Piala Bung Karno 2 Blitar – Adu Gengsi Para Bintang, Dt PBI Bersama Feat Dt Malang Satu Titik Dan Bangsat 001 Juara Umum
Mengulang kesuksesan di even pertamanya tahun 2018 silam, gelaran akbar bertajuk Piala Bung Karno 2 Blitar, minggu 30 Agustus 2020 kemarin berlangsung sangat meriah dan berjubel burung-burung kelas atas lintas blok, yang diikuti keberhasilan Duta PBI Bersama feat Duta Malang Satu Titik dan Bangsat 001 merebut tropi juara umum.
Seperti yang telah diprediksi sebelumnya, gelaran yang sempat berpindah lokasi di lapangan Yonif 511 / DY. Blitar itu memang bakal jadi lautan kicaumania dan kekekmania nusantara. Tak hanya diikuti oleh pemain dari lokalan karesidenan, namun dari berbagai kota di Jatim, Jogja, Jateng hingga Tangerang pun tak ingin ketinggalan merasakan sengitnya pertarungan di tiap kelasnya.
H Wiebie NZR Satu yang sengaja datang pun ikut memantau langsung jalannya pertandingan. Alhasil gelaran yang startnya sekitar jam 10.45 wib sampai kelarnya lomba sekitar jam 21.50 wib itu berjalan lancar dan semua kelas yang dipertandingkan di 2 lapangan pun mampu terselesaikan dengan baik.
Di kelas Murai Batu yang menjadi kelas bergengsi tinggi di dunia perburungan juga menjadi ajang pertarungan tersengit saat itu, pasalnya burung-burung yang beberapa bulan ini on fire dan kerap merajai di berbagai lomba yang diikutinya juga ikut menunjukkan kualitasnya.
Adalah MB Kawaguchi Junior Duo besutan Mr King dari Tangerang yang saat itu mengusung bendera Duta PBI Bersama. Dan seolah mengikuti jejak bapaknya ‘Kawaguchi’ dan kakaknya ‘Kawaguchi Junior’, burung muda itu sanggup menunjukkan kualitasnya dalam mengalunkan lagu-lagu roll tembak yang cukup bervariasi dan power tembusnya, sehingga menjadikannya menguasai lapangan sekaligus menempatkannya sebagai peraih podium juara di 2 kelas alias double winner di kelas Murai Batu B G 36 Bung Karno dan Murai Batu C G36 Bung Karno. Serta juara 3 di sesi terakhir Murai Batu Republik.
Dari kerasnya persaingan di kelas Murai Batu, justru membuat para pemain lokalan karesidenan semakin semangat untuk menyiapkan gaco-gaco terbaiknya agar mampu memberi perlawanan atau bahkan mengalahkan burung-burung bintang, seperti yang ditunjukkan MB Proton amunisi Arta sangkar KWK Tulungagung.
Hebatnya, meski berbekal satu kali juara di tingkat latber an seusia libur panjang di masa mabung, burung muda yang baru 3 kali urakan itu justru mampu tampil on fire dan sempat bikin terpukau para kicaumania yang turut menyaksikan aksi edannya. Roll tembak plus jeda rapat dan durasinya yang panjang-panjang nyaris dikeluarkan semua, mulai dari Lovebird, Cililin, Kapas Tembak, Kenari hingga Pelatuk Bawang.
Semakin hot, variasi lagu plus powernya yang mumpuni itu juga turut disupport dengan shownya nyangkul-nyangkul yang cukup ngotot abis. Dan meski hanya mampu bertengger di posisi runner up, namun kestabilannya di semua kelas yang diikutinya patut diacungi dua jempol karena mampu mengoleksi runner up 3 kali, mulai dari sesi A G 36 Bung Karno, sesi B G 36 Bung Karno B dan sesi C G36 Bung Karno. “Gak ada yang spesial sih untuk perawatannya, harian cuma ngasih jangkrik 3 pagi dan 3 sore plus voer, dan penambahan jangkrik H minus 1 sejumlah 15 pagi dan 15 sore plus ulat hongkong di hari H,” celetuk Adven pemandu bakat MB Proton.
Kerennya lagi, ternyata Arta tak hanya memboyong tropi dari kelas Murai Batu. Namun Lovebird Ginem juga ikut menyumbangkan tropi juara 1 di season Reguler G32 Proklamator, juara 3 sesi Reguler G32 Kemerdekaan dan juara 5 reguler G32 Badak Hitam.
Seolah tak lepas dari bidikannya sebagai juara di kelas neraka Murai Batu, MB Argo Lawu amunisi Dwi Jalu SF Kediri juga sempat mencicipi manisnya sebagai peraih podium juara melalui aksi gilanya di kelas Murai Batu Republik. Tak cukup sampai di situ. Duet lovebird andalannya yakni LB Giman dan Ramayana juga sukses merebut prestasi.
Berkat permainan ngekek panjang plus jedanya rapatnya, Lovebird Ramayana berhasil menguasai kelas Lovebird Reguler Indonesia serta sempat menduduki posisi runner up di sesi Reguler G32 Badak Hitam dan Reguler G32 Proklamator. Senada dengan prestasi Ramayana, Giman juga sempat unggul poin di sesi M3 B Republik dan runner up di sesi M3 A Republik dan M3 B Indonesia.
Keseruan juga terlihat di kelas Cucak Ijo yang banyak didominasi burung-burung berlabel bintang. Dan seolah ingin menunjukkan kualitasnya di tengah gempuran burung-burung yang juga banyak dalam kondisi on fire, CH Hulk pun langsung tancap gas begitu usai digantangkan di kelas utama sesi Cucak Ijo A G36 Bung Karno tiket Rp 500 ribu. Tak cukup hanya menggelontorkan roll tembakan Greja tarung, Kapas Tembak, Kenari hingga Tengkek, burung besutan Donna Zio dari Commando SF Tulungagung itu juga unggul di durasi panjang berjeda rapat dan powernya yang tembus. Ditambah lagi dengan gaya hentakan sayapnya yang cukup ngotot, memberi nilai plus pada burung yang sempat hattrik sebelumnya di even HUT RI di Armada BC.
Usut punya usut, ternyata CH Hulk yang menjadi amunisi Donna Zio sekitar 2 tahun silam itu ternyata dibelinya dalam kondisi rusak atau performa macet. Namun berkat sentuhan tangan dingin Wahyu Sinar sang pemandu bakat, akhir performa CH Hulk pun kembali seperti awal sebelumnya berpindah tangan ke Donna Zio. “Saat itu kita hanya nge nol kan aja atau ngurak selama kurang lebih 5 bulan, lalu menyetel dengan melakukan perawatan harian dengan memberi jangkrik 2 pada pagi dan sore, dan baru dilebihkan sampai 10 ekor di H – 1 plus ulat hongkong 3 ekor di hari H,” ujar Wahyu Sinar yang diamini Donna Zio yang bakal menyiapkan CH Hulk menuju Walikota Blitar Cup 6 September 2020 esok.
Diakhri gelaran, panitia bersama NZR Satu menyerahkan tropi juara umum BC kepada Duta PBI Bersama feat Duta Malang Satu Titik, dan juara umum SF kepada Abah Didik Bangsat 001 Nganjuk.*