Liga Anak Manja dan Diana FM Cup 2019 Jember Seri Pembuka : Dovi, Putra Mahardika dan Mutiara Cinta Sukses Kantongi Poin Penuh
Genderang perang perburuan poin “Liga Anak Manja dan Diana FM Cup 2019” Jember. Hari Minggu 21 April 2019 kemarin, kembali dibuka oleh panitia liga. Agenda yang memang banyak ditunggu-tunggu oleh kungmania blok timur itu, dihadiri sejumlah jago-jago perkutut terbaik dari Surabaya, Pasuruan, Probolinggo, Paiton, Lumajang, Jember, Bondowoso, Situbondo dan Banyuwangi.
Dan lapangan Ponpes Mambaul Ulum yang ada di Desa Gugut, Rambipuji Jember. Jadi saksi pertempuran perkutut-perkutut hebat dari lintas kota tersebut. Agar bisa meraih poin penuh dilaga pembuka ini. Ada 3 kelas yang jadi perburuan poin di liga ini, yaitu kelas dewasa senior (1 blok), piyik yunior (3 blok) dan piyik hanging (2 blok).
Sejak pagi pukul 06.00WIB, kungmania sudah berdatangan dan mengantri untuk mengambil tiket pesanan. Dan tanpa dikomando, mereka pun langsung menuju tiang gantangan untuk mengerek jagonya masing-msaing sesuai dengan nomor tiket gantangannya. Hari cuaca cukup cerah, seakan ikut mendukung perburuan poin diliga yang sangat bergengsi ini.
Dan tepat pukul 07.52 WIB, gong tanda dimulainya perburuan poin itupun ditabuh oleh Ra Saifurrohman, selaku ketua P3SI Pengda Jember. Sontak saja, suasana pun berubah menjadi ramai oleh anggung merdu suara perkutut yang saling bersautan. Ditambah teriakan para joki maupun pemilik, menjadikan persaingan terlihat seru dan itu terjadi disemua kelas.
Di kelas dewasa, ada beberapa burung yang langsung tampil ngejoos untuk bisa merebut nilai tertinggi. Namun setelah melalui persaingan ketat di babak pertama, Dovi (kerekan 27) yang dikawal langsung oleh Didik Afandi dari Krenjengan Probolinggo. Mampu menutup babak pertama itu dengan nilai 43¾ (tiga warna hitam).
Sedangkan Bintang Timur (kerekan 20) milik H.Pri Banyuwangi dan Kania (kerekan 22) besutan H.Solehudin Probolinggo, sama-sama mendapat nilai 43½ (tiga warna). Sementara jago andalan tuan rumah, yaitu Anak Manja milik Samuel Saryono dan Ning Nong (kerekan 45) andalan Alit Sidomukti. Keduanya bertahan dengan sama-sama mendapat nilai 43 (dua warna).
Namun memasuki babak ke dua, kerja Anak Manja mulai panas untuk mengejar ketertinggalannya. Dan benar, jago yang 2 hari dicomot dari kandang breeding itu, berhasil menutup babak ini dengan mendapat nilai 43½. Sedangkan Dovi, Kania, Ning Nong dan beberapa jago lainnya, mentok hanya mendapat nilai 43¼ (dua warna hitam).
Dan setelah istirahat beberapa menit, pertarungan babak ke tiga pun dilanjutkan kembali. Udara panas menyekat bak membakar kulit, betul-betul dirasakan oleh para joki maupun pemilik. Suasana inipun juga makin menambah panas persaingan antar jawara. Adu mental serta kualitas anggung, hanya mampu ditunjukkan oleh jago-jago yang punya stamina oke.
Karena terbukti dibabak ini, hanya Ning Nong yang mampu mendapat nilai 43½. Sedangkan Bintang Timur dan Anak Manja sama-sama mendapat nilai 43¼. Sementara Dovi dan Kania sebagai wakil dari Probolinggo, entah mengapa performanya terus menurun. Dan dibabak ini, Dovi mendapat nilai 43 sedangkan Kania hanya mendapat nilai 42½.
Begitu juga saat memasuki babak ke empat, Dovi serta Kania yang diharapkan bisa bangkit. Ternyata Dovi hanya mampu mendapat nilai 43 dan Kania tidak mendapat nilai sama sekali. Tapi meskipun Dovi di babak tiga dan empat kurang maksimal kerjanya. Namun jago yang asli orbitan farm NPD itu, suskes menjadi yang terbaik pertama. Karena unggul dibabak pertama dan kedua.
Selanjutnya persaingan di kelas piyik yunior atau kelas setengah kerek juga tak kalah seru. Namun setelah melalui pertempuran selama empat babak penuh. Akhirnya Putra Mahardika (kerekan 134) yang jadi andalan H.Fatdillah Jember. Berhasil menjadi yang terbaik pertama dan sukses mengantongi poin penuh, setelah mendapat nilai 43½, 43¼, 43¼ dan 43½.
Sedangkan Celo F12 (kerekan 115) yang dijoki langsung oleh Ny.Yono dari Paiton. Mampu merebut posisi kedua dengan mendapat nilai 42½, 43½, 43, dan 43½. Dan disusul kemudian oleh Jaka Suara (kerekan 142) milik H.Agus Jember dengan raihan nilai 43½, 43¼, 43¼ dan 43¼. Dan Marijo (kerekan 92) milik H.Sutomo Asembagus dengan nilai 43¼, 43¼, 43¼ dan 43½.
Di kelas piyik hanging, keperkasaan Mutiara Cinta milik Nawang Triton Surabaya yang menempati kerekan 35. Rupanya sulit untuk dibendung oleh jago-jago muda lainya. Terbukti, jago hasil oplosan dari salah satu Kandang Mutiara BF Bondowoso itu mampu melaju tanpa hambatan. Dengan raihan nilai 43¾, 43¼, 43¼ dan ditutup dengan nilai 43¾.
Untuk kesekian kalinya, Mutiara Cinta kembali berhasil menjadi yang terbaik pertama di kelas piyik hanging. Dan disusul kemudian oleh Maju Mapan (kerekan 62) milik Gus Najib Lekok Pasuruan dengan raihan nilai 43½, 43¼, 43½ dan 43¼. Lalu Pangeran Cinta (kerekan 33) milik Lutfi Widoyono Probolinggo dengan nilai 43, 43½, 43¼ dan 43½. Selengkapnya bisa dilihat di box daftar juara.
Dikesempatan terakhir, baik Ra Saifurrohman maupun Saryono selaku penanggung jawab liga. Mengucapkan banyak terima kasih, atas dukungan dan kehadiran kungmania semua. Serta tak lupa mohon ma’af, jika dipembukaan liga ini masih banyak kekurangan. “Betul dan saya masih berharap dukungan teman-teman perkutut digelaran liga berikutnya,” tutup Saryono. *kb2.