling saya lebih kepada suara bukan darah. Hasilnya memang tidak meleset. Kualitas anakan HDL adalah kelas menengah ke atas,” imbuhnya.

Tahun 2018 menjadi masa indah dan bahagia, delapan kandang HDL BF dijebol kung mania

Bahkan dirinya mengaku tidak mau ikut-ikutan tren. Ketika ada burung moncer dengan prestasi bagus dan tidak sedikit kung mania inden anakannya, H.Cholil tidak mau ikut-ikutan dalam acara tersebut. Dia lebih memilih tetap berburu calon indukan ataupun burung lomba dengan kualitas suara.

Baca Juga :  Yono Paiton Probolinggo: Tinggalkan Burung Kicauan dan Mantab di Perkutut

Related Articles

Back to top button