Sabtu Ceria GAP (22/12) Denpasar Diguyur Hujan: Murai Rextor dan Baby Dorpres Nyeri
Hujan yang mengguyur sejak siang hingga sore hari ternyata tidak mengurungkan niat kicau mania untuk menghadiri Sabtu Ceria GAP, 22 Desember 2018 kemarin di gantangan Pasar Anyar Peguyangan Denpasar. Selain peserta yang rela hujan-hujanan, juri dari Oriq Jaya pun ketika menilai love bird juga rela diguyur hujan agar lomba tetap berjalan. Ada dua gaco yang tampil stabil yakni Rextor yang berhasil melibas habis dua kelas murai batu dan Dorpres yang juga nyeri di kelas baby.
Kelas punglor merah menjadi pembuka Sabtu Ceria GAP. Hanya beberapa yang berhasil menunjukkan telernya, El-Nino yang diusung Bowok sukses memetik kemenangan. Bersanding dengan Dewi Sambi milik Bamia di tempat kedua. Ketika laga kedua kembali dibuka dengan cuaca yang kurang bersahabat Balaram milik Bagus Wd yang satu-satunya teller berhasil memenangkan pertarungan.
Di tengah gerimis yang dingin, para kontestan cucak ijo masih sanggup menunjukkan kerjanya. Beberapa santer terdengar mengumbar rolingan dengan lagu-lagu panjangnya. Seperti Paku Beton milik Ronde Jaya yang akhirnya menjadi sang juara. Namun di laga kedua Drogba milik Bang Tiren berhasil memainkan rol tembaknya meski rada kedinginan. Drogba memenangkan pertarungan disusul Gareng di tempat kedua.
Di partai neraka murai batu, 20-an peserta harus unjuk kebolehan jika ingin memenangkan pertarungan. Saling tembak di antara jago terus terjadi. Seperti Rextor milik Kuntul dari Sempidi BC yang tak pernah putus menunjukkan tonjolan-tonjolan baik love birdan yang mampu nyambung dengan cililinan dan sesekali mempertontonkan jangkrikannya yang edan.
Rextor yang memiliki kombinasi yang ciamik antara rolingan dan tembakan berhasil duduk di singasana dipepet Rock n Roll di tempat kedua. Rextor yang kembali menunjukkan perfoma terbaiknya lagi-lagi mempertahankan posisi puncaknya di laga kedua sekaligus double winners.
Walaupun hujan terus mengguyur lapangan, namun para love bird mania tidak berajak dari arena. Kondisi ini membuat juri harus rela ikut hujan-hujanan menilai burung. Seperti di kelas dewasa yang ramai peserta, Cemplon yang diusung Wah Pram sukses memetik kemenangan di leg pertama dengan 970 poin. Cemplon dipepet Doraemon yang mengantongi 950 poin dan Elsa di tempat ketiga 940 poin.
Namun dilaga kedua Loli milik Mr. Memet sukses meraih 1.255 poin dan sekaligus menempati posisi puncak. Kali ini Putri Kayangan Jr berada di bawahnya dengan 850 poin. Sedangkan ketika leg ketiga dibuka Edan 04 yang hanya mengantongi 855 poin sukses tampil di podium utama.
Berbeda dengan di kelas paud. Para jago rajin berbunyi yang membuat raihan poin begitu tinggi. Seperti Raja Gedek yang diturunkan di laga pertama sukses memetik 2.465 poin jauh meninggalkan lawannya Seba di tempat kedua dengan 1.790 poin. Namun di laga kedua Linggo milik Mr. Bramasta berhasil naik di podium utama setelah meraih 1.675 poin disusul Ramayana milik Multi Karya dengan 1.405 poin. Di laga pamungkas, Horor yang mengambil posisi di gantangan 12 sukses memetik 1.325 poin dan memenangkan kelas paud c.
Sementara itu, di kelas baby berhasil mengorbitkan Dorpres milik Mr. Tegar dari Padonan yang melibas habis dua kelas yang disediakan panitia. Mr. Tegar yang mengajak putranya ke arena mengantongi 595 dan 510 poin menyisihkan De Mus dan Sri Tanjung di tempat kedua.
Made Sendra dan Lukman Hakim yang mewakili panitia gantanagn GAP dan juga juri dari Oriq Jaya mengucapkan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada seluruh kicau mania yang sudah hadir meski hujan terus mengguyur lapangan dan juga memohon maaf jika ada yang kurang berkenan. *kb3