Ternyata Sebaran Murai Batu Luas dan Punya Banyak Sub Species
Kontesburung – Bebarapa tahun ini burung Murai Batu sangat populer ditanah air, karena penggemarnya boleh dibilang sangat banyak, baik dari kalangan muda sampai yang sudah umur. Baik dari kalangan bawah hingga menengah atas.
Tapi tahukan dibalik hingar bingar penghobi burung Murai batu tidak banyak yang paham tentang nama Ilmiah hingga kerabat dekatnya. Untuk itu penulis mengajak kicaumania penggemar Murai Batu untuk lebih perhatian terhadap populasi burung penyanyi indah ditanah air, meskipun penyebaranya luas, namun dibeberapa daerah sudah sangat langka keberadaanya.
Mengutip dari http://singingbird- Cllection.blogspot.com, bahwa murai batu memiliki sub species cukup beragam dan masing masing daerah memiliki ciri fisik berbeda.
Nama lain dari Murai Batu, kalau baga Ingrishnya dikenal dengan sebutan White Rumped Shama, memiliki penyebaran yang cukup luas mulai dari India, Malaysia, Thailand, Indochina dan Indonesia
Di Indonesia Murai Batu sangat populer untuk berbagai kalangan. Murai Batu ini memiliki suara yang sangat bervariasi, dari lembut sampai sangat dahsyat dan mampu menirukan suara burung apa saja yang ada di sekelilingnya.
Burung Murai Batu ini mempunyai gaya yang khas ketika sedang berkicau, sehingga keberadaannya sangat diminati oleh banyak penggemar burung ocehan.
Di Indonesia sendiri terdapat beberapa jenis Murai Batu yang beredar, seperti Murai Batu Medan, Aceh, Lampung, Jambi, Jawa (Larwo) dan Borneo (Kalimantan).
Nama latinnya
Copsychus malabaricus stricklandii (White Capped Shama), Motley & Dillwyn, 1855 – (Sabah, Kalimantan); / dipisahkan sebagai species terpisah dari (Copsychus stricklandii) /Copsychus malabaricus suavis, P. L. Sclater, 1861 – (Sarawak, Kalimantan)
Copsychus malabaricus tricolor, (Vieillot, 1818) – (Malaysia, Sumatra, Kepulauan Natuna dan Anamba)
adapun sub species lainnya :
- Copsychus malabaricus albiventris, (Blyth, 1859) – (Andaman); / dipisahkan sebagai species terpisah (Copsychus albiventris) /
- Copsychus malabaricus andamanensis, (Andaman, Nicobar)
- Copsychus malabaricus barbouri, (Bangs & J. L. Peters, 1927) – (Maratua, Kalimantan Timur)
- Copsychus malabaricus eumesus
- Copsychus malabaricus indicus, (Baker, 1924) – (Thailand, Nepal, Indochina)
- Copsychus malabaricus interpositus, (Robinson & Kloss, 1922) – (Nepal, India, Myanmar, Yunnan-China, Malaysia daerah perbatasan Thailand, Thailand dan Indochina)
- Copsychus malabaricus leggei, (Whistler, 1941) – (Sri Lanka)
- Copsychus malabaricus macrourus, (J. F. Gmelin, 1789) – (Con Son, Vietnam Selatan)
- Copsychus malabaricus malabaricus, (Scopoli, 1786) – (India)
- Copsychus malabaricus mallopercnus, (Oberholser, 1923) – (Malaysia)
- Copsychus malabaricus melanurus, (Salvadori, 1887) – (Sumatra bagian Barat, Enggano)
- Copsychus malabaricus minor, (Swinhoe, 1870) – (Hainan-China)
- Copsychus malabaricus mirabilis, (Hoogerwerf, 1962) – (pulau Prinsen)
- Copsychus malabaricus nigricauda, (Vorderman, 1893) – (pulau Kangean)
- Copsychus malabaricus ochroptilus, (Oberholser, 1917)
- Copsychus malabaricus omissus (Hartert, 1902) – (Jawa Barat dan Jawa Tengah)
- Copsychus malabaricus opisthisus, (Oberholser, 1912)
- Copsychus malabaricus opisthopelus, (Oberholser, 1912)
- Copsychus malabaricus pellogynus, (Oberholser, 1923) – (Myanmar, Peninsular)
- Copsychus malabaricus stricklandii (White Capped Shama), Motley & Dillwyn, 1855 – (Sabah, Kalimantan); / dipisahkan sebagai species terpisah (Copsychus stricklandii) /
- Copsychus malabaricus suavis, P. L. Sclater, 1861 – (Sarawak, Kalimantan)
- Copsychus malabaricus tricolor, (Vieillot, 1818) – (Malaysia, Sumatra, Kepulauan Natuna dan Anamba)