Kacer Gareng Milik Wahyu WS 27 Jakarta, Paginya Terlepas dari Kandang Siangnya Juara
Dikalangan kicaumania selalu ada cerita pengalaman menarik, ini yang dikisahkan Wahyu WS 27 SF Jakarta. Minggu (13/1) kemarin, sebelum dia berangkat ke lapangan even Kurnia Cup I, kacer Gareng miliknya sempat terlepas dari kandang. Namun berhasil ditangkap dan dilombakan, eeh… malah juara.
Di blok barat khususnya Jabodetabek, kelas kacer semakin ketat persaingannya. Banyak burung jawara bermunculan disetiap gelarannya. Kacer Gareng salah satunya. Gaco andalan Wahyu WS 27 SF ini tengah naik prestasinya. Meskipun masih seputar regionalan namun sudah cukup memuaskan buat sang pemilik.
Seperti hanlnya digelaran Kurnia Cup 1 yang digelaran Team 24 Pejaten, Jakarta Selatan. Meskipun hanya diposisi runner-up dalam even yang dikemas oleh Mr B-Jo ini cukup memuaskannya.
Pasalnya, yaitu tadi terlepasnya sang gaco dari kandang sempat memupus harapannya.
Seperti biasa, persiapan kelapangan lombapun dilakukannya, diantaranya menyiapkan mandi ke keramba sebelum dibawa ke lapangan. Karena kekurang telitiannya menutup pintu kandang, burung terlepas. Terbang kesana-kemari, harapannya untuk ke lomba sempat pudar.
Beruntung, burung berhasil ditangkap kembali.. “Setelah dikejar Alhamdulillah akhirnya bisa ditangkap lagi, pakai tangan,” terangnya.
Niatnya turun ke lapangan sempat membuatnya pesimis. Singkat cerita, dia langsung berangkat ke lapangan bersama Nana sang perawat. Tadinya dia belum yakin dengan kondisi burung yang sempat stress karena terlepas dan dikejar-kejar. “Tapi di lapangan burung masih mau ngeriwik, ya sudah lah akhirnya kita putuskan untuk turun,” lanjut dia.
Dan ternyata, begitu digantang di lapangan, dengan jumlah peserta nyaris full gantangan burung langsung kerja ngedur kerjanya maksimal durasinya dari awal hingga akhir. Sepanjang menit awal hinga menit penutup terus mengeluarkan materi lagu-lagu terbaiknya, beragam suara isian dikeluarkannya diselingi tonjolan dan tembakan.
Alhasil, burung layak mendapat nominasi dan langsung koncer, nyaris saja masuk juara satu. “Kalah selisih poin tipis dengan yang juara pertama, tapi sudah cukup lah, juara kedua juga sudah lumayan,” ungkap Wahyu.
TANPA SETTINGAN
Berbeda dengan jenis kacer pada umumnya yang lebih mengedepankan pada settingan harian maupun lapangan, buat Gareng hal itu tidak perlu. Perawatan harian hingga menjelang lomba tidak ada perubahan.
Ya kesehariannya Gareng cukup diberikan jangkrik dengan jumlah standar pagi 5 dan sore 5, tanpa kroto. Kecuali kondisi udara dingin bila akan digantang ditambah beberapa ulat hongkong. “Jadi perawatan harian dan persiapan lombanya nggak berubah tetap sama, hanya bila turun disesi pertama burung kurang hot ditambah dua ekor lagi jangkriknya, itu saja,” jelas Wahyu. Begitu juga perawatan lain di rumah burung dijemur sekedarnya, seminggu sekali menempati kandang umbaran. Mandi setiap hari. Hanya dengan cara seperti itu prestasi Gareng tetap stabil ditangan Wahyu hingga saat ini. *kb4.