Kontesburung – Bagi kicaumania tanah air khususnya jenis Murai Batu, sudah tidak asing dengan nama Escobar milik H. Ju’i yang sudah membuktikan diri juara diberbagai arena lomba termasuk yang beberapa bulan lalu juara di SKM, bahkan memberinya hadiah mobil berkat prestasinya, kemudian ada Atlas punya tokoh Surabaya yang pernah ditawar Rp 80 juta, lalu ada Raja Hokky yang langsung laku Rp 200 juta setelah juara satu dieven nasional, lalu ada Singa Laut dan banyak lagi lainnya.
Nama nama murai jawara tersebut memang berkibar dan punya nama besar ditangan banyak tokoh burung Murai blok timur, tapi siapa sangka kalau puluhan murai jawara tersebut dihasilkan dari kandang peternak yang akrab dipanggil Amin alamatnya di Jl. Kedung Mangu Sekarang VI no. 71 Surabaya.
Menurut Amin yang juga keponakan almarhum H. Ridwan tokoh burung Surabaya, dia mengawali dari beternak Love Bird, waktu jaya jayanya dimana harga sepasang indukan tembus puluhan juta, ia mendapat untung dari usaha itu. Sampai ia mengembangkan kandang sampai 200 bok. Setelah trend harga Love Bird turun drastis mulailah ia mengurangi kandang, sampai tinggal beberapa puluh kandang saja.
Karena sudah jatuh cinta sama love bird meski harga jatuh, Amin tetap menekuninya sambil sesekali main ke lapangan lomba. Nah sekitar tahun 2018 an Amin mengaku sempat beli Murai Batu muda ke temannya disekitar Waru. Saat itu burung yang diberi nama Biang Kerok sempat dibawa turun di lomba lokalan di Bahari waktu itu ketemu burung burung bagus, Biang kerok bisa juara 1, dilomba lomba berikutnya Biang kerok sering Nyeri juara 1, waktu itu sempat ada yang nawar Rp 40 juta tapi tidak dijual. Kemudian diturunkan kelomba Ririn Cup di Gresik, lagi lagi Biang Kerok juara 1 sampai lima kali.
Karena kesibukan ngurusi Love Bird, Murai tersebut sama Amin dimasukkan kandang dan kurang dapat perhatian, lama lama kok nyabuti bulu, akhirnya Amin memasukan murai betina yang didapat dari seorang teman dari daerah Waru. Dan tak diduga sebulan kemudian keluar anakan, saat itu Amin hanya mengamati saja sampai anakan yang trotol keluar sarang sendiri. Setelah umur 7 bulan anakan tersebut dijual dan sebulan kemudian oleh pembeli diturunkan ke Latber eh masuk juara satu, beberapa bulan berikutnya ada lomba di Probolinggo diturunkan tembus juara satu dua kali, burung yang oleh pembeli pertama diberi nama Atlas laku Rp 80 juta. “Sejak itulah banyak teman teman yang minta anakan Murai Batu ke saya.”
Dari banyaknya permintaan itulah sekitar tahun 2021 Amin serius buat kandang ternak Murai Batu. Dengan Pejantan Biang Kerok dan betina pertama dari teman yang tinggal di daerah Waru. Hasil dari ternakan inilah yang memuculkan banyak Murai Juara. “Dari awal saya jual anakan saat masih trotol dan jaminan jantan, sedang yang betina saya pelihara untuk dibesarkan di jadikan indukan. Setelah betina mulai dewasa saya mulai berburu jantan di beberapa lomba termasuk Latber,” ujar Amin.
Untuk mencari Pejantan calon pendamping anakan dari Biang Kerok ini tidak asal, melainkan milih pejantan yang memiliki lagu tonjolan tajam, power panjang dan gaya fighter. Hal itu untuk melengkapi karakter Biang Kerok yang handal di lagu Roll panjang. Dan benar betina anakan Biang Kerok yang disandingkan dengan Murai dengan karakter berbeda, menurunkan anakan yang lebih hebat. Dan itu terbukti dari nama nama jawara diatas yang punya lagu rol panjang dengan kombinasi tonjolan tajam dengan figternya yang kuat. Bahkan banyak anakan yang memiliki power handal, itu lahir dari pejantan yang punya kelebihan sifat petarungnya tinggi.
Dan sampai saat ini bapak empat anak dan berpenampilan sederhana ini sudah mengeluarkan puluhan anakan murai batu dengan ring BK Junior. Selain nama Escobar yang sudah terkenal dimana mana, ada anakan terbaru yang namanya mulai menaiki tangga prestasi seperti Argopuro, Banaspati yang turun perdana masuk juara tiga di SKM lalu ada Gibran.
Amin mengaku sangat bahagia mendengar burung yang dibeli darinya, bisa juara. Dan secara tidak langsung menambah semangat untuk menekuni dunia ternak murai Batu. Karena banyak yang tau kalau ternakannya banyak menghasilkan murai jawara akhirnya banyak kicaumania yang order anakan kepadanya. Saat ini ada sembilan kandang Murai Batu yg dimiliki Amin dan semua sudah berproduksi. “Selama ini saya jual anakan saat masih trotolan dengan ring BK junior dan harga dikisaran enam juta lima ratusan rupiah. Karena banyak yang tau anakan dari saya banyak jadi juara, akhirnya pesan banyak sekali sampai sekarang, bahkan banyak yang rela antri untuk inden,” ujar Amin sambil tersenyum.