Tampil Beringas di Lomba, Ternyata Begini Rahasia Rawatan Murai Batu Ganas Aba Hudan
BAGI kicaumania yang sering turun ke lomba besar tentu tidak asing dengan nama Murai Batu Ganas. Tak lain, karena burung andalan Aba Hudan yang tinggal di kawasan Manukan Surabaya ini telah berkali-kali membuktikan sebagai Murai Batu papan atas dengan segudang prestasi juara di berbagai lomba besar. Dan inilah beberapa rahasia rawatannya.
Karena sering juara dengan mengalahkan Murai Batu papan atas di banyak even besar itulah, nama “Ganas” yang selalu tampil berigas bila melihat lawan tangguh, menjadikan namanya kian disegani lawan. Banyak Murai Batu mania yang bertanya-tanya, seperti apa sebenarnya perawatan murai batu jagoan yang langganan juara satu di lomba besar, baik blok Timur maupun blok Tengah ini?
Saat ditemui awak Konbur, Aba Hudan blak-blakan mengungkapkan jika sebenarnya perawatan murai ini cukup sederhana. Ditegaskan pula oleh pria murah senyum ini, bahwa sebenarnya dirinya ingin berbagi soal rahasia sukses si Ganas dengan tidak menutup nutupi perihal perawatan murai berperawakan kecil, tapi punya volume melengking ini.
Rahasia Pertama, buka Abah Hudan, tiap pagi sekitar pukul 05.00 habis subuhan, Ganas langsung dibuka krodongnya lalu dimasukkan ke dalam tenggaran yang panjangnya 4 meteran. Di tenggaran, Ganas sudah tahu kalau ia harus latihan terbang bolak-balik. Jadi nggak perlu ditakuti-takuti, Ganas sudah terbang akan bolak balik dari ujung ke ujung tenggaran.
Rahasia Kedua, saat tiba pukul 06.00 WIB, Ganas mulai diberi makan utama yakni jangkrik sebanyak 2 ekor. Usai melahap jangkrik, Ganas kembali terbang kesana kemari. Pukul 07.00 WIB tenggaran sudah kena sinar matahari yang otomatis akan membuat Ganas berjemur di dalamnya. Hal ini karena tenggaran ada di lantai dua, dimana bagian sisi tembik yang terbuka menghadap ke Timur, hingga membuat sinar matahari bisa masuk menyinari tenggaran sampai sekitar pukul 08.30. Setelah sinar matahari lewat, Ganas baru diberi lagi Jangkrik 3 ekor, jadi total jangkrik yang dimakannya setiap pagi sebanyak 5 ekor.
Rahasia ketiga, ketika siang pukul 12.00 WIB, Ganas diberi lagi makan berupa 2 ekor jangkrik plus semangkuk kecil kroto. Baru pukul 16.00 Ganas dikeluarkan dari tenggaran untuk dimasukkan bak mandi. Setelah mandi beberapa menit Ganas masuk sangkar bulak untuk dianginkan agar bulu kering sambil diberi jangkrik 5 ekor. Setelah bulu kering, Ganas dikerodong lalu masuk kamar pribadinya seorang diri untuk istirahat sampai besok pagi tanpa ada burung lain, bahkan burung master lain pun tak boleh masuk “kamar pribadi” Ganas. Sebenarnya, untuk mandi, Ganas tidak dimandikan setiap hari melainkan dua hari sekali, yakni pada pada sore sebelum istirahat.
“Kalau ditotal pakan harian Ganas hanya dua belas ekor jangkrik dan semangkuk kecil kroto. Sedangkan burung master lain hanya ketemu Ganas saat dia seharian di tenggara. Saat ini saya juga punya beberapa burung master, ada kenari, Cucak Jenggot, Jalak Suren, Love Bird, Cucak Cungkok dan MP3. Setelah semua itu Ganas masuk kamar pribadinya dan langsung istirahat sampai besok pagi jam 05.00 dibuka lagi,” ungkap Aba Hudan 911 yang secara ekslusif diwawancara kru Konbur di rumahnya.
Lantas, apa ada perawatan khusus jika ada rencana pada hari Minggu turun di arena lomba? Menurut Aba Hudan, tidak ada perawatan khusus untuk menghadapi lomba, hanya rawatan harian seperti yang sudah ia ungkapkan tadi. Hanya saja, kalau hari Minggu akan diturunkan ke lomba, mulai hari Kamis Ganas sudah tidak ditenggaran lagi, melainkan dipindahkan ke sangkar, tanpa jemur tanpa mandi dengan porsi makanan seperti biasa.
Baru pada hari Jumat nya, tiap memberikan jangkrik dibarengi pemberian kroto. Misal pada pagi saat krodong dibuka, akan selalu diberikan pula makanan berupa 5 jangkrik dengan didampingi sedikit kroto, setelah itu masuk kamar lagi. Siang saat memberi 2 ekor jangkrik juga diberi tambahan sedikit kroto, sore hari saat memberi 5 ekor jangkrik juga ditambah sedikit kroto.
Hari Sabtu. Setelah krodong dibuka, jumlah jangkrik yang diberikan ditambah menjadi 6 ekor. Siang jangkrik yang diberikan dari 2 ekor hari biasannya menjadi 5 ekor plus sedikit kroto. Sore pukul 16.00 pakan jangkrik yang diberikan 6 ekor. Setelah petang (Maghrib) pakan tambahan berupa ulat hongkong sebanyak 6 ekor juga dihidangkan demi meningkatkan power si Ganas. “Mulai Kamis sampai hari H, Ganas sama sekali tidak jemur dan mandi,” tandas Aba Hudan.
Saat hari H lomba tiba, pada pagi hari Ganas diberi jangkrik 2 ekor. Dua jam sebelum turun lomba ditambah lagi 1 ekor jangkrik dengan sedikit kroto dan Ganas pun siap tarung di gantangan. Usai turun dari gantangan, sebelum ditarungkan lagi pada kali kedua, Ganas dibekali lagi makan jangkrik 2 ekor dan sedikit kroto. Demikian pula jika akan dimainkan untuk kali ketiga maka setelah turun lomba kedua Ganas diberi jangkrik 2 dan sedikit kroto, hanya saja kali ini diberi imbuhan ulat hongkong beberapa ekor agar stamina tangguhnya tetap terjaga.
Dengan perawatan yang sederhana yang dilakukan sendiri oleh sang pemilik itu, ganas telah membuktikan diri sebagai Murai Batu “pilih tanding” juara di beberapa even besar beberapa bulan ini. Sederet prestasi yang diukirnya beberapa bulan belakangan seperti juara 1 di Brimob Cup, juara 1, 2 dan 1 di PBI Kulon Progo, juara 1, 1 dan 2 di lomba PBI Wiraraja Lumajang. Saat tampil di Plaza Cup Semarang tahun ini pun Ganas sukses meraih juara 1 dua kali.
Saat tandang di Lomba NZR Piala Bung Karno dia juara 1 sekali, di Jogja Istimewa juara 1 dua kali, saat PBI Samuri Cup Sidoarjo juara 1, 1 dan 2. Serta yang terakhir di 7371 Malang Ganas menyabet gelar juara 1, 2 dan 3. Beberapa Minggu ke depan Ganas direncanakan istirahat untuk persiapan ke lomba besar blok Tengah awal bulan April mendatang. Wow.. kurang hebat apa?? Mantap Abah Hudan… !