ARW Cup 1 Malang, Peserta Luar Kota Dominasi Juara, Duta King of Majapahit dan Mr.Yogi KH Boyong Tropy Juara Umum

Kesuksesan even ARW Cup 1 yang digarap oleh PBI cabang Malang sudah bisa diprediksi dua minggu sebelum hari H. Karena jauh sebelum even digelar, pesanan tiket khususnya dari luar kota cukup banyak jumlahnya, dan itu diluar dari kebiasaan. Karena itu penitia akan memulai even ini dengan tepat waktu agar lomba selesai tepat waktu.

Namun jadwal tersebut tidak bisa dilaksanakan tepat waktu, karena peserta yang dari luar kota banyak yang kejebak macet saat melewati Kota Malang, karena berbarengan banyak kegiatan. Sehingga panitia mengambil kebijakan akan memulai lomba cukup siang yakni pukul 11.30, untuk memberi kesempatan peserta bisa mengikuti lomba yang digelar di Yon Zipur Kepanjen Kabupaten Malang.

Memang kebijakan tersebut cukup melegakan banyak peserta, mereka yang sudah pesan tiket bisa mendapatkan tiketnya dan mengikuti lomba dari awal. Dengan dibuka kelas love bird A Virgin, peserta sudah full gantangan, begitu seterusnya dari kelas ke kelas jumlah peserta banyak yang full, bahkan banyak peserta yang tidak mendapatkan tiket untuk kelas Love bird, Murai Baru dan Cucak Hijau. Karena peserta yang cukup banyak, dan molornya start, maka selesainya lombapun ikut molor sampai pukul 17.30.

Sementara itu kalau mengikuti pertarungan burung-burung jawara disetiap kelas sebenarnya cukup menarik, karena hampir kebanyakan burung yang turun adalah burung-burung terbaik, sehingga pertarungan untuk merebut tiga besar terlihat seru sekali dan cukup alot, pasalnya dikelas seperti Anis Merah, Kacer, Murai Batu, Cucak Hijau dan Love Bird Dewasa kualitas burung yang berebut di tiga besar bedanya tipis.


Disini ketelitian juri dipertaruhkan. Untung juri yang dihadirkan oleh panitia dari senior PBI, sehingga dengan jam terbang yang tinggi mereka bisa memilih dengan tepat burung mana yang layak juara, sehingga lomba yang ketat kompetisinya bisa selesai tanpa ada komplain sedikitpun.

Karena banyak burung jawara yang turun, maka nggak heran bila juara satu, dua dan tiga disetiap kelas banyak didominasi oleh burung milik peserta dari luar kota. Dikelas Murai batu misalnya Endorgannya Kj.Said asal Gresik tampil dengan penuh power, tiga kali main, seakan tidak susut tenaganya, dengan tetap tampil atraktif (gaya ngeplay dan menghentak) burung memiliki andalan lagu roll panjang dan tembakan kenceng, mampu melumat banyak lawan.

Tiga kali main Endorgan berhasil memboyong juara satu dengan Hattrick. Sementara kelas Murai Lolita baru jagoan tuan rumah New Badai milik H.Basori yang berhasil mendapat juara satu. Kelas cucak hijau juga demikian, banyaknya burung jawara yang turun, membuat debutan baru tidak berkutik, apalagi burung-burung jawara seperti Pemburu, Wara Wiri, Grojokan Sewu dan lainnya kerja maksimal, membuat kecil peluang debutan baru masuk ditiga besar.

Termasuk dikelas Anis Merah juara satu juga didominasi burung yang sudah punya nama yakni Marques. Burung milik Yogi Kuda Hitam ini memang kerja istimewa, dari luar pagar banyak penonton yang bisa menebak dia juaranya, karena dari awal, kerja tanpa henti, goyangan ngotot, lagu dan volumenya ikut mendukung, wajar kalau juri memberinya nilai koncer A.

Sementara dikelas kenari yang menarik adalah semangat jagoan bernama Pangeran milik Rudy asal Jember yang tak pernak lelah untuk bisa mendapatkan juara pertama. Kali pertama turun, burung ini tampil apik sekali tapi ditengah-tengah sempat jeda sebentar lalu kerja gotot lagi sehingga juripun memberinya juara dua.

Kemudian main kedua dari awal tampil cantik seperti biasanya, sayang ditengah-tengah sesekali berhenti sehingga juara tiga didapat. Dengan semangat yang tinggi sang perawat bernama Hasim mencoba menurunkan lagi, dia berharap burung kerja lebih bagus tanpa jeda. Ternyata harapan sang perawat menjadi kenyataan, Pangeran tampil mewah tanpa jeda dan sukses gaet juara satu. *KONBUR.



