Sore itu, suasana di sebuah perkampungan di kawasan Colomadu, Karang Anyar, Jawa Tengah terlihat ramai. Jalan masuk yang lebarnya sekitar 6 meter terlihat menjadi lebih sempit lantaran banyaknya sepeda motor yang diparkir di pinggir jalan. Itulah sekilas gambaran di Gantangan Gela Gelo Foundation. Apa yang menarik dari Gantangan ini?
Fair Play itulah jargon yang menjadi daya tarik dari Gantangan yang didirikan setahun silam ini.
“Tak ada kompromi bila juri bermain mata dengan peserta. Kalau itu terjadi dan terbukti kami akan mengeluarkan juri yang bersangkutan,” Tegas Iwan, ketua dari Gela Gelo Foundation.
Lebih jauh Iwan mengatakan bahwa ia selalu berpesan kepada para juri dan korlap untuk menunjukkan profesionalitasnya saat bertugas sehingga kepercayaan para penghobi burung tetap terjaga. Catatan lain, bila burung anggota Sanggir SF yang notabene merupakan pemegang sebagian besar dari Gelap Gelo Foundation terlalu bagus untuk tidak digantangkan.
Nah dengan mengedepankankan jargon Fair Play tersebut tak heran bila Gantangan milik Gela Gelo Foundation semakin hari semakin banyak saja peminatnya. Kicau mania dari seantero Solo Raya kerap menggantangkan burungnya di tempat ini.
“Alhamdulillah untuk hari Selasa siang yang melombakan burung Murai Batu, Cucak Hijau, Kacer, Kenari, dan Lovebird semakin ramai peminatnya, bahkan di beberapa sesion terjadi bongkar bonus, ” kata Iwan. Ia menambahkan bahwa untuk kelas Murai Batu dan Cucak Hijau bisa dibilang sudah stabil, sedangkan kelas Kacer diharapkan dapat segera menyusul. Sebagai catatan gantangan ini menggelar tiga sesi dalam seminggu yakni Selasa siang, Rabu malam dan Sabtu malam. Adapun Rabu malam dan Sabtu malam hanya mempertandingkan lovebird dan kenari
Adapun untuk kelas lovebird masih fluktuatif. Lovebird fighter menjadi satu-satunya kelas yang masih bertahan. Di gantangan ini lovebird fighter dipertandingkan dalam dua sesi. “Akhir-akhir ini kelas pemula umum dengan batasan poin 350 selalu ramai peminat. Adapun untuk kelas dewasa umum, remaja, dan paud umum terpaksa kita kurangi karena sepi peminat, ” ujar Iwan.