Sumpah Pemuda Cup I Malang : Kelas Favorit Didominasi Burung Jawara, Burung Baru Juga Bermunculan
Lomba burung Sumpah Pemuda Cup I, besutan NzR Malang, tuntas digelar Minggu (28/10/2018) di gantangan Denpom Malang. Lomba ini benar-benar menjadi pengobat rindu bagi kicaumania Malang Raya, pasalnya cukup lama di kota ini tidak tergelar lomba yang cukup besar dan bergengsi. Saat even yang ditunggu banyak pihal digelar, tidak heran bila banyak kicaumania dari pemula sampai tokoh pada menurunkan burung-burung terbaiknya.
Hasilnya memang tidak bisa diprediksi, ada banyak burung yang sudah punya nama, lolos tembus juara tiga besar ditengah sengitnya persaingan, tapi sebaliknya tidak sedikit debutan baru yang bisa melejit prestasinya menggeser burung-burung yang sudah punya nama. Seperti saat kelas Love Bird Baby pertama tak diduga muncul nama Sableng milik Iwan.
BACA JUGA: Daftar Juara Sumpah Pemuda Cup I Malang (28/10/2018)
Main kelas love Bird berikutnya muncul nama yang sudah tidak asing yakni Bunga Surga yang diatasnamakan H.Tole. Burung yang sudah beberapa kali juara disekitaran Malang mampu mengumpulkan point terbanyak sehingga dinobatkan juara satu. Masuk kelas berikutnya Cucak Hijau NZR, sebanrnya banyak burung bagus dan banyak burung jawara, tapi siapa sangka muncul nama yang masuk katagori debutan baru yakni Grojokan Sewu milik Aba Yunus dari Alitha SF.
Main kelas Balibu berikutnya lagi-lagi muncul burung baru bernama M. Owen sebagai juara satu. Memasuki kelas punglor Kembang perdana, jagoan Benard bernama Naga Hitam yang dari awal ngerol terus, sulit dikalahkan dan akhirnya menyandang juara satu mengalahkan sekitar 44 burung dari komunitas Anis Kembang mania.
Masuk kelas kenari yang pesertanya juga cukup banyak, burung bernama Gelang Alit milik H.Roron, yang kerja ngotot sampai akhir sukses mengalahkan banyak lawan, diantaranya kenari handal bernama Daun Surga milik Punk-Q anak dari tokoh kari Malang yang akrab dipanggil Mr. Gombink.
Untuk kelas punglor merah yang jumlah peserta tembus 49, juara satu tak diduga bisa diraih Bolduser milik YNR mengalahkan burung gaek yang sering juara yakni Phil Collins milik Mudjiono, Raja Timur nya H. Agung dan lainnya.
Kalau di kelas punglor merah juaranya tidak terduga, maka untuk kelas murai batu pertama yang seluruh gantangan 64 full dan banyak burung jawara yang turun, jagoan baru milik H.Bianto yang bernama Bruno sudah diprediksi masuk juara, karena kerjanya cukup ngotot dan stabil hingga selesai, wajar kalau akhirnya juri memberinya nilai mentok.
Sedangkan di kelas kacer yang juga seru pertarungannya, juara satu muncul nama yang sudah tidak asing lagi yakni Immortal milik Teguh Kepanjen, burung yang memiliki gaya exsotic dibarengi irama lagu yang panjang-panjang membuat lawan pasti keder.
Dua kali turun, Immortal masuk juara satu dua kali, tanpa bisa dikalahkan banyak lawan yang sebenarnya punya kualitas mewah. Memasuki kelas-kelas berikutnya, persaingan tetap seru hingga lomba berakhir mendekati Isyak. Karena lomba cukup bergengsi, wajar bila para juaranya tersenyum puas bisa membawa pulang trophy berbentuk genggaman tangan.