Penangkaran Murai Batu Mawar BF Jakarta, Indukan Terbatas Tapi Berkualitas
Budidaya murai batu yang dikembangkan Mawar Bird Farm milik Mawardi memang tidak banyak. Pasanngan indukannya hanya beberapa pasang saja, itupun dibangunnya di kandang bersahaja. Namun, produk ternakannya terus mengalir deras, dan juga berkualitas.
Penangkarannya dimulai sejak tahun 2014 silam, meskipun kandang ternak yang dibangunnya sangat bersahaja, di lantai dua kediamannya, namun tidak mengurangi kualitas anakan yang dihasilkannya. Peminatnya terus mengantri, karena yaitu tadi produknya sudah ada yang mencetak prestasi di lapangan lomba. “Salah satunya ada di teman di kawasan Condet, Jakarta Timur, sudah beberapa kali prestasi,” jelasnya.
Dia memulainya dengan indukan produksinya berawal dari 2 pasang, kemudian berkembangbiak dan menjadi 4 pasang indukan produktif yang dikembangkannya di kediamannya Jl Pengadegan Timur III, No.14A, Rt 008, Rw 02, Jakarta Selatan (WA 08121935671).
Indukan yang diternakannya memang tidak banyak, karena sesuai dengan komitmen awal dia menangkar tak lain untuk mencetak anakan berkualitas, bukan kuantitas. Sedikit lebih fokus dalam menangkar indukan hasil pilihannya. “Sudah ada beberapa produk kami yang tampil juara di lapangan,” ungkap dia.
Sebelum memasukan ke kandang ternak, indukan terutama pejantan yang digunakan memang hasil pilihan, selain memiliki kualitas materi lagu, volume, dan memiliki durasi kerja bagus juga tampilan fisik yang sempurna. Indukannya diseleksi terlebih dahulu, agar kelak anakannya sesuai dengan yang diharapkan.
Dalam hal penjodohannya tergolong mudah dan singkat, calon pasangan indukan disatukan dalam satu kandang, cukup satu atau dua hari langsung berjodoh. Meskipun itu tergantung karakter calon indukan. Ada juga yang agak lama proses penjodohannya. Yang paling utama betinanya sudah siap, jantan sudah nggacor, keduanya dalam kondisi bagus, pasti cepat jodoh dan mau berproduksi.
Pasangan indukan yang sudah jodoh ditempatkan di atas kandang petak sederhana masing-masing ukuran lebar 50 cm x panjang 2 meter dan tinggi 2 meter. Kandang ditempatkan di atas dak kediamannya. Suasana di dalam kandang tampak terang karena bagian depan yang dilapisi kawat halus sengaja dibiarkannya terbuka.
Kandang ternaknya dia menggunakan kandang terbuka di bagian depannya. Kebutuhan di dalam kandang seperti kotak sarang, bak mandi yang setiap saat selalu diganti airnya menggunakan air bersih. Untuk kebutuhan ekstra foodingnya, setiap pasangannya diberi jangkrik sebanyak-banyaknya, terutama disaat sedang bawa anakan, kecuali disaat penjodohan atau persiapan bertelur di tambah sedikit kroto segar setiap pasangannya. Begitu juga eksfood seperti cacing diberikan meskipun hanya diberikan khususnya bila indukan sedang mengasuh anakannya hingga seminggu.
Memanen anakan diangkat dari sarang saat anakan memasuki usia 6-7 hari setelah menetas. Perawatan anakan oleh pemilik, pasca panen diberi konsumsi adonan voer, kroto, cacing dan ditambah jangkrik muda yang sudah dihaluskan. Pemberian makan diberikan setiap 2 jam sekali. Memasuki umur 2 minggu dipasangi ring kode pemilik.
Anakan yang masih dalam perawatan ditempatkan di kandang penghangat. Pada usia pembesaran anakan di tempatkan di kandang khusus yang menggunakan lampu penghangat. Diasuh dengan cara diloloh makanan adonan voer yang diracik khusus. Memasuki umur 28 hari anakan sudah belajar nangkring, pada periode ini biasanya anak burung sudah belajar makan sendiri. Memasuki umur 3 bulan anakan sudah bisa dipasarkan, harga dikisaran Rp 3 juta untuk seekor anakan trotolan. *kb4