The Legend Bird In Legian Part II Kuta Murni Tanpa Teriak: Brantas, Casper dan Juminten Unggul, 7371 Team dan Two Brother Juara Umum

Tantangan yang dilayangkan pemain di media social kepada panitia yang ingin mengharapkan gelaran bertajuk The Legend Bird In Legian Part II yang digelar Minggu, 11 November 2018 di gantangan Legian BC Kuta agar berjalan tanpa teriak akhirnya benar-benar dibuktikan.
Sejak sesi pertama punglor merah hingga kelas cucak ijo Sunset lomba murni berjalan tanpa teriak. Hanya satu di kelas love bird Sunset, pembawa acara dengan sengaja mengizinkan untuk berteriak yang membuat peserta bisa melampiaskan emosinya yang disudahi dengan berbagai macam undian di antaranya sebuah sepeda motor. ‘’Kami berusaha memenuhi keinginan pemain dan juga keinginan kita bersama untuk membudayakan lomba tanpa teriak. Dan ternyata hari ini kita berhasil dan bisa menikmati lomba dengan tenang dan juri bisa bekerja lebih maksimal,’’ ujar D’Antoni yang didaulat sebagai pembawa acara.

Gelaran The Legend Bird In Legian Part II bekerja sama dengan P2BI Bali dihadiri 650 peserta berjalan tanpa teriak dengan komposisi juri maksimal. Dua korlap yang bertugas yakni Mr. Wahid dan Mr. Joko dengan 8 juri. Penugasan dua korlap untuk mengantisipasi jika ada komplin, satu korlap bisa menanganinya dan lomba tetap bisa berjalan. Walaupun ada satu komplin, namun seluruh peserta yang hadir bisa menerima hasilnya dengan baik hingga akhir lomba kelas LB Sunset jumlah peserta masih memenuhi 35 gantangan.

Perubahan karakter lomba yang ditampilkan di event The Legend Bird In Legian Part II yakni murni tanpa teriak, kinerja juri yang dimaksimalkan, hadiah yang memadai dengan doorprize utama sepeda motor, juga didukung penataan lingkungan areal parkir di sisi selatan gantangan yang mampu menampung ratusan mobil. ‘’Beda banget. Sekarang kami bisa menikmati lomba dengan nyaman di sini,’’ ujar Kadek Bagus, joki andal Jalak Bali Team yang kemarin bersama Dewa Deta menunggu undian sepeda motor sampai penutup.

Diawali naiknya kelas punglor merah P2BI Luna Maya yang diusung Boby dari Jokotole tampil terdepan. Gaya semi hiper dari awal sampai akhir menjadi kunci kemenangannya setelah bersaing dengan Ramrev milik Wick di posisi kedua. Di Leg kedua usai istirahat, Ramrev berhasil membalas dan naik ke podium utama dan sekaligus mengantarkan sebagai punglor merah terbaik.

Di kelas panas cucak ijo, peserta mulai terpancing. Namun MC dengan sigap menenangkan peserta. Brantas milik Heri Mebel yang digantang di sisi selatan begitu jelas terlihat ngentroknya. Tetapi yang lebih jelas adalah suara rolingannya dengan lagu kapas tembak dan cililin yang panjang-panjang terdengar ke luar arena. Nagen di satu titik dari awal hingga akhir Brantas meraih koncer A penuh. Disusul 76 milik Hasyim yang menempati posisi kedua.

Memasuki leg kedua kelas utama The Legend, suasana makin panas. Beberapa peserta di sisi barat seperti Santo Utoyo, Dewa Deta, Ari Oto dll begitu jelas melihat penampilan gaco nomor gantangan 47 bernama Avatar. Sejak digantang Avatar milik Guntur dengan gaya ngentroknya tanpa henti memuntahkan rolingan yang disertai tembakan cililin yang panjang dan ngeban. Tembus sampai ke luar arena dari awal sampai akhir. Sebagian besar pengamat di pinggir lapangan memprediksi gantangan 47 bakal juara. Ternyata ketika juri memutuskan penilaian maka seluruhnya memilih nomor 47. Bahkan Santo Utoyo pun akhirnya mengejar sang pemilik untuk mengetahui apa Avatar bakal dilepas. Di leg tersebut Brantas sempat tersingkir ke posisi kedua.
Usai istirahat kelas cucak ijo Legian, Brantas kembali tampil edan dan memenangkan pertarungan. Kendil debutan Dinox memepet di posisi kedua. Di laga pamungkas kelas Sunset, Sulaiman milik Cak War dari Tabanan BC berhasil naik panggung bersanding dengan Arjuna milik Ken Arok di posisi runner up. Brantas turun ke posisi ketiga. Brantas yang double winners akhirnya menyandang gelar cucak ijo terbaik.

Di partai neraka murai batu yang berjalan tertib tanpa teriak, segalanya terlihat terang benderang. Peserta bisa dengan jelas melihat dan mendengar burung yang bekerja begitu juga 10 hakim yang bisa dengan seksama memantau satu persatu burung di lapangan. Ketatnya aturan yang diberlakukan berbuntut salah satu kontestan terkena dis karena berteriak menyebut nomor gantangan. Ketika juri memutuskan memilih Turbo milik Wayan Sudana sebagai juara pertama, ada satu peserta yang kecewa. Tetapi sebagian besar merasa puas dan masih bertahan hingga lomba berakhir.

Di leg kedua suasana semakin tegang. Sultan yang rolingannya rapat disertai tembakan cililinnya yang ngeban terpilih naik podium disusul Gladiator milik Dian Arif di posisi kedua yang juga kental dengan ciri khas tembakan cililinnya yang panjang. Di laga ketiga, giliran Rambo bersangkar kotak milik Mr. Yuda yang tampil terdepan. Gladiator masih bertahan di posisi kedua. Sultan yang sempat bertengger di poisisi ketiga menambah poin dan ditetapkan sebagai murai batu terbaik.

Tak kalah eboh di kelas love bird dewasa yang biasanya riuh akan teriakan, kali ini sepi jampi. Juri pun bisa dengan seksama menilai. Scorpio mengawali kemenangannya di leg pertama dengan nilai tertinggi. Namun Burser berhasil menyalip di leg kedua menggeser Scorpio di posisi kedua. Ketika Juminten milik Mr. Bagus turun, semua lawan tersingkir. Juminten sempat digeser ke posisi kedua leg keempat oleh Bendol 19 namun di laga penutup Juminten kembali berjaya dan memenangkan love bird dewasa terbaik.

Jago lain yang sukses unggul di kelasnya di antaranya Casper debutan Two Brother yang menyapu bersih kelas cendet. Rolingannya yang nyepid sepanjang penilaian ditambah tembakan gerejaannya yang ngeban membuat Casper unggul di kelas cendet. Hasil double winnernya sekaligus mengantarkan sebagai cendet terbaik dan Two Brother dinobatkan sebagai juara umum single fighter.

Masih ada sederet burung terbaik di antaranya ATM sebagai kenari terbaik milik Rezeki SF, paud terbaik disabet Si Putih, dan Joker sebagai kacer terbaik.

Jika perebutan burung terbaik yang berjalan ketat, berbeda dengan perebutan juara umum BC. 7371 Team yang dikomandani Dinox Demit bersama Dian Arif dan kawan-kawan yang dengan mudah meraih poin tertinggi. Dukungan dari para pemain dalam kebersamaan dan persaudaraan membuat 7371 Team meraih juara umum BC. ‘’Terimakasih buat teman-teman yang sudah menyumbangkan poinnya buat tim kami,’’ ujar Dinox ketika menerima trofi juara umum BC.

D’Antoni selaku MC dan sekaligus owner The Legend yang memprakarsai The Legend Bird In Legian Part II didampingi Ketua Pelaksana Nyoman Suardiasa mengucapkan terimakasih kepada seluruh kicau mania yang sudah hadir dan menikmati lomba tanpa teriak ini seraya memohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan. *kb3
Daftar Juara The Legend Bird In Legian Part II (11/11) Kuta: Kredibilitas Juri Sedang Dipertaruhkan



