Jaya Mas dan Merdeka, Jadi Pemicu Bangkitnya Kembali Perkututan Besuki Situbondo

Setelah cukup lama vakum dari hingar bingar suara merdu burung perkutut. Perkututan di wilayah Besuki, nampaknya mulai bangun dari tidur panjang. Itu ditandai dengan semaraknya kembali, kegiatan arisan perkutut maupun latber-latber kecil. Seperti kegiatan latber hari Minggu 2 Desember 2018 kemarin, di markas H.Harto Desa Rawan Barat Besuki.
Acara yang di motori oleh Haryono bersama Eko “Jurnas” Winarno itu, mampu membangkitkan semangat kungmania Besuki dan sekitarnya. Dan dengan hanya membuka kelas piyik yunior 1 blok dan kelas hanging 1 blok, karena memang kerekannya terbatas. Semua kerekannya pun terisi penuh.

“Alhamdulillah, semangat teman-teman perkutut Besuki mulai bangkit. Buktinya, dari dua blok kelas piyik yunior dan hanging, semua full gantangan dan tak ada yang kosong. Terima kasih atas dukungan dan kehadiran teman-teman semuan. Dan mudahan-mudahan, perkututan di Besuki ini bisa ramai seperti dulu lagi,” terang Haryono.
Sementara jalan latber itu sendiri cukup lancar dan meriah. Bahkan setelah persaingan antar jago selama empat babak penuh, kualitas jago-jago Besuki mulai terlihat. Seperti di kelas piyik yunior atau kelas setengah kerek. Ada beberapa burung yang memang layak dan perlu untuk terus dilatih mental serta jam terbangnya. Agar bisa bersaing dilevel lomba yang lebih tinggi.

Adalah Jaya Mas milik Hosna Bungatan, yang hari itu mampu menjadi yang terbaik pertama. Setelah bersaing ketat melawan Excel andalan Haryono Besuki, Madona milik Sudahnal, MC Jagger andalan Kusyairi. Kemudian Marfu’a milik Kabul, Lesti andalan Udit dan Mutiara milik Sutrisno dari Jati Banteng.
Jaya Mas berhasil mencuri kemengan dengan mendapat nilai 43¼ rata dari babak pertama sampai babak terakhir. Sedangkan Excel yang jadi runner upnya, mendapat nilai 43¼ di tiga babak pertama dan nilai43 dibabak terakhir. Dan Madona yang mengunci diposisi tiga besar, mendapat nilai 43 dibabak pertama dan nilai 43¼ di tiga babak terakhir.
Begitu juga di kelas piyik hanging. Dari jago-jago yang turun, nyaris semuanya punya kualitas yang tak beda jauh. Hanya Merdeka milik Kabul yang punya kualitas diatas pesaingnnya. Merdeka berhasil merebut podium pertama setelah mendapat nilai 43¼ dibabak satu dan dua. Lalu nilai 43 dibabak tiga dan nilai 43¼ dibabak terakhir.
Dan dengan muncul nama Jaya Mas dan Merdeka sebagai lokal hero. Bisa jadi pemicu bangkitnya kembali perkututan khususnya di wilayah Besuki dan sekitarnya. “Ya mudah-mudahan begitu, akan muncul jago-jago lainnya,” kata Haryono yang diamini oleh Eko Winarno. *kb2.




