Murai Batu Meikarta milik Mr Bonni : Gagal Naik Podium Juara di Cibubur, Apa Penyebabnya?
Dalam gelaran Murai Batu BnR Bird Champion, Minggu (6/5) di Cibubur Jakarta dikelas Murai Batu BOB 36 banyak bertabur para bintang. Meikarta yang sudah siap merayakan kemenangan akhirnya gagal naik podium juara. Ada apa penyebabnya?
Kelas Murai Batu BOB 36 harga tiket sebesar Rp 5 juta dengan jumlah peserta terbatas maksimal 36 gantangan menjadi sesi paling bergengsi dan menjadi partai ‘Neraka’ yang paling panas persaingannya. Ada 25 burung peserta yang turun disesi tersebut.
Murai batu bernama Meikarta milik Mr Bonni N dari Mahesa Ratu SF hari itu memang diunggulkan semua yang menyaksikan, baik peserta maupun juri mengakui kehebatannya. didetik-detik terakhir sebelum penentuan nominasi burung terkena diskualifikasi karena turun ke lantai kandang.
Meikarta yang digantang di nomor gantangan 35, sejak awal digantang kerja maksimal dengan performa terbaiknya. Selain banyak mengumbar materi lagu isian diselingi tembakannya. Bawa lagu ngeroll sambil nembak, dengan durasi tanpa jeda sejak awal digantang. Penampilannya di lapangan menjadi sebuah tontonan yang menghibur
Hingga menit-menit terakhir menjelang penentuan nominasi burung ini mampu menyita perhatian juri maupun penonton yang menyaksikannya. Namun, sayangnya, justru didetik-detik terakhir menjelang penentuan bendera nominasi, tiba-tiba burung tersebut gelisah nabrak jeruji, ketegangan beralnjut yang akhirnya berujung burung turun ke lantai karpet sangkar.
Sesuai aturan penilaian BnR, burung yang turun ke lantai sangkar langsung terkena diskualifiikasi. Padahal, nyaris semua penonton sudah menjagokannya. Bahkan salah seorang juri mangakui kalau burung tersebut (gantangan 35) layak juara 1 kalau tidak ada masalah dimenit terakhir.
Meikarta yang sudah diunggulkan sebagai burung pemenang, gelar juara yang sudah di depan mata akhirnya lepas begitu saja dimenit yang sangat menentukan. Lantas apa penyebab burung yang tadinya tampil on fire tiba-tiba gelisah yang berujung over birahi?
Menurut pemiliknya, selain faktor kondisi burung yang baru saja menyelesaikan masa mabungnya, yang membuat emosinya belum stabil. Dan suasana di sekitar kiri kanannya juga agak terganggu, ada salah satu burung yang birahi buka sayap. Kondisi ini yang membuat Meikarta terpancing naik birahinya. Faktor lainnya, sehari sebelumnya burung memang sudah kurang nyaman dalam kondisi disekitar tempat tinggalnya..
Selain itu, sehari atau H-1 menjelang turun suasana didepan kediamannaya di kawasan Cimanggis Depok memang kurang kondusif, suara bising karena ada acara pesta. “Depan rumah ada acara music semacam organ tunggal, burung tidak nyaman dan selalu gelisah, dan nggak mau bunyi,” jelasnya.
Mr Bonni memang menyimpan ketiga gaconya, selain Meikarta jawara yang baru seminggu dimiliknya ini, juga masih ada debutan barunya yang lain Si Pahit Lidah dan Excavator gacoan lawasnya.
Rupanya, dari faktor-faktor itu tadi yang akhirnya berujung pada kejadian tak mengenakan. Dijagokan semua yang menyaksikannya, gagal dimenit akhir menjelang finish. Gelar juara yang sudah didepan mata lepas begitu saja. Meikarta pun menjadi burung jawara tanpa mahkota, dan gagal naik podium juara. “Mungkin belum hoki,” tandas pemiliknya. *kb4