Prihatin dengan kondisi kicaumania yang terdampak pandemi Covid dalam penerapan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Darurat, PBI kabupaten Kediri baru saja menyelesaikan 4 tahap penyaluran beras di 4 lokasi berbeda.
Karena seperti diketahui bahwa imbas dari pandemi Covid 19 yang melanda selama kurang lebih 1,5 tahun terakhir khususnya saat penerapan PPKM darurat sekitar 1 bulan terakhir ini, memang memberi dampak yang sangat besar bagi warga Indonesia khususnya kicaumania.
Betapa tidak, industri dunia perburungan yang selama ini mampu menopang perekonomian jutaan kicaumania tanah air itu benar-benar terhenti. Alhasil, dengan berhentinya gantangan-gantangan hingga perlombaan burung berkicau yang selama ini menjadi penghasil rupiah bagi para pelaku umkm seperti pedagang kaki lima di seputaran area gantangan, pedagang sangkar hingga souvenir hingga panitia sampai juri pun terpaksa harus terhenti pemasukannya.
Maka cukup wajar jika keluhan demi keluhan kicaumania di musim PPKM darurat kali ini kerap terlontar, baik di beberapa medsos maupun saat berkumpul bareng dengan sesama hobiis. “Kami hanya ingin agar pandemi segera berakhir dan PPKM segera dihentikan, sehingga kami bisa segera kembali mencari nafkah di gantangan seperti saat dalam kondisi normal ketika itu,” celetuk salah satu penerima bansos di gantangan Bukimata Wates.
Melihat dan mendengar nasib kicaumania yang terkena dampak PPKM darurat, akhirnya pengurus PBI Kab. Kediri merasa tergugah dengan menyisihkan sebagian rizkinya untuk diberikan kepada mereka yang membutuhkan melalui aksi Bansos PBI kab. Kediri untuk kicaumania.
Tak tanggung-tanggung, tak kurang dari 1,5 ton beras telah dibagikan kepada warga yang kena dampak pandemi khususnya kicaumania, panitia gantangan, pelaku umkm sekitar gantangan hingga warga sekitar lokasi gantangan yang dijadikan lokasi pembagian bansos.
“Bantuan ini tidak hanya berasal dari para pengurus PBI Kab. Kediri, tapi juga ada sebagian berasal dari para donatur kicaumania yang peduli dengan nasib kicaumania terutama di area Kediri,” ungkap Mr. Erick LM ketua PBI Kab. Kediri seraya mengucapkan banyak terimakasih atas partisipasi para donatur yang ikut mensuport bansos kali ini.
Diungkapkannya pula bahwa kepedulian kali ini sebagai bukti kalau PBI tak hanya melulu menggelar lomba, tapi juga ada agenda konservasi. Namun dikarenakan kondisi yang cukup mendesak dan darurat, maka dana yang awalnya dipakai untuk konservasi tahun ini terpaksa sementara dialihkan untuk acara bansos.
Hal tersebut juga diamini oleh Mr Dwi Jalu selaku wakil ketua PBI Kab. Kediri, karena bansos kali ini adalah sebagai bentuk keprihatinan terhadap kondisi kicaumania yang terdampak PPKM darurat. “Semoga dengan bantuan yang kita berikan kali ini, mampu sedikit meringankan beban mereka dalam menghadapi PPKM darurat,” aku Dwi Jalu di sela-sela menyalurkan bansos di gantangan Kunjang BC.
“Untuk nilainya emang tak seberapa, tapi setidaknya itu sebagai wujud keseriusan kami dalam membantu meringankan beban sahabat-sahabat kicaumania dan warga sekitar gantangan dalam menghadapi PPKM Darurat,” ujar Agus Pia selaku penasehat PBI Kab. Kediri seraya mengatakan bahwa kali ini merupakan program bansos kedua setelah setahun sebelumnya atau pada awal-awal pandemi, bansos nya berupa pemberian Desinfektan kepada warga hingga Rumah Sakit.
Yup, untuk aksi bansos yang dinahkodai oleh Mr. Erick LM dan Mr Dwi Jalu kali ini emang terbagi menjadi 4 tahap di 4 lokasi dan waktu yang berbeda. Tahap pertama dilakukan pada Sabtu, 7 Agustus 2021 di gantangan Kunjang BC Kunjang Kediri yang dipimpin langsung oleh Dwi Jalu. Dan tahap kedua di gantangan Joyoboyo Kediri pada Minggu, 8 Agustus 2021 dikomandoi sendiri oleh Mr Erick LM.
Di gantangan Bukimata Wates yang menjadi tempat acara bansos tahap ketiga pada Senin, 9 Agustus 2021 kemarin dipimpin oleh Agus Pia, dan yang terakhir yakni tahap 4 di gantangan BTC Templek Pare pada Selasa 10 Agustus 2021 dikawal langsung oleh Endra Nata pengurus PBI Kab. Kediri yang juga dipercaya untuk mengkoordinir semua penyaluran bantuan ke kicaumania.
Aksi tersebut tentunya juga disambut cukup antusias oleh para pengurus maupun sang pemilik gantangan, seperti yang ditunjukkan Mr Verdy pemilik gantangan Bukimata Wates.
“Kami sangat berterimakasih kepada PBI Kab. Kediri yang telah mempercayakan kepada kami dalam penyaluran bantuan, dan kami sangat senang lantaran dengan adanya bansos itu setidaknya sedikit membantu para juri dan panitia gantangan untuk bisa bertahan di tengah PPKM darurat,” ungkap Verdy.
Hal senada juga dihaturkan Mr. Jolodot pemilik gantangan BTC Templek Pare, karena bantuan dari PBI Kab. Kediri bisa sedikit meringankan beban para pekerja di dunia perburungan seperti juri, panitia dan pemilik warung di sekitar gantangan.
“Sebab selama penerapan PPKM, mereka tidak bisa bekerja yang tentunya tidak pula mendapatkan pemasukan bagi mereka,” ungkap Jolodot yang berharap agar PPKM segera dihentikan, sehingga para pekerja gantangan bisa kembali beraktifitas lagi seperti sebelumnya.*