Arya Wiraraja ke 4 Lumajang, Erick Sander Bangkit Lagi

Lomba burung berkicau tahunan Aryawiraraja ke 4 yang digelar minggu kemarin di lapangan Minak Koncar Lumajang, merupakan lomba tahunan dalam rangka memperingati HUT kab.Lumajang yang ke 764. Lomba ini dihadiri oleh kicaumania dari berbagai kota, ada perwakilan dari Jogja, Gresik, Surabaya, Kediri, Blitar ketimur sampai Bali.
Banyak tokoh gaek yang hadir dengan membawa burung andalannya, termasuk tokoh lokal Lumajang sendiri banyak yang keluar, hanya saja untuk memburu trophy juara tiga besar bagi debutan baru agak sulit bagi mereka yang hanya mengandalkan burung juara regional, karena banyak tokoh yang turun dengan burung andalannya yang lewelnya juara nasional.
Dan itu sudah bisa ditebak dari awal dimana saat kelas Kenari Komunitas B29 main dan peserta lumayan banyak, nama Sulung milik Dwi Jalu kediri mendominasi kerja dilapangan, sehingga burung yang sudah puluhan kalu juara mendapat juara satu. Memasuki kelas Murai batu Ring Minak Koncar peserta cukup banyak sekitar 50 an, dan pertarungan juga cukup seru, karena hampir semua kerja maksimal. Akhirnya bicara juara, nama TO milik ARB yang juga sering juara dipulau Dewata mendapat koncer A mentok dan membawa plang trophy juara pertama.
Main kelas berikutnya Love Bird mandara Giri, peserta full dan banyak love bird trecetan panjang, tapi untuk pengumplan point burung bernama Utun milik Erick Sander, pemain lokal Lumajang mendapatkan nilai mentok koncer A dan tentu trophy juara pertama digaetnya.
Masuk kelas Cucak Hijau Patih Nambi, peserta lagi lagi memenuhi lapangan dan tiga menit setelah pengantangan terlihat beberapa burung tampil mewah, dari tepi lapangan terlihat beberapa burung bawa irama lagu panjang ada yang ngentrok, ada yang sayap getar getar saja dan lainnya. Tapi pilihan juri menetapkan juaranya pada Bramasta milik Agus Gamping dari Jogja, dan urutan berikutnya ada Brutal, Grojokan Sewu, Palang, Hulk dan nama nama yang sudah tidak asing ditelinga kicaumania.
Main kelas berikutnya Kenari Std Kalitan Mandara Giri, lumayan banyak meski tidak penuh, dan juaranya tig besar masih nama yang saat ini sering juara didaerahnya yakni HArison milik PJ, Matador milik Aba Win dan 007 Fadjar Tayu Cup, lagi lagi debutan baru atau jago jago pendatang baru belum mendapat tempat dikelas ini. Termasuk dikelas Kacer Patih Nambi berikutnya peserta tak sampai setengah gantangan, tapi karena yang turun banyak burung Jawara, maka wajar kalau juara yang diambil enam besar semua nama yang sudah punya puluhan prestasi juara satu di even besar.
Masuk kelas Anis Merah Mandara Giri, penurunan peserta mulai terlihat sehigga juaranya hanya diambil dua saja, main kelas Hwa Mei juga minim peserta sehingga juara hanya diambil tiga besar. Masuk kelas Cucak Hijau lapangan terlihat hidup, karena peserta kembali banyak, tapi setelah itu masuk kelas Anis kembang Ring dan Kacer Ring terlihat peserta bisa dihitung dengan jari.
Masuk kelas Murai batu Ring Mahameru dan Cendet Minak Koncar Lomba kembali bergairah karena lapangan mulai terlihat pesertanya banyak, sampai beberapa kelas Love Bird peserta tetap bagus. Hanya dikelas Murai Batu Ring PBI Silver Mandara Giri yang pesertanya susut banyak.
Dalam perebutan juara umum untuk BC atau team dari awal sudah bisa ditebak kalau Dt.King of Mojopahit juara umum karena sudah tidak ada lawan, demikian juga diperebutan juara umum SF Dwi Jalu asal Kediri yang awalnya jagonya bisa tembus juara satu. Dikelas kelas berikutnya mulai tergeser oleh burung burung milik Erick Sander Lumajang yang terus moncer diperingkat atas, sehingga mengumpulkan point yang sangat berjibun. Dan akhirnya nama Erick Sander tahun ini dinobatkan sebagai juara SF. Semoga kesuksesan Eric kali ini menjadi awal kebangkitan kembali tokoh asli Lumajang.



