Munas V – Rakernas PBI XII Perseteruan yang Berakhir Happy Ending
Sudah kesekian kali organisasi perburungan di tanah air Pelestari Burung Indonesia (PBI) melakukan Rakernas, tapi baru kali ini peserta ditunjukan dengan pemandangan Munas dan Rakernas yang hidup, dinamis, seru dalam berdebat dan kompromi dalam mengambil keputusan. Demikian pula jumah pesertanya, barangkali paling banyak tembus lebih seratus peserta, utusan dari berbagai cabang PBI yang ada diseluruh Indonesia, dan yang menarik lagi Rakernas ini dihadiri semua utusan cabang, semua ketua Pengda dan semua pengurus Pusat serta sesepuh PBI yang juga mantan ketua Umum tiga periode Prof. Dr. Made Prana.
Dari awal Munas sudah terasa paserta sidang seakan terbelah dua kubu, satu kubu berkeinginan adanya pergantian Ketua umum, dan kubu satunya berharap Ketua umum petahana kembali terpilih. karena ada dua kubu itulah yang menjadikan suasana sidang diwarnai banyak perdebatan. Bahkan sampai sidang pleno sampai sidang komisi begitu ramai dan trus diwarnai debat dan interupsi.
Hingga pemilihan ketua umum yang cukup menegangkan membuat susana sidang terasa sekali perseteruan antar dua kubu karena masing-masing ingin calon ketua umum yang dijukan terpilih menjadi ketua umum. Melihat kondisi Munas yang kurang kondusif, Hery Sugihono ketua Pengda Jatim melakukan pendekatan dan lobi pada beberapa ketua pengda yang hadir untuk meredakan suasana pemilihan agar perseteruan atar kubu mulai memuncak dan mengarah pada suasana yang ceaos.
Akhirnya muncul ide untuk mengajak semua ketua Pngda dan ketua Umum plus mantan Ketua Umum PBI duduk bersama di depan, agar secara psikologi bisa meredakan suasana yang mulai tidak kondusif. Dan betul, dengen duduk bersama para tokoh tadi, secara perlahan mampu meredakan suasana. Apalagi saat masing-masing tokoh memberi kesempatan pada tokoh lain untuk menjadi ketua Umum, disitu terlihat masing-masing tokoh tersebut tidak ada ambisi.
Hingga akhirnya saat pemilihan ketua umum, suasana mulai reda , sehingga sistem pemilihan yang diharapkan yakni secara aklamasi tanpa voting bisa dilaksanakan dengan baik dan H.Bagia Rachmadi SH terpilih kembali menjadi ketua Umum PBI kedua kalinya periode 2018-2023. Sementara itu dari rakernas Jum’at kemarin dihasilkan beberapa hal diantaranya untuk bidang konservasi, PBI akan membuka kelas Branjangan Ring, hal ini didasarkan karena burung ini sudah mulai banyak ditangkarkan dan berhasil khususnya di daerah Bali. sementara di bidang Penjurian, Tugas fungsional IP tidak boleh merangkap korlap, dan beberapa keputusan lain.
Yang patut digaris bawahi dari Munas dan Rakernas kali ini adalah telah terjadi pendewasaan organisasi pada anggota dan pengurus PBI, karena selama ini saat munas mereka sering manut dan lebih ada kompromi dari awal sehingga sidang kurang hidup, dan Munas kemarin seakan membuka mata dari peserta bahwa perdebatan untuk mencapai tujuan terbaik buat organisasi adalah hal yang biasa. “Yang penting endingnya baik, dan ini yang saya harapakan dari teman-teman agar perdebatan dalam munas anggap suatu dinamika berorganisasi, setelah itu mari kita guyup lagi dan berpikir bagaimana memajukan organisasi,” ujar H. Bagia Rachmadi SH saat memberikan wejangan Sabtu Malam di Wisma Joglo