Jainul Ronggolawe Jatim 1, Sosok Pengendali Lomba Andalan Ronggolawe
JIKA saja setiap EO atau event organiser punya orang (sosok) yang bisa bertindak tegas tapi luwes, tentu setiap gelaran lomba akan berjalan lancar terutama lomba yang melarang peserta di luar pagar berteriak, bisa benar-benar berlangsung tanpa teriak hingga lomba berakhir.
Nah, saat ini, salah satu EO yang punya sosok seperti ini baru Ronggolawe Jatim 1. Pria satu ini biasa dipanggil Jainul. Pria berkulit sawo matang ini merupakan pengawas sekaligus pengendali lomba yang cukup diandalkan Ronggolawe.
Selain ketegasan, Jainul juga memiliki keluwesan saat beraksi mengendalikan jalannya lomba di lapangan, termasuk dalam lomba yang ramai atau dijubeli peserta. Pengamatan Konbur di lapangan, kalau ada peserta yang coba-coba teriak dan langsung diperingatkan Jainul, peserta langsung diam. Termasuk kalau ada orang yang protes ia bisa dengan mudah mengatasinya, Jainul pun selalu rajin berkeliling lapangan demi menjaga sekaligus mengamati jalannya lomba. Hebatnya lagi, Jainul juga mengamati satu persatu burung yang digantang, bahkan ia cukup hapal burung-burung mana saja yang kerja bagus dan layak juara.
Sehingga, kalau kemudian ada peserta yang coba protes dengan mengada-ada seperti burung kerja kok tidak dapat nominasi, ia bisa membantu menjelaskan bersama IP. Dan kepiawaian Jainul ini terbukti di banyak lomba, termasuk di lomba besar Joko Samudro Gresik pekan lalu yang main dua lapangan, dimana jumlah pesertanya sangat ramai karena hampir setiap gantangan penuh.
Di lomba itu, sempat ada beberapa kali peserta yang mencoba teriak demi minta perhatian juri, Jainul saat itu langsung mengambil Mic yang dibawa MC untuk memperingatkan orang tersebut. Peringatan melalui pengeras suara langsung didengar banyak orang, sehingga orang yang disebutkan warna bajunya itupun langsung diam dan tampak agak malu.
Kemudian, di pertengahan lomba, ada juga yang coba-coba teriak dan meski sudah diperingatkan beberapa kali masih saja tidak mau diam, Jainul pun kembali mengingatkan, kali ini dengan suara yang lebih keras dan tegas. “Sekali lagi teriak, akan saya beri bendera diskualifikasi,” tegas Jainul kala itu, dan orang tersebut pun langsung ngacir pergi.
Lainnya, ada peserta yang protes soal penilaian, saat itu Jainul memanggil orang tersebut lewat pengeras suara untuk menemui dirinya di dalam lapangan. Ternyata meski sudah dipanggil berkali-kali orangnya tidak datang.
“Saya panggil maksud saya agar menjelaskan protesnya apa? Tidak teriak-teriak lalu keluar lapangan. Kalau dia protes burungnya tidak diperhatikan juri ya salah, di situ akan saya jelaskan dengan baik kekurangan burungnya agar dia tahu sehingga bisa menerima mengapa tidak bisa masuk juara,” terang Jainul sambil tersenyum. Wow… mantap, sukses selalu mas Jainul..!!