“Gebyar Pesta Petik Laut Cup 3” Muncar Banyuwangi, Minggu 23 September 2018 Besuk, Tropy “Limited Edition” untuk Burung Terbaik, SF dan BC
Hari Minggu 23 September 2018 besuk, merupakan hari yang banyak ditunggu-tunggu oleh Kicau Mania (KCM). Khsusnya bagi KCM yang ada di wilayah blok timur Jawa Timur dan Bali. Pasalnya hari itu ada gelaran akbar, kontes burung berkicau bertajuk “Gebyar Pesta Petik Laut Cup 3” Muncar Banyuwangi.
Ajang yang memang rutin digelar tiap tahun oleh Mr.Samsul bersama kru UTM. Dan juga akan dikawal oleh tim Juri dari Radjawali Indonesia (RI) Banyuwangi. Betul-betul bakal jadi pestanya Kicau Mania. Karena dari kemasan ini banyak memanjakan peserta yang hadir nanti.
Disamping full doorprize yang cukup menarik. Panitia juga menyiapkan tropy burung terbaik dari beberapa kelas lomba. Seperti tropy cucak hijau terbaik, murai batu terbaik, anis merah terbaik, love bird paud dan dewasa terbaik serta tropy kenari terbaik. Dan juga ada tropy juara umum SF maupun BC terbaik plus dana pembinaan.
Bahkan untuk tropy terbaik, betul-betul sangat eksklusif dan “limited edition”. Karena tropy ini didisain khusus dengan bentuk minatur kapal laut. Dan hanya diberikan kepada Kicau Mani sejati yang burungnya berhasil menuai prestasi di “Gebyar Pesta Petik Laut Cup” yang ke-3 nanti.
Sementara menurut Mr.Samsul, selaku ketua panitia yang juga sebagai ketua RI DPC Muncar Banyuwangi. Semua persiapan hajatan lomba ini sudah oke, hanya tinggal menunggu hari H-nya saja. Bahkan pesanan tiket pun, juga sudah mengalir deras. Terutama tiket untuk kelas utama, yaitu kelas Petik Laut dan kelas UTM.
“Betul, beberapa tiket untuk kelas cucak hijau dan murai batu Petik Laut dan UTM sudah banyak yang pesan. Dan kelas-kelas lainnya juga sudah mulai mengalir. Monggo yang belum bisa langsung menghubungi Mr.Tarmiji Albino di 0853-33625-8555 dan Mr.Cincau 0822-3312-1100, sebelum kehabisan. Selengkapnya bisa lihat brosurnya,” tutur Mr.Samsul.
Satu lagi, tambah Mr.Samsul, ajang ini bakal dikawal oleh tim Juri terbaik Radjawali. Tentu dengan komitmen fair play, tegas tanpa pandang bulu. Kalau memang saat itu burung kerja bagus, pasti akan dinilai bagus. Begitu sebaliknya, kalau jelek yang jangan teriak-teriak minta juara. “Pokoknya juri bekerja sesuai pakem Radjawali dan tanpa melihat itu burung siapa,” tutup Mr.Samsul. *kb2
