Duet Flamboyan dan Putra Klungkung Sukses Mencuri Poin Penuh, Jaipong Curi Perhatian di Putaran Liga Anak Manja Jember ke-8

Memasuki putaran ke-8, perburuan poin Liga Anak Manja (LAM) bekerjasama dengan Dian FM Cup. Hari Minggu 5 Agustus 2018 kemarin, di halaman Ponpes Mambaul Ulum Gugut, Rambipuji Jember. Ramai bukan hanya dibanjiri oleh kungmania wilayah tapal kuda. Yaitu Lumajang, Probolinggo, Paiton, Besuki, Bondowoso Situbondo, Banyuwangi dan Jember.
Tapi beberepa peserta dari luar wilayah tersebut, juga hadir ingin merasakan panasnya persaingan LAM. Dan meskipun beberapa gaco unggulan ada yang memilih absen. Namun itu tidak mengurangi ramai dan ketatnya perburuan poin. Baik di kelas dewasa bebas, kelas setengah kerek maupun kelas piyik hanging.

Hari itu cuaca kota Jember betul-ebtul sangat mendukung sekali. Ditambah lokasi lomba yang sekarang lebih luas. Itu setelah beberapa pekan sebelumnnya dilakuan pembenahan dan pelebaran oleh KH.Fadil Khober pemilik Ponpes. Bersama Saryono motor perkutut Jember dan juga Ra Saiful selaku ketua Pengda P3Si Jember.

Kali ini duet Flamboyan dan Putra Klungkung yang diusung oleh Zainuri Probolinggo. Meski keduanya turun di kelas yang berbeda, Flamboyan tarung di kelas dewasa bebas. Sedangkan Putra Klungkung main di kelas setengah kerek. Tapi dua gaco bergelang Pattimura BF itu sama-sama mampu mencuri poin penuh.
Sebetulnya di kelas dewasa bebas, persaingannya cukup seru. Karena ada beberpa jago yang memang punya kualitas mumpuni untuk bersaing. Seperti Bintang Timur andalan H.Pri dari Banyuwangi. Kemudian Raider milik M.Hidayat Probolinggo serta Goyang Jember besutan H.Fadillah Jember.

Tapi sayang, laju Flamboyan cukup sulit untuk dihadang. Sehingga ketiga gaco tersebut harus puasa mengekor dibelakangnya. Selanjutnya di kelas setengah kerek, sebetulnya terjadi persaingan seru. Antara Anak Manja andalan Samuel Saryono Jember dengan Putra Klungkung. Dan sejak dari babak awal, keduanya terlihat sama-sama ngotot untuk bisa mencuri poin.

Namun sayang, Anak Manja yang baru beberapa hari diambil dari kandang. Meski secara kualitas anggung tidak kalah dengan Putra Klungkung. Tapi kerena kerjanya kurang maksimal, Anak Manja hanya mampu sebagai runner up saja. “Ia Anak Manja tadi sering berputar-putar dan naik turun. Karena pasangnya memang mau nelor, jadi ya gitu,” kata Hori yang dipercaya mengawal Anak Manja.

Sedangkan di kelas piyik hanging, muncul gaco muda yang sempat jadi perhatian juri. Jaipong itulah nama piyik muda milik Eko Hariyanto yang juga pemain pemula. Jaipong meski umurnya baru 4,5 bulan. Namun kualitas anggung suaranya nyaris sempurna. Bahkan diawal babak, Jaipong mampu menyodok dengan mendapat bendera 3 warna.
Dan tak heran, kalau Jaipong punya anggung istimewa. Karena menurut pemilik farm Anak Manja (AM). Jaipong lahir dari AM K-777 dengan materi, Jantan adalah Pesona Manja yang memang sdau sering juara. Sedangkan induk betina dari Grand 6A so Siaga 1. Jadi baik induk jantan maupun betina, sama-sama punya talenta juara.

“Ia Jaipong itu anak pertama yang sebetulnya untuk main sendiri. Tapi berhubung mas Eko dulu teman lama di merpati balap yang sekarang pingin main kutut. Dan Jaipong yang ia minta, akhrinya tak lepas juga. Adiknya sudah dipesan Grand, anak ke tiga punya Amuse bangkalan, Dan anak ke empat dipesan pak Budi Banyuwangi. Ya gimana lagi,” tutur Indra, saat dikonfirmasi oleh media kontesburung.
Selanjuntya dengan total nilai tertinggi, Jaipong akhirnya berhasil menjadi yang terbaik pertama. Sedangkan Gajah Mada milik Adib yang juga asli produk sendiri mampu menjadi runner up. Dan disusul kemudian oleh Wiro Sableng milik Supaidi, lalu Jumpentus andalan Ponadi Lumajang. Dan Gladiator milik Arif mengunci posisi lima besar.
Dan dikesempatan terakhir, seluruh kru panitia serta tim juri yang bertugas. Mengucapkan terima kasih, atas dukungan serta partisipasi semua yang hadir. “Betul, dan jangan lupa putaran LAM selanjutnya. Dan kalau tidak ada perubahan, digelar di Sumber Baru Jember hari Minggu 30 September besuk,” tutup Ra Saiful. *kb2




