Perkutut

Tanpa Perlawanan, Romeo, Sopo Nyono dan Putra Binuang Terdepan di Gelaran Imoba Cup Sidoarjo

Minggu 22 Juli 2018, menjadi bukti nyata performa apik Romeo, perkutut orbitan Bos Titi ALF Semarang dalam gelaran konkurs burung perkutut Imoba Cup Sidoarjo. Dikerek para nomor 18, perkutut bergelang ALF ini tampil tanpa perlawanan berarti. Lawan-laan yang mencoba melakukan perlawanan, akhirnya dipatahkan pada babak ketiga, saat juri menancapkan bendera 4 warna persis dibawa kerekan miliknya.

Pemandangan ini terasa menyakitkan bagi lawan karena tak satupun perkutut yang dikerek pada kelas Dewasa Senior mendapatkan bendera yang sama. Para pesaing harus puas dengan raihan bendera 3 warna plus hitam. Hasil ini semakin melapangkan Romoe melenggang menuju podium pertama dikelas bergengsi ini.

Bos Imoba BF (tengah) bersama Ketua P3SI Pengda Sidoarjo (kiri) dan rekan.

Satu partai penentuan yakni babak keempat, semakin mengukuhkan Romeo setelah nilai sama yakni bendera 3 warna plus hitam diraih oleh seluruh kontestan di kelas Dewasa Senior. Ketok palu bahwa Romeo dinnyatakan sebagai pemenang pertama semakin menggema setelah panitia mengumumkan susunan kejuaraan.

Hanys (kanan) pemilik Gema Nada BF Surabaya, produknya moncer di Piyik Junior.

H.Holil yang mengawal Romeo mengaku sudah yakin dengan kemenangan yang bakal dicapai. “Sejak awal saya sudah yakin dan kini memang sudah terbukti bahwa Romeo layak menjadi juara pertama,” jelas H.Holil. Hasil yang sama juga dialami Sopo Nyono, perkutut andalan H.Sugiri Gresik.

Menempati nomor kerekan 133, perkutut ternakan Gema Nada Bird Farm menunjukkan tanda-tanda sebagai pemenang pertama di kelas Piyik Junior setelah pada babak kedua meraih nilai bendera 3 warna plus hitam. Tak ada satupun lawan yang meraih hasil sama. Kondisi ini terulang lagi ketika memasuki babak ketiga. Lagi-lagi kerekan milik Sopo Nyono tertancap bendera 3 warna plus hitam.

H.Holil (dua dari kiri) sukses orbitkan Romeo di Kelas Dewasa Senior tanpa perlawanan.

Posisi sebagai juara pertama semakin jelas karena tak ada lawan yang mendapatkan nilai sama. Saat penjurian babak keempat dinyatakan berakhir, Sopo Nyono tetap berada di atas angin, kepastian didapat setelah panitia mengumumkan hasil penjurian dan menoabtkan Sopo Nyono sebagai juara pertama di Kelas Piyik Setengah kerekan.

Para peraih juara Kelas Dewasa Senior pose bareng usai menerima trophy dan piagam.

“Alhamdulillah, hasil ternakan saya bisa moncer dan mampu mengalahkan lawan-lawan berat. Mudah-mudahan hasil ini bisa menjadi awal baik bagi Gema Nada,” terang Hanys, sang pemilik farm. Sedangkan juara pertama di Kelas Piyik Hanging diraih Putra Binuang milik H.Rehan Banjarmasin ring Naga Muba.

Para peraih juara Kelas Piyik Yunior pose bareng usai menerima trophy dan piagam.

Sementara itu Ketua P3SI Pengda Sidaorjo, H.Sholeh mengatakan bahwa gelaran Imoba Cup sebagai wujud eksistensi hobi perkutut di wilayahnya. “Imoba Cup menjadi bagian program P3SI Pengda Sidoarjo yang sempat vakum beberapa tahun. Saat ini kami menggalakkan lagi kegiatan agar hobi perkutut bisa kembali semarak,” jelas H.Sholeh.

Para peraih juara Kelas Piyik Hanging pose bareng usai menerima trophy dan piagam.

Tiga lokasi gantangan yang kini dimiliki Korda Sidoarjo yakni di Pondok Candra, Puri Indah dan Tarik bakal masuk agenda kegiatan. Konkurs Imoba Cup yang menempati lokasi dilapangan perkutut Pondok Candra Sidoarjo ini mendapatkan dukungan dari kung mania dan tokoh-tokoh perkutut kawak, semisal H.Ismail HIM, H.Holil serta beberapa tokoh lain.  *kb10

Klik untuk memperbesar gambar

Related Articles

Back to top button