9 Kelas di Sarang LB Rabu Ceria GP2S Denpasar: Bendol 19, Elis, dan Kudeta Terbaik
Untuk memanjakan pemain, panitia GP2S tiada henti melakukan inovasi. Seperti Rabu Ceria bersama Oriq Jaya, 9 Januari 2019 kemarin di gantangan Pasar Satria Denpasar. Selain di dua kelas pembuka love bird A dan paud A panitia langsung mengundi satu tebok special, kemudian di kelas B hadiah tanpa potongan berapa pun peserta, juga diakhiri undian umum 2 ekor paud.
Inovasi seperti ini sontak membuat love bird mania penuh semangat menggantangkan burung. Terlebih lagi juri dengan sigap menilai satu-per satu burung yang kerja. Seminim apa pun nilai yang diperoleh, pemilik love bird merasa puas karena sudah mendapat konvensasi nilai dari biaya pendaftaran yang dikeluarkan. Nilai yang dicapai sekaligus sebagai tolok ukur kualitas dan evaluasi rawatan untuk menghadapi event selanjutnya.
Diawali naiknya kelas love bird A, para jago terasa belum panas. Hanya Dora yang di nomor 23 mampu 7 kali ngekek panjang mendapat bendera merah, 1 kali biru, 5 hijau dan 3 putih. Dengan total 830 poin debutan Surya dari RA BC ini berhasil naik podium disusul Move On terpaut jauh 585 poin sempat 3 kali mendapat merah, dan di tempat ketiga 500 cc dengan 560 poin yang juga 3 kali merah.
Di leg kedua, pertarungan mulai panas. Kehadiran Bendol 19 yang memilih di pojok barat laut sesaat digantang langsung ngekek panjang. Sempat mengantongi 7 bendera merah, 5 biru, 8 hijau dan 4 putih atau total 1040 poin menempati posisi pertama. Disusul Dewa Amoy milik Mr. Budi Bagero di tempat kedua setelah meraih 4 merah, 5 biru, 12 hijau dan 2 putih atau 790 poin. Perang masih dilanjutkan di leg ketiga. Bendol 19 kembali mempertahankan gelarnya setelah mengantongi 900 poin disusul Move On dengan 745 poin. Dua kali di puncak Bendol 19 ditetapkan sebagai love bird dewasa terbaik.
Memasuki laga paud, pertarungan berjalan seimbang. Zaskia milik Mr. Radit yang sempat mengantongi 7 bendera merah dengan total 1395 poin sempat bersaing ketat dengan Blue Sky debutan Nicky yang meraih 1220 poin. Kalah di bendera merah hanya 4 poin, tetapi unggul di bendera putih sebanyak 65.
Di leg kedua peta kekuatan berubah. Kehadiran Paping milik Sugeng di nomor 02 yang rajin sepanjang penilaian tampil terdepan. Paping mengantongi 1650 poin dengan raihan 14 merah, 4 biru, 6 hijau dan 20 putih. Terpaut jauh dengan lawan di sebelahnya Bayi Ajaib yang mengantongi 935 poin dan Semut dengan 885 poin. Masih dilanjutkan di leg ketiga, Elis milik Candra sukses meraih poin tertinggi 1790 poin dengan rincian 15 merah, 4 biru dan hijau dan 14 putih, meninggalkan jauh Ultra Speed dengan 985 poin dan Sheva 965 poin. Sekaligus Elis memenangkan paud terbaik.
Di kelas baby critz, Kudeta milik Nevi Bass yang meraih 760 poin sempat memimpin di leg pertama bersaing dengan Raden dengan 505 poin. Namun di leg kedua Tinatoon yang sempat tertinggal di peringkat keempat melesat ke puncak dengan 760 poin disusul Minex dengan 700 poin. Namun Kudeta kembali memuncaki leg ketiga dan sekaligus memenangkan baby terbaik.
Tak kalah seru pertarungan di kelas kenari yang menghadirkan pemain-pemain kenari ternama seperti Gde Adi Doni, Mr. Farid, dan lain-lain. Dalam suasana tanpa teriak, dua laga kelas kenari menjadi tontonan menarik karena peserta bisa melihat dan mendengar dari dekat gaco-gaco yang bertarung. S07 akhirnya memenangkan laga pertama. Namun di leg kedua giliran panglima milik Agung Saskara yang naik podium utama.
Sementara kelas cucak ijo yang kini selalu dibuka di GP2S menempatkan Mahesa milik Mr. Man Rame dari SBT tampil sebagai juara setelah ciamik memainkan rolingan dari awal sampai akhir.
Pengelola gantangan GP2S Turah Pram Ningrat bersama Lukman Hakim yang mewakili juri Oriq Jaya mengucapkan terimakasih kepada seluruh kicau mania yang sudah hadir seraya memohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan. *kb3