Road To 1st Cup Walikota Madiun – MB Bodrex Is Back, CI Protein Kroasia Sang Bintang Baru
Even perdana di kota Madiun (14/6) setelah sekitar 3 bulan lamanya perlombaan burung berkicau rehat lantaran Pandemi Covid 19, langsung dikejutkan dengan kembalinya aksi memukau Murai Batu Bodrek dan munculnya jawara bintang baru bernama Protein Kroasia di kelas Cucak Ijo.
Menariknya, ternyata kedua burung yang sempat menghebohkan even bertajuk Road To 1st Walikota Cup Madiun itu diusung oleh kicaumania asal Kediri. Yup seperti diketahui bahwa MB Bodrex di tahun 2019 silam, memang kerap menjadi momok dan ancaman burung-burung papan atas lainnya di even-even akbar hingga kolosal lintas Propinsi, yang sekaligus semakin mengibarkan bendera Langgeng Mulya Sf Kediri milik Erick LM di kancah perburungan tanah air.
“Emang MB Bodrex tampil terakhir di sekitaran bulan Desember 2019 karena ngurak dan sebenarnya tampil lagi sekitar bulan Maret. Tapi karena pandemic Covid 19, Bodrex pun menunda pertarungannya dan baru bisa tarung perdana hari ini,” ujar Indra LM sang pemandu bakat MB Bodrex seraya mengatakan bahwa selama tidak bertarung, pemberian EF sengaja diturunkan untuk menurunkan daya bertarungnya dan baru dinaikkan pemberian EF nya menjelang lomba.
Dan benar saja, begitu digantangkan untuk pertama kalinya. Bodrex pun seakan-akan melampiaskan kerinduannya akan pertarungan di gantangan selama ini dengan menunjukkan aksi sujud-sujud dengan powerfull yang dibarengi lagu-lagu isian yang menjadi pukulannya, terutama ketika melayani tantangan burung-burung lawan.
Tak sia-sia, tak hanya mampu menguasai lapangan di kelas Murai Batu A. Bodrex juga kembali pamer aksi sujud-sujudnya yang bikin ngeri lawan di kelas lanjutan Murai Batu B. Berkat keberhasilannya itulah, Bodrex sukses merebut gelar double winner. Karena untuk menjaga perform Bodrex di laga perdananya, Langgeng Mulya yang di manajeri oleh Alven LM pun tak melanjutkan laganya di kelas Murai Batu C.
Di kategori Cucak Ijo. Aksi heboh sempat ditunjukkan oleh besutan baru milik Agus Pia dari Kediri yang dinamakan Protein Kroasia. Betapa tidak, aksi gaya yang dipamerkannya banyak mengundang perhatian beberapa pecinta Cucak Ijo yang sempat menyaksikan aksinya.
Pasalnya banyak diantara penonton atau pecinta Cucak Ijo yang ikut menyaksikan pertarungan burung-burung jawara itu sempat terkecoh dengan aksi Protein Kroasia yang disamakan dengan gaya yang dimiliki Cucak Ijo Godong yang merupakan burung papan atas yang banyak ditakuti lawannya seantero negeri saat ini dengan gayanya yang khas hiper nan stabil. Bahkan ada pula penonton yang menganggap bahwa burung tersebut merupakan Cucak Ijo Godong
Hal itu cukup beralasan sebab begitu digantangkan oleh Agus Pia sang pemilik, Cucak Ijo yang didapat sekitar 3 bulan silam itu langsung pamer hiper yang cukup ngotot dengan sayap turun menyentuh tangkringan, saat melantunkan berbagai lagu yang cukup komplit nan panjang-panjang dengan tonjolan Greja, Cucak Jenggot yang perkuat dengan lagu Kapas Tembak, Cililin hingga tengkek buto plus lagu burung-burung kecil.
“Aksinya kali ini sebenarnya udah saya prediksi sebelumnya, karena disetiap latihan di gantangan sendiri dia selalu menunjukkan kemampuan terbaiknya. Bahkan jika sebelumnya dia selalu didis di setiap penampilan, namun berkat latihan yang mencapai 1 jam sekali digantangkan menjadikan didisnya jadi hilang,” ungkap Agus Pia yang juga pengurus PBI Kabupaten Kediri.
Bisa dibilang terapi yang dilakukannya itu cukup jitu. Karena disetiap penampilannya, Protein Kroasia selalu on fire nan stabil dari awal digantangkan hingga berakhirnya penilaian. “Bahkan dari 3 kelas yang diikutinya, Protein Kroasia hanya sekali didis dan itu pun setelah berakhirnya penilaian,” celetuk Agus Pia yang kini semakin optimis untuk trrus mengawal gaco tergressnya itu di berbagai even-even besar hingga kolosal.*
Klik juga :
