Data JuaraKontes

Piala Kapolsek Kunjang, Kediri – Sistem Penjurian Terbaru Makin Bisa Diterima, Duta Polres Jember & Dishub SF Juara Umum

Tak ubahnya lomba besar, even sekaliber regional bertajuk Piala Kapolsek Kunjang Kediri (23/7) kemarin dijubeli burung-burung papan atas mulai dari berbagai kota di Jatim, Jateng hingga Jogja.

Kesuksesan gelaran yang dikemas oleh PBI Kab. Kediri itu cukup beralasan. Mengingat dalam beberapa pekan ini Organisasi perburungan tertua itu sangat serius untuk selalu memperbaiki sistem penjurian terbaru yang dianutnya, dari satu even ke even lain. Hingga dirasa mendapat formula yang cukup tepat, baik digunakan untuk sistem G-24 maupun G-36.

Terapkan sistem penilaian terbaru

Yang tergress tentunya yakni keberadaan bendera petunjuk angka jumlah ajuan 38, sehingga peserta dapat mengetahui dengan jelas jumlah perolehan bendera mentok 38 ajukan para juri yang bertugas. Dari situlah akan didapat 2 grade teratas jumlah perolehan bendera mentok terbanyak, yang kedua-duanya berhak atau berpeluang untuk mendapatkan bendera koncer A / B sesuai dengan pilihan dari ajuan juri masing-masing. Untuk bendera A memiliki poin 100, sedangkan bendera B yakni 40 poin.

Pakai timer digital

Ditambah lagi pada even yang digebyar di gantangan Kunjang BC, Kapas, Kunjang-Kediri itu juga menyediakan timer digital dengan durasi 10 menit waktu penjurian, sehingga bisa terlihat semuanya dengan jelas. 

Yang tentunya sistem yang dipakai tersebut masih belum final, dan jika ada penambahan atau perbaikan lebih baik maka akan terus dilakukan sampai batas waktu akhir bulan Agustus 2023 yang merupakan batas akhir sosialisasi atau ujicoba sistem penjurian terbaru kepada Kicaumania Nusantara.

Gunakan sistem G-24 & G-36

Respon positif salah satunya datang dari Jayadi salah satu pengurus SMM. “Sistem yang dipakai PBI ini menurut saya merupakan gebrakan yang luar biasa serta sangat bagus dan akan lebih bisa diterima oleh kicaumania, ya mungkin hanya intertainnya aja yang pastinya akan semakin baik seiring dengan jam terbang masing-masing juri,” ucapnya.

Baca Juga :  LATPRES “JUM’AT SORE” CRYSTAL BC - BANYUWANGI : Mayonez, Danang & Putri Kuning The Best

Hal senada juga diungkapkan Arif pemain asal Surabaya yang sangat antusias dengan sistem yang diterapkan PBI dalam beberapa bulan terakhir ini. “Menurut saya sistem terbaru ini lebih transparan dan terbuka, apalagi tidak adanya komunikasi antar juri, korlap maupun panitia sehingga hasil penilaian murni dari pantauan individu  juri masing-masing,” ungkap Cendetmania yang akhirnya harus pulang dengan tangan kosong, karena sang gaco kurang kerja secara maksimal.

Seremonial pembukaan lomba

Kepuasan peserta juga ditunjukkan dengan tertibnya peserta saat berlangsungnya penilaian, bahkan nyaris tak terdengar suara teriakan dari peserta. Padahal di gelaran kali ini, panitia tak memberi pagar pembatas antara gantangan dengan Kicaumania, sehingga dengan santai dan nyaman Kicaumania bisa menikmati jalannya pertandingan dengan duduk-duduk di samping gantangan.

Sementara itu, persaingan sengit terjadi di kelas Murai Batu. Dan perhatian Kicaumania saat itu tertuju pada peserta di nomer 41 kelas utama Sahabat G-24 tiket Rp 550 ribu. Tak hanya piawai dalam memainkan lagu-lagu yang cukup bervariasi dengan gaya sujudnya, untuk pukulan panjang-panjang juga kerap dimunculkan dengan volume yang sangat keras. 

Mandalika nyeri

 

Bahkan seusai mendapatkan 4 bendera 38 dari 4 juri yang bertugas dan bersaing dengan peserta nomer 15 yang juga mendapat jumlah bendera 38 yang sama. Akhirnya 4 bendera koncer A pun tertancap secara mutlak pada burung andalan Mr. Cabo Pekanbaru. Dan tak berhenti sampai di situ, di sesi Kapolsek tiket Rp 220, Mandalika kembali tampil gemilang sehingga dengan mudah podium juara 1 kembali dipertahankannya alias double winner.

REMBO ikut nyeri

Begitu juga dengan Rembo andalan Berlin Marvell SF yang ikut mengikuti jejak rival terberatnya saat itu. Meski begitu, juara nyeri pun akhirnya berhasil direbutnya, seusai menampilkan perform terbaiknya di kelas Ring Bahyangkara tiket Rp 330 ribu dan Kanit Rp 110 ribu.

Baca Juga :  Jatayu Cup 2 Bontang : Gelora BC, Antasari SF Berkibar, Sukses Tembus 999 Peserta

Di kelas Cendet, dari 3 kelas yang disediakan panitia nyaris dikuasai oleh Wisanggeni amunisi H Teguh. 2 kali juara 1 di kelas Kanit dan kelas PBI, serta Runner up di sesi Lestari.

Duta Polres Jember juara umum BC
Asep Dishub Tulungagung juara umum SF

Di akhir gelaran, panitia juga menganugerahkan juara umum SF kepada Asep Dishub Tulungagung SF dan juara umum BC kepada Duta Polres Jember.*

DAFTAR JUARA :

Related Articles

Back to top button