Tips Trik

Murai Batu Kurang Emosi Bisa Jadi Birahinya Bermasalah, Begini Referensi Mengatasinya

Kontesburung – Merawat burung lomba agar moncer tak hanya berfokus pada faktor emosi, melainkan ada yang tak kalah penting diperhatikan yakni tingkat birahi.

Hal ini karena performa burung termasuk murai batu sangat erat kaitannya bahkan bisa dikatakan dipengaruhi oleh tingkat birahi dan emosi.

Dengan demikian, maka PR yang perlu diperhatikan agar burung tetap dalam kondisi prima adalah bagaimana caranya mengatur kesimbangannya kedua faktor tersebut.

Perlu diketahui, prilaku buruk pada burung murai kurang birahi tidak serta merta tingkat emosi kemudian jadi tinggi dan berubah menjadi galak.

Namun, justru tingkat emosinya terkadang jadi ikut merosot mengikuti birahinya yang dalam kondisi turun, sehingga burung tidak ada gairah untuk berkicau sama sekali.

Burung tipe ini umumnya saat birahinya naik, emosinya juga secara bersamaan jadi ikut stabil namun dengan catatan perawat dilakukan secara teratur.

Adapun, perawatan teratur yang dimaksudkan adalah mencakup mandi dan jemur secara cukup dengan pemberian pakan berkualitas dan dengan porsi tepat.

Untuk mengurangi kasus tersebut, maka dapat diamati seperti apa ciri ciri murai batu kurang birahi, di antaranya sebagai berikut:

– Murai batu kurang gacor bahkan jarang bunyi sama sekali

– Bodi murai batu tidak langsing dan cenderung gembung

– Hanya ngeriwik halus sesekali ngeplong dengan suara monoton

– Terlihat tidak semangat atau lesu dan tidak banyak aktif bergerak hingga kurang fighter

Sementara ciri yang paling mudah dilihat murai batu kurang birahi adalah tingkat kegacoran atau kerajinan bunyi burung yang menurun drastis.

Hal ini bisa dilihat jika murai batu bersuara hanya sesekali saja, kemungkinan besar memang dalam keadaan kurang birahi.

Baca Juga :  Bongkar Rahasia! Cara Atasi Murai Batu Tiba-tiba Ngelowo

Dalam kondisi tersebut, untuk mengatasi murai batu kurang birahi adalah semisal setinggan extra fooding (EF) harian sudah cukup tinggi tetapi burung tetap kurang gacor, berarti ada kesalahan pada pola perawaatan.

Kemungkinan besarnya adalah karena pemberian gizi yang sudah cukup tetapi tidak diimbangi dengan perawatan lainnya seperti kurang mandi, kurang pengembunan, kurang jemur dan kurang olahraga.

Namun jika hal itu dirasa sudah cukup untuk mengejar birahi murai batu dapat dilakukan dengan menambah pemberian EF berupa jangkrik dan ulat bambu dalam porsi lebih dari setingan harian dan kurangi penjemuran. **

Related Articles

Back to top button