Sengitnya pertarungan pada Bolali 1 Klaten, 25 Oktober 2020 kemarin, yang mempertemukan burung-burung berlabel bintang lintas EO, menjadikan para juara di tiap kelasnya pun sulit untuk diprediksi.
Berbeda dengan perebutan juara umum BC SF. Dengan dinahkodai Mr Erick LM SF dan Dwi Jalu SF, Duta Piala Raja Kediri yang disupport beberapa pemain kawakan itu berhasil dengan cukup mulus mengantarkan Duta dari gelaran yang akan digebyar pada 22 Nopember 2020 mendatang itu untuk merebut juara umum BC. Begitu halnya dengan Delta Pandawa SF Sidoarjo yang sukses memboyong tropi juara umum SF.
Keberhasilan Duta Piala Raja Kediri sebagai juara umum itu tentu tak lepas dari gaco-gaco terbaik yang ikut mensupport dan beberapa gaco andalan Kediri sendiri yang ikut menyumbang poin tertinggi di beberapa sesi yang diikutinya. Salah satunya Dwi Jalu SF yang menurunkan beberapa gaco terbaiknya di kelas Murai Batu dan Lovebird.
Tak ingin melewatkan peluang untuk meraih prestasi di kelas terpanas, Dwi Jalu pun mengandalkan MB Kingdom dan MB Singo yang beberapa pekan terakhir emang berada dalam kondisi on fire sekaligus merebut gelar juara di beberapa even yang diikutinya. Walau tak sempat mencicipi posisi puncak di beberapa sesi yang diikutinya, namun MB Kingdom masih mampu menorehkan prestasi sebagai runner up di sesi Ring PBI Silver Lestari. Bahkan kinerjanya yang powerfull saat memuntahkan materi-materi lagu roll tembakan berdurasi panjang-panjang dengan gayanya yang khas semi gembung itu sempat menjadi perhatian publik kicaumania yang turut menyaksikan aksi edannya dari luar pagar pembatas.
“Karena kategori anakan F4 dari ring silver Putra Jogja BF, maka gayanya emang sedikit ada gembungnya. Namun kalau masalah power serta lagu itu nggrojok abis dan bekerja dengan cukup stabil selama berjalannya penilaian,” ujar Dwi Jalu SF seraya mengatakan bahwa karena faktor kurang hoki saja sehingga Kingdom tak berhasil memboyong tropi juara 1.
Hal senada juga dialami MB Singo yang menjadi gaco tergressnya saat ini. Sempat tampil ngotot abis saat berlaga di sesi Ring 36 Bolali dengan mengeluarkan jurus andalan dalam mengalunkan variasi lagu yang cukup tajam, Singo pun menjadi pusat perhatian kicaumania dari luar pagar pembatas. Sayangnya di pertengahan performnya sedikit menurun, hingga akhirnya muncul lagi di menit-menit akhir menjelang berakhirnya penilaian oleh sang pengadil. Akhirnya Dwi Jalu pun harus puas dengan prestasi Singo sebagai juara 3.
Tradisi memboyong tropi juara 1 saat bertandang di berbagai even lintas EO pun akhirnya diwujudkan berkat keberhasilan LB Ramayana merebut podium juara di sesi utama Lovebird Pradana. Yang tak lepas berkat aksi mewahnya saat mengalunkan kekean dengan memainkan durasi dan power yang mumpuni serta jedanya yang super rapat.
Sementara support untuk mengusung Duta Piala Raja sebagai juara umum juga ikut ditunjukkan Mr Dodiet Kober Malang yang menurunkan beberapa gaco terbaiknya seperti Hwamei Hitler, Anis Merah Red Dragon. Dan seperti di beberapa penampilan sebelumnya, Hitler kembali memamerkan kualitasnya sebagai pendekarnya Hwamei yang sulit terkalahkan di berbagai even lintas EO.
Dengan gayanya yang khas tancap saat mengalunkan lagu-lagu roll tembak dengan speed rapatnya, menjadikan burung yang sempat mencatatkan namanya sebagai juara di 20th Piala Raja, Khofifah Cup I, Paku Alam hingga Samuri Cup 2 itu sulit terkejar yang sekaligus mengantarkannya melesat ke posisi puncak sesi Hwamei A. Di sesi B, Hitler tetap mampu menampilkan performanya meski ada sedikit penurunan namun posisi 3 besar tetap tak lepas dari genggamannya.
Begitu juga dengan AM Red Dragon. Turun di kelas Anis Merah pembuka, Red Dragon masih belum menemukan performnya dan hanya mampu bertengger di posisi 6. Barulah di sesi Koalisi, si raja teler yang hiper abis mentok sembari membawakan roll tembakan yang menjadi jurus jitunya itu sukses mengambil hati para juri yang bertugas, sehingga tak ada pilihan lain bagi juri untuk sepakat menancapkan bendera komcer di nomer gantangan yang ditempatinya. Dan di sesi pamungkas, Red Dragon masih mampu bertengger di posisi runner up.