Piala Bupati Buleleng 2 di Lapangan Mixmax: Perang Bintang di Bumi Panji Sakti
Dalam rangka memperingati HUT ke-415 Kota Singaraja yang bertemakan Bersatu Merangkai Warna Nusantara, PBI Pengda Buleleng bekerja sama dengan Kabupaten Buleleng menggelar lomba burung bertajuk Piala Bupati Buleleng 2, Minggu 17 Maret 2019 di lapangan Mixmax Banyuasri Singaraja-Bali. Lomba dibuka Kadis Pariwisata Buleleng Ir. Nyoman Sutrisna, MM dihadiri 877 peserta, baik Bali dan Jawa serta nyaris tanpa complain dari peserta.
Lomba yang berlangsung tertib tanpa teriak dimulai tepat pukul 11.15 Wita diawali naiknya kelas punglor merah Bupati. Dipandu MC kondang dari tanah Jawa, merah mania yang ada di pinggir arena sontak terdiam. Mereka fokus memantau gaco yang lagi bertarung di arena. Abimanyu yang bersangkar bulat berada di sisi selatan sejak start sudah mulai kerja. Begitu juga Gopal yang baru saja mabung tidak mau ketinggalan start. Sama-sama unjuk kebolehan memainkan goyangan teller, yang nancep sampai akhir menempatkan Abimanyu milik Mr. Ghandit meraih posisi puncak.
Di laga kedua yang full peserta, peta kekuatan berubah. Tawon Emas milik Dwik WM yang berada di lapangan tengah tampil lelep. Bersaing ketat dengan Predator debutan Made Buktiyasa yang juga eboh di gantangan 38. Namun juri memilih Tawon Emas di posisi puncak. Masih menyisakan satu kelas lagi, Abimanyu yang sempat melorot ke posisi 10 kembali melejit ke puncak dan sekaligus meraih punglor merah terbaik.
CUCAK IJO MEMANAS
Dari laga adem, memasuki kelas panas cucak ijo. Ketika sederet gaco naik, Grojokan Sewu milik Erix Sander yang berada di nomor 22 sudah mulai mengumbar rolingan tanpa jeda. Sesekali memuntahkan tembakan yang panjang. Di sebelahnya Al-Fatih mengimbanginya yang sejak digantang ngentrok sambil memainkan roll tembak. Hasil akhir GS menempati posisi pertama disusul Al-Fatih milik Agung Tatto dan di tempat ketiga disabet Klorofil debutan Mr. Baim BSF Bali.
Memasuki leg kedua Grojokan Sewu kembali menempati posisi 22. Kali ini justru bertarung dengan Pokemon milik Bayu Tjoa dan Klorofil yang sama-sama berada di sisi Selatan. Namun Grojokan Sewu kembali kokoh di puncak disusul Pokemon dan Klorofil.
Pembalasan akhirnya terjadi di leg ketiga. Al-Fatih yang tampil ngotot dengan gaya ngentrok yang rajin mengumbar tembakan di sela rolingannya berhasil mengambil alih posisi puncak sekaligus menggeser Grojokan Sewu ke posisi kedua dan menempatkan Pokemon di tempat ketiga.
Namun di laga penentu babak keempat, ketiga gaco ini kembali berperang. Grojokan Sewu yang sudah kenyang malang melintang di jagat cucak ijo berhasil mengambil alih kembali podium utama dipepet Pokemon di tempat kedua dan Al-Fatih di posisi ketiga serta Klorofil di tempat kelima. Tiga kali menyabet poin penuh, Grojokan Sewu meraih cucak ijo terbaik.
PARTAI NERAKA MURAI BATU
Hadirnya gaco-gaco pilih tanding di partai neraka murai batu memberi kesan tersendiri bagi murai mania. Terlebih lagi peserta tertib tanpa teriak sehingga setiap rolingan dan tembakan begitu santer terdengar yang menjadi tontotan dan uji kualitas gaco di depan publik. Seperti di kelas utama murai batu Bupati. Ketika para kontestan mulai naik, pukulan demi pukulan terus dilontarkan. Di antaranya Red King yang diusung D’Yan Samurai yang sejak awal sudah mengumbar tembakan cililin yang ngeban di sela rolingan lagu-lagu kecilnya.
Piter milik Sumanata yang berada di nomor 29 tidak tinggal diam. Bergaya lincah, Piter juga terus melontarkan rolingan sesekali memuntahkan tembakan. Di sebelahnya ada Jendral Muda milik Mr. Komang yang juga lagi kerja. Saling menunjukkan kepiawaiannya sepanjang penilaian, Red King akhirnya memenangkan kelas utama. Sesaat juri ke pinggir arena, Red King masih sempat melontarkan tembakan cililin yang panjang. Red King dipepet Piter di tempat kedua dan Jendral Muda di posisi ketiga.
Namun peta kekuatan berubah ketika leg kedua dibuka. Piter yang sempat tertinggal tampil top perfoma. Piter dibayang-bayangi Narcotika milik Made Tatto yang piawai memainkan rolingan dan tembakannya yang dahsyat. Sedangkan di posisi ketiga disabet Rock’n Rool debutan terbaru Agus Sapujagad yang baru sepekan berpindah tangan.
Murai mania semakin panas. Memasuki leg ketiga, Jendral milik Doni DKjaya/Agung Tatto yang datang terlambat dan sempat tertinggal di posisi keempat leg kedua berhasil mengambil alih posisi puncak. Jendral dikawal Predator milik Tito dan menggeser Piter di tempat ketiga. Namun di laga murai ring silver, Piter kembali unggul setelah bertarung sengit dengan Peterpan milik Mr. Fajar. Piter yang unggul di dua kelas dan stabil di empat kelas dinobatkan sebagai murai batu terbaik.
POPEYE TAK TERBENDUNG DI LB DEWASA
Sistem penilaian love bird oleh PBI yang begitu akurat menentukan love bird berkualitas kini semakin digemari love bird mania yang memang ingin menunjukkan kualitas love birdnya. Baik diukur dari panjang kekean, irama, volume, dan durasi sepanjang penilaian. Seperti tampak ketika kelas wakil bupati dibuka. Setiap gaco yang mampu ngekek 25 up akan mendapat bendera poleng. Satu kekean yang super panjang bisa mendapat dua atau tiga bendera poleng sekaligus. Setiap gaco akan mendapat pantauan dari seluruh juri melalui rolingan yang dilakukan.
Tong Bajil milk Alif yang berada di posisi 01 sejak digantang sudah rajin ngekek. Bahkan beberapa kali mendapat bendera poleng yang akhirnya mengantarkan sebagai juara pertama disusul Ucil debutan Andy Hartayasa di tempat kedua. Namun di leg kedua Popeye milik Doni mulai bangkit. Dengan mengandalkan kekean panjang Popeye menjadi juara disusul Pesona A99 milik Alex di tempat kedua.
Popeye semakin tangguh di leg ketiga setelah kembali memainkan kekean panjang dan meraup banyak bendera poleng. Kali ini dikawal Kejora di tempat kedua. Namun di leg keempat Popeye mulai kendur turun ke posisi ketiga. Kesempatan ini diambil alih Atos milik Tommy D yang berhasil meraih 7 bendera poleng disusul Marco milik Mr. Febra di tempat kedua.
Masih menyisakan leg kelima, Lesty milik Sumanata berhasil melejit setelah sempat tertinggal di posisi ketiga leg ketiga. Kali ini Rondo Ayu sang legendaris milik Dewa Raditya membayang-banyangi di posisi runner up. Popeye yang unggul di dua kelas berhasil dinobakan sebagai love bird terbaik.
Tak kalah eboh di kelas paud. Tralala milik Agung Icha sukses memetik kemenangan di sesi pembuka. Namun di leg kedua Dewi-dewi milik Dede berhasil mendepak Tralala ke posisi ketiga dan menempatkan Cah Joss di tangga kedua.
Tralala yang stabil di setiap penampilannya kembali perfoma. Kali ini naik ke posisi kedua di bawah Kenceng milik Mr. China. Namun Tralala benar-benar edan. Di pengujung acara Tralala kembali naik ke puncak bersanding dengan Halilintar milik Pan-pan dan sekaligus memenangkan paud terbaik.
LAGA PANAS DI KANDANG CUCAK JENGGOT
Sebagai gudangnya cucak jenggot, dua laga yang dibuka diluberi peserta. Tidak saja dihadiri cucak jenggot mania Bali tetapi juga penggemar dari Malang. Hadirnya para jawara ini membuat pertarungan berjalan sengit. Tercatat 34-an peserta ikut bertarung yang membuat juri ekstra hati-hati memilih yang terbaik.
Seperti ketika kelas Singaraja Sakti dibuka, sesaat kontestan naik secara serentak para gaco melontarkan tembakan. Ada yang masih standar tetapi ada juga yang isian. Ada yang nagen, namun ada yang eboh tetapi tidak sanggup memenuhi durasi panjang dari penilaian juri. Bahkan ada yang sedikit nakal, loncat-loncat bahkan munting.
Boom Bali milik Tut De Ariana yang berada di nomor 27 sejak digantang lebih memilih duduk, nagen sambil melontarkan tembakan gerejaan yang ngeban. Setiap jeda beberapa detik diisi ngepik kemudian disambung lagu gerejaan. Begitu juga Lapindo debutan Nyam-nyam yang mulai eboh di pertengahan dengan tembakannya yang panjang. Lapindo semakin ngotot hingga akhir penilaian. Ketika juri menancapkan koncer A, B dan C, Nyam-nyam sedikit kecewa. Sempat Sinarta Wijaya menenangkan di pinggir arena yang menjelaskan dirinya juga ikut memantau jalannya kelas cucak jenggot.
Untuk membuktikan kualitas sang jawara, kelas cucak jenggot kembali dibuka. Peserta benar-benar bisa memantau setiap gaco yang bertarung. Dengan durasi yang sedikit panjang, tidak sedikit gaco berguguran di tengah jalan. Gacor di awal tetapi tidak sanggup stabil sampai akhir.
Namun Boom Bali yang memilih gantangan 24 di pinggir arena begitu stabil memainkan gerejaan, ngeban dari awal sampai detik terakhir penilaian. Boom Bali bersaing ketat dengan Centil debutan Eka wijaya yang juga rajin kerja dan di tempat ketiga disabet Lapindo yang sesekali melompat.
ADU DURASI DI KELAS KENARI
Tiga kelas yang dibuka panitia untuk penggemar kenari sudah cukup untuk ajang pembuktian diri. Seperti tampak kemarin, dari puluhan peserta rata-rata sukses memainkan lagu-lagu yang ciamik, namun tidak sanggup menunjukkan durasi yang panjang. Singo milik Dodiet Kober sukses mengkombinasikan antara lagu yang ciamik dengan durasi sepanjang penilaian di leg pertama.
Di leg kedua peta kekutaan berubah. Cuaca panas menyengat apa pun bisa terjadi. Patriot berhasil mengambil alih yang dipepet Xtrada milik Tut Cadu di tempat kedua. Namun di laga pamungkas, Wapres yang diusung ARB sukses mencuri satu poin setelah menunjukkan perfomanya yang ciamik dan tampil ngedur sepanjang panilaian.
Memasuki laga kacer, dua kandidat tampil perfoma baik Dewa Racun dan JL. Sama-sama ngobra dengan rolingannya yang nyepid tanpa jeda, juri ternyata memberikan penilaian sama. Namun dari tous, Dewa Racun memenangkan pertarungan. Ketika leg kedua dibuka, RI Satoe milik Alam 008 sukses menunjukkan kelasnya. Penampilannya yang eboh menempatkan RI Satoe duduk di kursi utama.
Sementara itu, di kelas cendet Shooter milik Dodiet Kober berbagi poin dengan Caesar milk ARB dari dua kelas yang diikutinya.
Lomba disudahi dengan undian doorprize dari sumbangan para donator yang puncaknya undian seekor kambing. Ketua Pelaksana Febri Tombo Ati didampingi Ketua PBI Cabang Buleleng Sinarta Wijaya mengucapkan terimakasih kepala seluruh kicau mania yang sudah hadir dan juga kepada para donator yang sudah mensupport gelaran ini serta kepada Pemkab Buleleng yang memberikan dukungan penuh seraya memohon maaf jika selama penyelenggaraan lomba ada hal-hal yang kurang berkenan. *kb3