Aksi Solidaritas Selasa Spesial De Gadjah Denpasar, Peduli Sosial di Tengah Persaingan

Setelah gantangan De Gadjah bersama KPK/MII, Jatayu BC dan seluruh kicau mania ikut bersumbangsih buat korban gempa di Lombok dengan total sumbangan mencapai Rp 4.507.000 yang diserahkan langsung kepada korban, Selasa 16 Oktober 2018 kemarin, panitia bersama kicau mania yang hadir kembali menggelar aksi solidaritas buat Mr. Maman, salah satu kicau mania yang terkena musibah.

Dari aksi dadakan di arena melalui kotak sumbangan, berhasil terkumpul dana Rp 755.000 yang akan diserahkan langsung kepada Mr. Maman yang kini sedang dirawat di rumah sakit. Soeprex Jess menandaskan nilai dari sumbangan kicau mania yang hadir kemarin memang kecil. Namun Soeprex bersyukur atas antusias kicau mania yang begitu peduli pada masalah sosial. Pemain tidak sekedar berlomba dan bersaing secara sehat di lapangan, tetapi ketika ada rekan, sahabat, handau taulan atau saudara kita di luar sana yang terkena musibah maka mereka bersatu padu ikut membantu walau nilainya kecil.

Kicau mania yang hadir di Selasa Spesial De Gadjah melalui sumbangan yang diberikan ikut berdoa semoga Mr. Maman segera sembuh, pulih sedia kala dan menjaga kesehatannya sehingga Mr. Maman bisa merawat dan membimbing dua putranya menjadi anak yang sukses.

Soeprex Jess mewakili rekan-rekan panitia mengucapkan terimakasih kepada kicau mania yang tetap menjaga silaturahim dan selalu mempertahankan budaya tanpa teriak di De Gadjah. Seraya memohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan.
Diawali naiknya kelas love bird paud, Raja Las milik Sutrisno tampil ciamik setelah bersaing ketat dengan Lecep milik Nevy Bass yang dua hari sebelumnya hattrick di NZR Wates. Namun di leg kedua giliran Bejo debutan Roul yang sempat tertinggal di tangga kelima yang beradu dengan Bonek milik Mandrim melengserkan Lecep ke posisi keempat. Lecep yang kembali diturunkan di leg ketiga berhasil bangkit ke posisi kedua setelah Bintang milik Fendi meledos ke puncak.

Di kelas love bird dewasa yang nyaris full gantangan pertarungan berjalan sengit. Gopal milik Sutrimo yang rajin sejak awal sukses naik podium setelah adu kualitas dengan Nggacir asuhan Jeky. Di leg kedua Bego debutan Bangi yang sempat tertinggal di tangga kelima melesat ke puncak dipepet Putri Kayangan milik Mr. Fawaid. Masih menyisakan satu kelas giliran Luna milik Yansens yang naik podium. Dua kelas baby yang disediakan menempatan Mendol dan Jambret berbagi poin.

Kelas neraka murai batu yang paling ditunggu-tunggu, benar-benar menjadi perhatian kicau mania. Dalam suasana tenang tanpa teriak gaco-gaco yang bertarung begitu terdengar jelas suaranya. Marijan yang sejak digantang menunjukkan rolingannya yang rapat tanpa jeda disertai dengan tonjolannya melalui gaya hormat yang diulang-ulang menjadi yang terbaik. Marijan harus kerja ekstra dari awal sampai akhir untuk menundukkan Venom 88 yang diusung Mr. Temy di posisi kedua dan AK 17 milik Abah Umar yang baru pertama kali dikeluarkan setelah istirahat panjang.

Di leg kedua Ak 17 kembali diturunkan. Kali ini ditambah seekor ulat hongkong. Hasilnya begitu mengejutkan. Rolingan dan tembakannya begitu joss dikombinasikan. Ak 17 akhirnya menang mutlak setelah dipepet Reong milik Mr. Dwik. Ak 17 dipanaskan untuk persiapan jelang Giri Prasta Cup III.

Hal yang sama juga terjadi di kelas cucak ijo. Raja Tega milik Ainul begitu digantang langsung bongkar lagu. Dengan sedikit ngentrok Raja Tega tanpa jeda ngerol dengan lagu-lagunya yang panjang. Raja Tega dipepet Strum yang juga unjuk kebolehan dengan roll tembaknya. Namun di laga kedua Juliet milik Imron sukses tampil terdepan. Strum milik Arik kembali memepet di posisi kedua.

Soeprex Jess menandaskan karena desakan murai mania yang ingin lebih banyak menggantangkan gaconya di De Gadjah maka selain membuka di Selasa Spesial, pada Sabtu Pesona juga bakal dibuka kelas murai batu yang akan dimulai per 20 Oktober mendatang. *kb3



