Pengda Jombang Cup : Bos Muda dan Pegassus Kuasai Posisi Terdepan
Membludak dan sukses luar biasa. Begitulah pemadangan yang terjadi dalam gelaran konkurs burung perkutut Pengda Jombang Cup, Minggu 14 Oktober 2018. Dua blok untuk kelas kerekan Dewasa Bebas dan tiga blok Piyik Hanging penuh tanpa ada tempat yang kosong. “Alhamdulillah gelaran kami mendapatkan dukungan penuh dari kung mania, dua blok berisi 82 kerekan dan tiga blok hanging berisi 120 burung, terisi penuh tanpa ada yang kosong,” papar Toni Dhetira.
Lapangan MHR Bird Farm Desa Nglele Sumobito Jombang, yang menjadi lokasi konkurs seakan tak mampu menampung serbuan kung mania yang ingin mengikuti gelaran Pengda P3SI Jombang. Membludaknya peserta sebenarnya sudah terlihat sejak dua minggu sebelum hari pelaksanaan.
Menurut Toni Dhetira, semua kelas yang dibuka sudah habis terjual. Tak ada satupun kelas yang menyisakan tiket. Padahal masih ada beberapa peserta yang terus berusaha untuk mendaftarkan diri. “Kami terpaksa menolak banyak peserta karena tiket sudah habis, padahal ada beberapa peserta dari Jombang sendiri yang terpaksa yang mengalah demi memberikan kesempatan kepada peserta luar,” lanjut Toni.
Langkah itupun nampaknya belum mampu memberikan solusi, karena masih ada peserta yang tidak kebagian tiket. Untuk menambah jumlah kelas, jelas tidak mungkin karena kapasitas lokasi yang ada hanya mampu menampung sejumlah kelas yang sudah ditetapkan panitia. Melihat sukses penyelenggaraan kali ini, pengurus P3SI Pengda Jombang dan beberapa tokoh kung mania disana sudah melakukan musyawarah untuk menggelar kegiatan yang sama pada tahun berikutnya, dengan kemasan yang lebih besa dan mewah.
“Kami dari pengurus P3SI Pengda Jombang akan berkoordinasi dengan Ketua Pengwil Jatim H.Adras dan beberapa pengurus lain untuk meminta jadwal agar Jombang ditunjuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan LPJT (Liga Perkutut Jawa Timur) untuk tahun 2019,” imbuh Toni.
Sukses panitia menggelar konkurs diikuti pula oleh keberhasilan Bos Muda, orbitan Titi ALF Semarang meraih posisi dibarisan terdepan kelas Dewasa Bebas. Perkutut bergelang ALF yang dikerek pada nomor 54 meninggalkan lawan-lawannya. Disusul pada tempat kedua Monster milik H.Iwan Jombang, ring Atlas dan tempat ketiga diraih oleh Lir Ilir milik H.Ansori Malang ternakan Sumber Urip.
Sementara di kelas Piyik Hanging, posisi tiga besar diboyong kung mania Surabaya lewat penampilan apik Pegasus andalan Awong Surabaya ring GM dibarisan paling depan. Barisan kedua diraih Putra Sanjaya andalan Nawang Surabaya ternakan RPM dan barisan ketiga dimilik Panji Laras milik Widay Surabaya, perkutut bergelang WDT.