Kontes

Radjawali Indonesia Terbang Tinggi Di Samarinda, Podium Utama Milik Antasari BC dan Pesut SF

SAMARINDA.KONBUR – Event Road To Piala Lembuswana sekaligus Launching Radjawali Indonesia (RI) DPC Samarinda-Kukar (28/3) di Lapangan Sepak Bola Perumahan Keledang Mas Jalan Bung Tomo Samarinda Seberang Kalimantan Timur (Kaltim) akan menjadi catatan sejarah tersendiri dalam dunia lomba burung kicauan di Samarinda khususnya dan seluruh Kalimantan pada umumnya dengan kesuksesan yang luar biasa bersama Andhy BKN sebagai ketua panitianya. Pesertapun sangat meledak, dilaporkan oleh tim ticketing lebih dari 1500 lembar tiket mampu terjual dengan lomba yang digeber 42 kelas tersebut.

Rekor sendiri di Kalimantan dengan terjual 1500 lembar tiket lebih, dimasa Pandemi Covid-19.

Memang sebelumnya sudah pernah ada RI DPC Samarinda – Kukar namun telah lama vacum. Dengan semangat Andhy yang pantang menyerah Radjawali Indonesia kembali dihidupkan kembali di Samarinda dan terbukti meski event Road To Piala Lembuswana tersebut diselenggarakan di tengah Pandemi Covid-19 Radjawali Indonesia bisa terbang tinggi di Samarinda, pesertapun bisa meledak dan menjadi rekor tersendiri. Karena memang dibeberapa kota lainnya di Kalimantan untuk  penyelenggaraan acara – acara keramaian masih dibatasi oleh pihak berwenang.

Ketua panitia Andhy sukses gelar lomba Road To Piala Lembuswana Samarinda.

“Alhamdulillah mas, meski ini gelaran perdana intinya sangat sukses, saya sangat puas karena murni ajang hobi. Terlihat dari kemasan bila tembus 40 keatas peserta maka hadiah diambil sampai 12 kejuaraan.  Tiket pendaftaranpun bisa dibilang standar murah meriah dengan kemasan dan biaya Cost pengeluaran sewa menyewa tenda lomba knock down serta peralatan kelengkapan lomba lainnya sudah selayaknya seperti lomba nasional. Juara BC dan SF ditambah burung terbaik juga tak kalah mewah. Memang saya akui masih banyak kekurangannya pada lomba ini  dibeberapa sisi namun tidak menjadi kendala yang berarti, karena semua apa yang diharapkan terbayar lunas semua seperti rencana awal,” terang Andhy pada kontesburung.com.

Akhirnya Radjawali Indonesia Terbang Tinggi di Samarinda.

Selain itu kesuksesan lomba ini sendiri juga berkat tangan dingin Pak Tris sebagai penanggung jawab dilomba kali ini, sehingga lomba bisa terselenggara tertib tanpa teriak sampai seasion akhir dan lagi – lagi lomba ini akan dicatat dalam sejarah perburungan Samarinda atas kesuksesannya yang berlipat – lipat. Kesigapan Pak Tris untuk mengamankan lomba juga memberi tahu peserta supaya tidak berteriak dibantu Ojan dan MC kawakan Agung patut diacungi jempol.

Kesuksesan lomba ini juga tak lepas dari tangan dingin Pak Tris (kiri) sebagai penanggung jawab lomba.

“Mulai awal memang kita merencanakan lomba tanpa teriak dan buktinya enak kan. Semua pemain bisa menikmati jalannya perlombaan. Juri yang bertugaspun juga bisa konsentrasi dan maksimal menjalankan tugasnya. Kalaupun masih ada yang kurang puas ya memang seperti itulah lomba dimanapun pasti masih ada yang tidak puas karena namanya kompetisi pasti ada kalah dan menang. Yang jelas tim juri kami sudah menjalankan kinerjanya dengan baik tanpa ada kompromi meskipun yang digantang burung juragan sekalipun. Kalau kualitas pasti bisa terlihat karena lomba diselenggarakan tanpa teriak,” tegas Pak Tris.

Baca Juga :  Gelaran First Anniversary Subdenpom BC Jember : Full Gantangan, Ramai, Seru dan Ketat, Kacer “Garuda” Doublewinner
Kekurangan di lomba perdana siap dijadikan bahan evaluasi untuk lebih baik lagi.

Sementara itu Ketua Juri RI DPD Kaltim Nanang juga bersyukur karena sangat diterima di Samarinda. “Ini jadi kepuasan dan motivasi tersendiri bagi kami tim juri RI untuk terus berkarya,” terangnya. Dalam lomba ini Nanang juga terpilih sebagai juri terbaik berdasarkan pilihan peserta yang hadir.

Ketua Juri DPD RI Kaltim Nanang Andi mendapat predikat juri tersportif dari peserta.

Berkah tersendiri juga datang dari Wanto Korlap RI DPC Samarinda – Kukar, berkat penampilan lugasnya yang bersangkutan mendapatkan penghargaan untuk pemondokan supaya lebih mengasah teknik lapangan dan sertifikasi ke markas besar RI Pusat dari Andhy ketua panitia. “Iya benar untuk mas Wanto Tenggarong saya rekomendasikan untuk berangkat pemondokan ke markas besar RI di pusat tanggal  (9/3) dan sekalian menjuri dalam event BKN Cup 1 Minggu 11 April 2021 mendatang Di BSD City Serpong Tangerang Selatan kareana dipanggil oleh CEO BKN Apon,” tambah Andhy.

Permainan lugasnya membawa berkah tersendiri, Wanto Korlap RI DPC Samarinda tenggarong siap mondok di RI Pusat.

Meskipun Arema Team Borneo yang resmi berganti dengan kepengurusan baru, juga terus  berusaha eksis mengibarkan jati dirinya di kancah perburungan Kaltim. Catur Wahyudi  sebagai nahkoda baru Arema Team Borneo sebelumnya lebih dikenal sebagai penghobi merpati balap Samarinda bersama bendera Elitra. Namun setelah didapuk sebagai ketua baru Arema Team sang empunya mengaku siap totalitas dengan beberapa program baru yang pasti banyak belanja burung untuk mengisi kekurangan buat armada tempurnya.

Arema Team Borneo siap ngedan dengan ketua baru Catur Wahyudi Elitra.

“Kalau terjun di hobi itu jangan setengah – setengah supaya hasil yang didapat bisa maksimal. Karena Arema Team dibangun oleh pendahulu kita  dengan rasa kekeluargaan, kebersamaan, persaudaraan baik di lapangan juga diluar arena lomba. Kami datang ke lapangan mencari saudara sekaligus bersilaturahmi. Jadi biar burung yang bertanding tetapi kita tetap satu saudara dalam satu hobi,” beber Catur Wahyudi.

H Helmi Big Bos Antasari BC Samarinda.

Perebutan juara Bird Club dalam lomba ini tak bisa terelakkan lagi, seakan siang itu Kota Samarinda harus terbagi dalam dua blok. Saling kejar dan balas di tiap kelas menjadi bumbu sedap dalam pertarungan menjadi juara. Dan akhirnya dari pertarungan panjang mulai pluit start dibunyikan sampai berakhirnya lomba malam hari Antasari BC yang dikomandani H Helmi mampu meninggalkan tempelan ketat BKB BC untuk memuncaki podium utama. Degan menempatkan beberapa gacoan menjadi terbaik seperti terbaik cucak hijau Tasbih andalan H Helmi, Raja Tembak koleksi Hendry terbaik murai batu non gembung, Berlian RSHD memuncaki kacer bebas,  Love Bird Dewasa Karsono Mr Riyan Adiputra, Love Bird Paud Ati Jo-jo.

Baca Juga :  The Monster Nyaris Double Winner Kelas Cucak Hijau di Gantangan KSBC - Surabaya
Antasari BC puncaki podium utama.

“Alhamdulillah Antasari mampu keluar sebagai Juara Bird Club dengan dukungan semua amunisi – amunisi terbaiknya. Memang kami akui gacoan yang turun pada siang itu sangat luar biasa semuanya bagus – bagus, maklum lomba kali ini sangat diminati kicau mania karena sudah lama Samarinda tidak ada lomba berlabel apalagi dengan sistim penilaian RI. Dan tak lupa saya mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada semua teman – teman kicau mania yang sudah ikut support di Antasari BC,” ungkap H. Helmi.

Andong Pesut SF masih tidak ada lawannya.

Sedangkan BKB BCmenempatkan terbaik murai borneo Steroid milik Oman, konin Mata Langit PS. Untuk Kenari terbaik diraih Madrim Ghezy KPC BC. Sedangkan juara Single Fighter Andong Pesut SF juga melenggang dengan tenang tanpa ada perlawanan yang berarti bersama terbaik love bird fighter Kaka.

Juara di kelas Radjawali mendapatkan tambahan uang pembinaan bila menggunakan sangkar Radjawali.

Tak selesai sampai disitu saja gebrakan panitia, bagi pemenang juara 1-3 Kelas Radjawali dan bila menggunakan Sangkar Radjawali juga mendapatkan bonus uang pembinaan Juara 1 Rp. 300 Ribu, Juara 2 Rp. 200 Ribu dan Juara 3 Rp. 100 Ribu dari RI Pusat.

RPD BC dan Loa Kulu SF mendapat predikat tersportif.

Panitia juga memberikan apresiasi  terhadap Bird Club tersportif yang jatuh pada RPD BC dan Single Fighter tersportif yang dimenangi Loa Kulu SF. Diakhir lomba panitia juga mengucapkan terima kasih yang tak terhingga serta mohon maaf bila masih banyak kekurangannya di lapangan.

Pemenang burung terbaik.

“Tak lupa saya mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan seluruh tim panitia, juri serta media yang bertugas. Terlebih lagi terima kasih buat kicau mania yang hadir karena sudah ikut mensukseskan dan mentaati peraturan lomba tanpa teriak. Tujuannya satu biar sama – sama bisa membangun hobi burung kicauan yang diharapkan. Mohon maaf bila masih banyak kekurangannya, kami akui masih banyak yang perlu dibenahi dan menjadi bahan evaluasi maklum ini baru perdana nanti jam terbang yang akan menjawabnya,” tutup Andhy.  /// kb5afd

Related Articles

Back to top button