Blitar Vaganza NZR Indonesia, Malang – Bumi Arema Berguncang, 1 Lap Sajikan Pertarungan 45 Kelas, Dt. PBI Bersama Raih Juara Umum

Meski berpindah tempat, even bertajuk Blitar Vaganza (26/09) yang awalnya akan digelar di Yonif 511 Blitar beralih ke Lapangan Tembak, Bedali, Lawang – Malang ini ternyata tak menyurutkan antusias pesertanya untuk ramaikan even yang digelar oleh NZR Jawa Timur.

Total 45 laga yang terbagi 34 kelas umum dan 11 kelas komunitas sukses tergelar, dan yang lebih istimewa lagi untuk kelas Kekean seperti Lovebird Reguler dan Lovebird Fighter juga dijubeli banyak peserta. “Kelas Kekean menolak punah mas dan kami ingin kelas Kekean kembali seperti pada even – even di 2 tahun sebelumnya yang sangat banyak peminatnya,” ujar salah satu peserta dari Surabaya.

Selain itu, sangkar KWK yang langsung diakomodir oleh Adam Elyasin ini juga support penuh gelaran even ini dengan membuat kelas tanpa potongan berapapun jumlah pesertanya. “Kami membuat kelas tanpa potongan dengan ketentuan peserta harus memakai sangkar KWK untuk kelas Cucak Ijo dan Murai Batu dengan tiket 100k peraih juara 1 berhak meraih 1 juta berapapun jumlah pesertanya,” papar Adam Elyasin.

Seperti pada even – even besar lainnya, kelas Murai Batu memang menjadi kelas bergengsi yang suguhkan aksi burung – burung handal pengkoleksi gelar juara yang juga menjadi partai panas dalam gelaran even ini. Salah satunya adalah aksi Melon milik H. Poer dari Sampoerna SF Jombang yang berhasil menambah poin gelar juaranya dalam even ini.

Di kelas utama yaitu Murai Batu Vaganza yang dibandrol dengan harga tiket 2 juta menjad aksi terbaik dari Melon, dengan stabil durasi kerjanya yang muntahkan materi lagu bervariatif dengan power yang lantang inilah yang membuatnya berhasil raih tahta gelar juara 1. Prestasi MEelon tak berhenti pada laga utama saja, pada kelas Murai Batu Blitar dan VIP, burung ini berhasil raih gelar juara 4 dan 5.

Sedangkan pada kelas Kekean tepatnya Lovebird Fighter, burung – burung berlebel bintang yang tumpah ruah dalam even ini seperti Let’s Go, Kopling, Bledek, Senorita, Kamprat dan nama – nama lainnya saling adu panjang durasi guna raih puncak prestasi.

Sabet gelar jawara pada gelaran Latpres di daerah Pasuruan, Let’s Go milik Abah Fabiano dari Balck Box langsung meluncur ke Blitar Vaganza. Waktu yang terlalu mempet untuk persiapan lomba membuat Let’s Go kurang maksimal penampilannya. Alhasil poin juara 6 di kelas Lovebird Fighter MP Bintang  hanya mampu diraihnya.

Lain halnya pada 2 kelas Lovebird Fighter selanjutnya, dengan durasi panjang dengan jeda rapatnya ini berhasil mengantarkan Let’s Go 2 kali naik podium jawara. Yups, total 3 gelar jawara berhasil diraih Let’s Go di 2 gelaran yang diikunya tentunya menunjukkan stabilnya kinerja Let’s Go yang membuat bangga si empunya gaco.

Sementara itu di kelas Lovebird Regular untuk gelar juaranya berhasil di dominasi oleh Bengkel SF Lamongan yang di ketuai oleh Mr. JB. Adalah Gareng dan Arjuna yang berhasil catatkan namanya di tangga daftar juara. Gareng dengan aksi terbaiknya berhasil rajai laga Lovebird Regularmp  Bintang, sedangkan Arjuna berhasil raih juara 4 di kelas Lovebird Regular MP Bintang dan juara 2 di kelas Lovebird Bintang.

Dipenghujung laga, saat yang ditunggu – tunggu oleh pencari juara umum. Dt. PBI Bersama yang dikomandoi oleh H. Samsul Hadi berhasil raih juara umum BC dengan total poin 1.900, sedangkan Gak Udah – Udah SF yang dikomandoi oleh Deny Feet Doc sukses raih gelar juara umum SF dengan jumlah poin 1.050.

Dengan suksesnya gelaran yang minim persiapan karena pindah lokasi, Sinyo Yakuza dan Mr. Sinyo Ko’i selaku pelaksana Blitar Vaganza mengucapkan banyak terima kasih pada semua peserta yang ikut ramaikan even ini dan tak lupa kepada seluruh saudara pecinta burung khususnya Malang Raya yang notabene adalah keluarga meski untuk membuat even ini melewati berbagai halangan yang cukup berat yang terbayar dengan mencetak sejarah lomba burung di bumi Singo Edan dengan digelar 1 lapangan yang tembus 1.691 peserta. Dan yang terakhir, segenap panitia mengucapkan maaf apabila ada kesalahan dari juri ataupun panitia saat bertugas.