Sekapur Sirih Piala Raja Ke-19 Jogyakarta di Pelataran Candi Prambanan, Satukan Hati Cintai Alam Wujudkan Konservasi Lewat Hobi
Candi Prambanan yang maha agung menjulang tinggi menjadi saksi sejarah perhelatan super akbar lomba burung yang ada di negeri yang melimpah sumber daya alam ini. Dari tahun ke tahun, event mahakarya Piala Raja selalu membius kicau mania Nusantara.
Seperti Piala Raja yang dihelat di pelataran Candi Prambanan pada Minggu, 23 September 2018 kemarin. Benar-benar luar biasa, tidak saja jumlah peserta yang hingga over kapasitas, dengan pembukaan yang dikemas spesial serta terasa spesial dirangkaikan dengan ulang tahun ke-45 PBI yang jatuh pada 20 September lalu.
Peserta yang hadir dari berbagai daerah, yang mencapai hingga 6.137 tiket terjual dilengkapi dengan hadirnya Ki Samuri yang didaulat sebagai MC membuat even akbar ini menjadi terlihat cair. Suhu panas akibat cuaca dan sesak lautan manusia di pelataran Prambanan tidak terasa mencekam oleh jok-jok yang dilontarkan Samuri. Tak hanya mempertemukan burung-burung terbaik yang pertarungannya begitu ketat di masing-masing kelas dari 4 lap yang dibuka, juga gelaran ini sangat terasa aura silaturahmi di antara tokoh-tokoh perburungan nasional.
Lomba diawali dengan serangkaian seremonial tarian khas Jawa yang diiringi oleh prajurit keraton dengan membawa trofi kebanggan mahkota raja. Sambutan demi sambutan disampaikan para tokoh baik dari keraton Jogya, PBI, BKSDAE, hingga kementerian LKH. Satu poin yang utama ketika Gusti Prabu Kusumo sesaat membuka lomba menanyakan komitmen peserta lomba apakah siap mendukung pelestarian, secara spontan peserta yang hadir menyatakan siap. Wujud bukti para penghobi burung komit pada konservasi di antaranya sumbangan puluhan burung murai batu yang diserahkan langsung ke BKSDA dan siap untuk dilepasliarkan ke alam.
Tepat pukul 10.00 Wib lomba digelar dengan menggunakan 4 lapangan. Fitri BKS yang kembali aktif setelah fakum selama dua tahun dari dunia kicau mania, kembali menunjukkan taringnya. Di tengah ketatnya persaingan, Fitri BKS sukses menobatkan diri sebagai juara umum single fighter. Sederet gaconya mengantarkan Fitri memboyong trofi juara umum SF seperti love bird Golden Boy yang sukses quatrick dengan menempati podium pertama di kelas prameswari, pariwisata C, sekar kedhaton D dan ring sekar kedhaton ditambah dengan posisi runner up di kelas Jogja Istimewa C.
Selain itu ada juga Putra Kutai gaco andalannya di kelas kacer yang juga berhasil meraih podium di kelas kacer maharaja, yang disusul dengan Little Hero yang juga berhasil hattrick di kelas kenari.
Di perebutan juara umum BC, Duta Pakde Karwo yang dikomandani langsung oleh Hery Soegihono, SH, MH, yang akan menggelar Piala Gubernur Pakde Karwo Cup 8 pada 14 Oktober 2018 di Lapangan Parkir UBAYA, Jalan Tenggilis Mejoyo Surabaya ini, mendapat dukungan penuh dari kicaumania baik SF ataupun BC dari Jawa Timur pada khususnya hingga pasukan ber-uniform kuning ini berhasil merebut juara umum BC.
Salah satu penyumbang poin terbanyak adalah 911 SF team besutan Abah Hudan Surabaya yang tampil all out dengan mempersembahkan 6 trofi Maharaja ditambah dengan 10 trofi piala raja lewat 6 ekor gaconya di kelas murai dan 2 gaco di kelas cucak hijau.
Selain itu pada gelaran kali ini tampak pula beberapa komunitas yang berhasil memboyong semua trofi kejuaraan dengan cara memborong semua gantangan, tercatat ada dua komunitas yang berhasil mencatatkan namanya yakni MMS (Murai Mania Sidoarjo) yang memboyong kelas Murai Batu Ring Sekar Kedathon A dan 139 Team Surabaya yang memboyong kelas Murai Batu Ring Prameswari B.
Pasukan Duta Giri Prasta yang dalam waktu dekat ini bakal kembali menggulirkan mahakarya Giri Prasta Cup III, Minggu 4 November 2018 di lapangan Puspem Badung dengan harga tiket 500 K hadiah 12 juta, ada juga undian satu unit mobil baru, juga berhasil mengukir prestasi cantik pada even Piala Raja kali ini.
Duta Giri Prasta dipimpin langsung ketua panitia Giri Prasta Jhon Dendy dengan beberapa pentolan lainnya seperti Andi Dwirasa, Santo Utoyo, Hartono Laros, Andy Brenkzenk, Adi Balos, Yames Bali Peace dll. Datang menggunakan dua bus yang berisikan 50-an anggota beserta gaco andalannya mereka berhasil meraih juara runner-up BC berkat sederet amunisinya seperti Rucolla dan Luna di kelas kenari, The Rock, Salak Bali dan Lolipop di kelas murai batu, serta Predator, Samala dan Gopal yang sukses di kelas anis merah, Bererong di kelas cucak rowo dll.
Piala Raja memang telah usai. Namun eforia masih terus berlanjut hingga hari ini. Terlebih bagi sang juara yang berhasil memboyong trofi mahkota raja yang menjadi momen pencapaian tertinggi dalam menekuni hobi burung. Selamat. *tim