Andalkan Indukan TL 444, Kualitas Ternak AW Bird Surabaya Makin Meningkat
Sampai saat ini Awong, pemilik AW Bird Farm Surabaya masih mempertahankan TL 444 sebagai materi indukan kandang ternaknya. Diakui olehnya bahwa indukan asal import ini mampu mendongkrak kualitas hasil ternakannya. “Saya rasa TL 444 menjadi indukan jaman now yang bisa memberikan kepuasan bagi saya. Bukti sudah saya rasakan dan dapatkan. Beberapa kandang saya kualitasnya menunjukkan peningkatan,” papar Awong.
Menurut Awong, indukan import TL 444 memiliki semua bahan yang dibutuhkan dalam menekuni ternak perkutut, yakni suara depan, suara tengah, air suara, irama bahkan suara ujung yang panjang, ada pada perkutut yang dipakainya. Pokoknya semua yang dibutuhkan dalam proses ternak perkutut, komplit.
Beberapa kandang favorit AW Bird Farm semua dihuni indukan TL 444, baik indukan jantan ataupun betina, sebut saja Kandang Pentagon (TL 24 x TL 444), Kandang New Paragon (ZNB 12 x TL 444), Hoxagon (HIKL x TL 444), Nanogon (TL 444 x ZNB 31). Masuknya indukan import TL 444 ke markas AW Bird Farm yang beralamat di Kupang Indah I/36 Surabaya ini dimulai sejak akhir 2016, sebagai langkah pembenahan kandang.
“Akhir 2016 saya mulai aktif lagi ngurusi kandang ternak setelah saya tinggal untuk urusan hobi lain, TL 444 saya masukkan sebagai indukan baru untuk pembenahan kandang,” terang Awong. Pilihan menggunakan TL 444, ternyata tidak salah. “Feeling saya tepat terhadap indukan TL 444 dan dampaknya sangat bagus pada hasil kualitas ternak saya,” lanjut pemilik Pegasus, perkutut berprestasi Kelas Hanging.
Tidak sedikit peternak lain yang memburu hasil ternakannya, baik untuk materi kandang ternak mereka ataupun untuk lomba. Selama ini Awong sendiri tidak pernah mempermasalahkan, apakah produknya akan dijadikan burung lomba atau untuk indukan kandang. Tugas peternak adalah mencetak burung bagus, hasilnya apakah nanti akan dijadikan burung lomba atau indukan kandang, maka semua diserahkan pada pembeli.
Namun demikian, mayoritas hasil ternakan yang sudah lepas ke beberapa kung mania, ternyata dijadikan materi kandang mereka. “Kebanyakan ternakan AW memang cocok untuk materi kandang, namun ada juga yang mereka pakai untuk lomba,” imbuhnya. Meski Awong mengaku bahwa indukan import TL 444 dirasa sudah cocok, bukan berarti tidak ada indukan produk Indonesia yang yang dipakainya.
Croosing indukan import dan Indonesia masih dibutuhkan untuk menyatukan dan mencetak burung dengan kualitas bagus, sesuai dengan pasar. Adapun indukan produk Indonesia yang dipakai adalah Palem, Golden dan beberapa indukan lainnya, seperti Kandang Perdana (Palem SK 333 x TL 444), Kandang AW Mas (Golden 29 x Palem SK 334). Selain fokus mengembangkan kandang ternak, Awong juga eksis diarena konkurs.
AW Bird Farm Surabaya jadi referensi kung maniaBeberapa jago miliknya menjadi bukti bahwa kung mania satu ini juga memiliki talenta untuk mengorbitkan burung kelas konkurs, sebut saja Pegasus, beberapa kali turun konkurs, belum pernah tumbang oleh musuh. Juara pertama selalu diraihnya dengan sangat mudah oleh perkutut hanging bergelang GM. Ada juga AW Mas ternakan Golden.
Kiprahnya mampu menembus podium juara awal tahun 2018 di gelaran LPI Pasuruan. Satu lagi orbitan yang semakin menggenapkan dirinya sebagai kung mania bertalenta, yakni AW Golden yang sempat unjuk kebolehan dalam gelaran LPJT Pasuruan beberapa bulan lalu.