Pajero dan Pajero Sport, Tipe Aman dan Elegan Rebut Mahkota di Mantra Kertha Cup I Denpasar
Lagi-lagi Pajero dan Pajero Sport adu tarung di event yang sama. Duet kacer debutan Mr. Yogi Kuda Hitam ini tidak saja bersaing dengan lawan-lawan tangguhnya, tetapi juga adu kualitas dengan partnernya yang serumah, semobil, segantang dan sekaligus satu perawat yang kini sadang disorot pemain.
Penampilan duet Pajero dan Pajero Sport dengan kacer-kacer lainnya di ajang Matra Kertha Cup I, Minggu 3 Juni 2018 di areal parkir utara GOR Ngurah Rai Denpasar memang sedang dicermati kalangan kacer mania di Bali. Terlebih lagi kehadiran Pajero yang fenomenal tanpa tertandingi setiap pekan berturut-turut dan juga Pajero Sport yang tampil edan dua kali penampilannya setelah ditake over di sebuah latber di Pondok Indah Denpasar.
Pajero kembali mempertahankan posisinya di puncak setelah bersaing dengan Pajero Sport yang rela menduduki kursi kedua. Persaingan dua gaco ini punya karakter yang berbeda walaupun sama-sama punya kualitas plus. Pajero tampil aman dengan kekuatan pada durasi sedangkan Pajero Sport lebih elegan dengan penampilan nancep satu titik membawakan rolingan lagu yang variatif plus nyepid.
Pertarungan kembali dilanjutkan di leg kedua sesaat Rai Mantra dan De Gadjah meninjau lokasi lomba dan bertemu langsung dengan Mr. Yogi Kuda Hitam. Masih digantang berdekatan, Pajero yang kesulitan mencarikan tempat istirahat yang biasanya menyukai lokasi yang rimbun lagi-lagi naik podium meninggalkan Pajero Sport yang kini menempati rumah baru sangkar kotak berbanner kuda liar yang belum pernah digunakan untuk gaco yang lain.
Di babak penentu leg ketiga Pajero dan Pajero Sport kembali berlaga bersama lawan-lawannya. Kali ini duet Kuda Hitam ini berhasil seri. Pajero sebagai juara bertahan tetap menjadi yang pertama sekaligus dengan hasil hattrick.
Bagi Kuda Hitam, hasil yang diperoleh duet Pajero dan Pajero Sport di beberapa event termasuk kemarin jelas menyisakan kepedihan bagi yang tersisih. Namun bukan itu tujuan dari Kuda Hitam. Begitu juga kekalahan yang sempat menimpa tidak membuat Kuda Hitam merasa dendam pada siapa pun. Tetapi justru memacu untuk menemukan gaco baru yang akhirnya menemukan Pajero Sport di sebuah latber yang kini bakal dipersiapkan menghadapi event nasional.
Karena bagi Kuda Hitam, berlomba burung bukan sekedar berjuang meraih hasil terbaik di arena. Tetapi bagaimana menikmati proses awal sehingga mencapai tujuan akhir di lapangan. Baik mulai dari membidik jago di arena, mengkondisikan di rumah melalui perawat yang andal, mengambil lokasi yang aman dan nyaman di lapangan, strategi memilih nomor gantangan yang sesuai dengan kondisi gaco, termasuk membangun jaringan agar informasi seputar burung bisa cepat sampai. Tetapi yang tidak kalah penting dari semua itu adalah bahwa apa pun aktifitas yang dilakukan di dunia ini tidak terlepas dari taksu pregina yang patut dihormati, baik sebagai pemancing, tukang, seniman tari, pemahat termasuk pemain burung. Selalu memohon tuntunan agar diberikan jalan terbaik menekuni hobi burung dilandasi rasa syukur dan tidak mementingkan ego semata niscaya hasilnya akan selalu dalam kedamaian. *kb3