Tembus Koncer 4 Warna, Sarana Curi Kemenangan di Anak Manja dan Diana FM Cup Jember Lanjutan LPJT Seri 9 

Luar biasa animo Kungmania yang hadir digelaran bertajuk “Anak Manja dan Diana FM Cup” Jember. Pada hari Minggu 16 Desember 2018 kemarin, di lapangan Ponpes Mambaul Ulum Gugut, Rambipuji Jember. Acara yang juga jadi lanjutan dari Liga Perkutut Jawa Timur (LPJT) seri-9. Serta penganugerahan perkutut terbaik hasil kolaborasi Liga Anak Manja (LAM) dan Diana FM Jember itu, benar-benar menuai sukses.

Bahkan acara yang disupport oleh pakan burung Phoniex serta mendapat perhatian dari salah satu media televisi lokal yaitu Jember Satu TV terlihat makin meriah. Tengok saja dari total 12 blok gantangan yang disediakan oleh panitia, yang terdiri dari 2 blok dewasa senior, 2 blok dewasa yunior, 4 blok piyik yunior dan 4 piyik hanging. Hanya menyisahkan beberapa kerekan saja yang kosong.

Dan hampir semua jawara-jawara terbaik yang ada di blok timur dan Madura. Pada hadir untuk bisa menambah pundi-pundi poin disisa putaran LPJT tersebut. Dan meskipun cuaca kota Jember tidak bersahabat, karena tiap hari terus diselimuti mendung. Tapi ternyata itu tak menyurutkan semangat kungmania untuk mengerek jagonya.

Tepat pukul 08.00 WIB, Saifurrohman selaku ketua P3SI Pengda Jember bersama Benny Mintarso sebagai wakil dari P3SI Pengwil Jawa Timur, membuka langsung acara tersebut. Saifurrohman yang juga keluarga besar dari Ponpes Mambaul Ulum dalam sambutannya menjelaskan. Bahwa gelaran LPJT di Jember ini, sejatinya merupakan keinginan dari almarhum KH.Fadil Khobir, selaku pengasuh dan juga pemilik Diana FM.

“Betul dan Alhamdullilah berkat dukungan dari teman-teman kungmania serta support dari pakan burung Phoniex dan media lokal Jember satu TV. Gelaran LPJT yang jadi keinginan dari almarhum KH.Fadil Khobir, akhirnya hari ini bisa terwujud. Dan saya selaku keluarga dari almarhum, menyampaikan banyak terima kasih kepada semua dan mohon ma’af bila ada kekurangan,” tutur Ra Saiful, begitu ia akrab dipanggil.

Sementara peburuan poin disisa putaran LPJT kali ini boleh dibilang yang terberat. Pasalnya, selain banyak jago-jago kualitas pada turun sehingga persaingan menjadi ketat. Dinginya udara kota Jember pagi itu, juga makin menambah berat perjuangan para jawara untuk menambah pundi-pundi poinnya. Dan hanya jago-jago yang punya mental fighter sejati yang bakal mampu mengatasi semuanya itu.

Pertarungan di kelas dewasa senior, begitu peluit babak pertama dimulai. Nyaris semua jago langsung kerja ngotot berusaha untuk bisa mencuri kesempatan. Namun ada jago unggulan yang berhasil  mencuri start dibabak awal tersebut. Adalah kerekan 73 yang ditempati Sarana milik H.Tohir dari Galis Bangkalan. Jago bergelang TGM ini mampu memimpin dengan mendapat nilai 43¾ (tiga warna hitam).

Sementara Lir Ilir (kerekan 25) milik H.Ansori Malang, Bintang Timur (kerekan 29) andalan H.Pri Banyuwangi. Lalu Panglima Rakyat (kerekan 31) besutan Yau Pang Pamekasan, Goyang Jember (kerekan 57) milik H.Fadillah. Kemudian duet Pesona Indonesia (kerekan 59) yang baru dicomot dari kadang dan Dovi (kerekan 72) milik Didik NPD. Serta Ambasador (kerekan 74) andalan Gunawan MTG, sama-sama bertahan dengan nilai 43½ (tiga warna).

Namun memasuki babak ke dua, hanya Bintang Timur yang mampu mengimbangi laju Sarana dengan sama-sama mendapat nilai 43¾. Sedangkan jago yang bertahan dengan nilai 43½, ada Lir Ilir, ada Putra Madura (kerekan 44) milik H.Abd.Azis Pamekasan yang mulai menyusul. Ada Goyang Jember, ada Dovi, ada Ambasador serta ada Sahrul Khan (kerekan 84) milik Tim AKN yang mulai panas.

Mendung  yang terus memayungi kota suwir suwir Jember ditambah dinginnya udara membuat beberapa jago mulai kedodoran. Dan kondisi itu betul-betul dimanfaatkan oleh Sarana. Bahkan dibabak ke tiga, andalan H.Tohir ini berhasil menunjukkan performa terbaiknya. Buktinya dengan mendapat koncer 4 warna (nilai 44), memastikan Sarana sebagai yang terbaik di LPJT seri-9 kali ini. Setelah lawan terberatnya yaitu Bintang Timur, hanya mendapat koncer tiga warna hitam.

“Sebetulnya di dua babak dengan nilai 43¾, 43¾, saya sudah yakin Sarana bisa juara satu. Karena pesaing terdekatnya yaitu Bintang Timur, hanya mendapat nilai 43½ dan 43¾. Tapi begitu Sarana mendapat koncer 4 warna dibabak ke tiga Bintang Timur hanya mendapat nilai 43¾. Saya makin lega, karena sudah pasti Sarana juaranya,” kata joki sekaligus pengawal Sarana.

Selanjutnya untuk kelas dewasa yunior yang persainganya juga tak kalah seru. Pertarungan ketat antara Mayada (kerekan 117) milik Budi SP Semarang dengan Gunung Mas (kerekan 152) andalan H.Udin Ansar dari Banjarmasin. Sejak dari babak pertama sampai babak ke empat, sama-sama kuat. Bahkan keduanya berbagi nilai yang sama, yaitu 43½, 43¾, 43¾ dan 43¾.

Namun dari pantauan juri yang dikuatkan oleh dewan di lapangan. Rupanya Gunung Mas yang berhasil memenangkan pertempuran tersebut. Karena jago orbitan kandang HDL itu, unggul tipis di suara ujung pada babak pertama. Gunung Mas suara ujung nilainya 9 sedangkan Mayapada suara ujung nilainya 8¾.

Berikutnya persaingan di kelas piyik yunior atau kelas setengah kerek. Pertarungan seru antara Raider (kerekan 217) milik Moh.Dayat Probolinggo melawan Sarjana (kerekan 220) milik Kades Blega. Dan ada Juwita (kerekan 209) andalan Ach.Wahid Sampang, ada Anak Manja (kerekan 307) milik Samuel Saryono dan Rolex (kerekan 308) milik Syd Muhammad Sampang. Selama empat babak penuh akhirnya dimenangkan oleh Juwita.

Juwita unggul setelah mendapat nilai 43¾ rata sejak babak pertama sampai babak terakhir. Sedangkan posisi runner up, berhasil direbut oleh Anak Manja yang kurang kerja dan hanya  mendapat nilai 43½, 43¾, 43½ dan terakhir 43¾. Dipossisi ketiga ada Rolex dengan mendapat nilai 43¾, 43½, 43 dan terakhir 43½. Dan disusul kemudian oleh Raider dengan nilai 43½ rata serta Sarjana setelah mendapat nilai 43½,43½,43½ dan 43¼.

Terakhir pertarungan di kelas piyik hanging. Tapi kali dua jago muda wakil dari tuan rumah mampu mendulang sukses. Lewat performa apik Sinfoni (kerekan 480) milik Ra Saifurrohman dan Anak Pesona (kerekan 439) yang jadi andalan H.Agus sama-sama dari Gugut. Keduanya pun berhasil mengamankan posisi dua besar terbaik kelas ini.

Sinfoni bergelang Akur, unggul dengan nilai 43½, 43½, 43½ dan 43¼. Sedangkan Anak Pesona, sukses sebagai runner up dengan mendapat nilai 43¼. 43½, 43¼ dan 43½. Sementara posisi ke tiga berhasil direbut oleh Ngrenyeng (kerekan 500) dengan nilai 43½, 43, 43¼  dan 43½. Dan berikutnya ada Ganesha (kerekan 470) milik Tim AKN Sampang serta ada Joko Samudro (kerekan 340) milik H.Samhaji Malang. Selengkapnya bias dilihat di box daftar juara.

Dan dikesempatan terakhir, seluruh kru panitia mengucapkan terima kasih atas dukungan dan partisipasi semua pihak. “Betul hanya itu yang bisa saya sampaikan dan kami juga mohon ma’af. Jika digelaran ini masih ada kekurangan,” tutur Indra Saryono, selaku ketua bidang lomba P3SI Pengda Jember. *kb2.