Tiga Tahun Unggul di Kelas Murai Batu dan Kacer, Mr. Yogi KH Koleksi 12 Trofi Mahkota Raja
Tidak ada sesuatu yang kita terima jatuh begitu saja dari langit, kecuali pemimpi. Membutuhkan sebuah proses perjuangan untuk bisa mendapatkan apa yang ingin diharapkan. Terkadang memulainya bak bertani di ladang tandus, mesti sabar, cerdas dan tangkas. Namun jika tekun, bukan tidak mungkin satu ketika menjadi lahan gembur nan subur.
Tiga tahun berturut-turut, Mr. Yogi Kuda Hitam memang telah menorehkan tinta emas di jagat perburungan nasional. Ia mengoleksi 12 trofi mahkota raja melalui gaco murai batu dan kacer. Prestasi yang sulit dicapai oleh kicau mania selama ini. Namun, siapa yang tahu seorang Yogi dari Uma Alas Kerobokan Kuta Badung ini sempat tertatih-tatih ketika memulai menekuni hobi burung.
Berulang kali membeli gaco untuk bisa tampil di arena. Berulang kali ikut Piala Raja dengan tangan hampa pulang ke rumah. Mr. Yogi tetap bersabar dan tidak pernah berhenti berusaha. Hingga satu ketika, murai batu Rancakbana mengubah segalanya. Ketika turun di Piala Raja 2016, Rancakbana sukses meraih 5 trofi mahkota raja sekaligus. Prestasi bersejarah yang sulit tertandingi saat ini.
Perjuangan Mr. Yogi KH belum selesai. Ia tidak ingin disebut jago kandang. Maka Piala Raja 2017, ayah tiga putra ini kembali bertandang ke pelataran Candi Prambanan. The Rock yang menggantikan Rancakbana saat itu sukses meraih dua trofi mahkota raja di kelas utama. Sukses The Rock diikuti rekannya Pajero yang hattrick di kelas kacer dengan membawa pulang tiga trofi mahkota raja.
Menunggu waktu setahun, The Rock dan Pajero selalu tampil bersama laga di Bali. Entah sudah berapa kali mendominasi juara di semua eo yang ada. Lagi-lagi Mr. Yogi tidak mau disebut jago kandang hingga menemukan Pajero Sport, pendamping Pajero. Piala Raja, 23 September 2018 kemarin, Kuda Hitam Single Fighter kembali bertandang. Kali ini Yogi KH ikut mengusung Duta Giri Prasta Cup 3 yang akhirnya menyabet juara umum runner up BC.
Yogi KH menurunkan trio gaco The Rock, Pajero dan Pajero Sport. The Rock berhasil sebagai runner up di kelas utama maharaja dengan satu trofi mahkota raja, sekali di posisi puncak kelas pariwisata D, dan kembali dua kali sebagai runner up di kelas pariwisata C dan Sekar Kedaton C. Pajero yang turun untuk kedua kalinya sukses double winners di kelas kacer pariwisata B dan kacer ring bintang PBI. Sekaligus dikukuhkan sebagai kacer ring terbaik di Indonesia. Sedangkan Pajero Sport yang mendampingi rekannya berhasil membawa satu trofi mahkota raja setelah sebagai runner up di kelas maharaja, juara 6 dan 7. Total 12 trofi selama tiga tahun berturut-turut setelah dua trofi mahkota diraih kemarin.
Cerita akan berbeda jika suasana mendung. Kemarin cuaca benar-benar ekstrim yang membuat The Rock, Pajero dan Pajero Sport over birahi. Panas terik dengan kondisi lokasi lomba yang jauh dari tempat mengistirahatkan burung. Perjalanan jauh bolak-balik dengan jadwal yang super padat, ditambah jumlah peserta yang over kapasitas, membuat suhu di areal lomba bertambah panas.
Walaupun kondisi kurang mendukung, pasukan Kuda Hitam antara lain sang joki andal Mr. Catur dan Ferdi Nugroho serta perawat Yan Wie dkk dipimpin langsung Mr. Yogi KH tetap berjuang. Tidak saja untuk Kuda Hitam tetapi juga untuk Duta Giri Prasta dan Bali. Ketika matahari condong ke barat, cuaca mulai teduh. Suasana ini adalah waktu buat The Rock dan duo Pajero beraksi.
Kini Yogi KH telah menorehkan sejarah di ajang mahakarya Piala Raja. Apakah tahun depan Kuda Hitam akan masih bertahan di atas tahta juara? Belum ada yang bisa memastikan. Yang pasti, hari ini Mr. Yogi KH mensyukuri apa yang sudah dicapai crew Kuda Hitam sebagai kemenangan bersama dan tetap akan berusaha di lain waktu di sela beternak love bird warna, bermain koi dan bonsai. *kb3