Masih banyaknya Kicaumania yang tidak kebagian tiket di gelaran Kopdar SKN XIV yang dihelat di gantangan Gema 45 Surabaya (18/6) kemarin, menjadi bukti bahwa komunitas yang beranggotakan pecinta Murai Batu itu makin banyak diminati mulai dari akar rumput hingga pemain papan atas.
Salah satunya dirasakan oleh Wasis Sinom 95 yang mengaku tidak kebagian tiket. “Ini baru pertama sih aku ikut Kopdar SKN, dan gak taunya kok tiketnya cepat habis,” ujar Wasis yang tetap ke lokasi gantangan dengan harapan ada cancelan.
Dan bahkan dengan besarnya antusiasme peserta untuk mengikutkan gaco-gaco terbaiknya ditambah lagi dengan penjurian yang memuaskan, menjadikan para peserta tersebut merasa masih belum terpuaskan dengan 14 laga yang dipersiapkan panitia. Alhasil, penambahan kelas tantangan pun terpaksa harus dilakukan, dan dalam tiket yang dijual ludes dalam sekejap.
“Pengennya sih kita mau ikut kelas tantangan lagi, tapi sayangnya kita ndak kebagian tiket,” ujar Dwi Jalu Kediri yang akhirnya gagal mengikuti kelas tantangan.
Memang cukup diakui bahwa gelaran Kopdar SKN kali, persaingan untuk memperebutkan prestasi di tiap kelasnya terasa memanas. Meski begitu suasana gantangan masih nyaman dan tertib, sehingga peserta bisa menikmati persaingan burung-burung yang digantangkan dengan nyaman tanpa ada teriakan atau suara dari peserta.
Namun sayangnya, ada aja peserta yang masih melanggar peraturan tentang penggunaan sangkar SKN, sehingga penancapan bendera P1 terpaksa harus diberikan. “Mulai dari penggunaan tangkringan yang berbeda antara tangkringan atas dan bawah, hingga masih terpasangnya wadah minuman di dalam sangkar,” ujar Ardi Polda pengurus SKN yang mengaku telah mensosialisasikan peraturan sangkar sejak jauh-jauh hari. Dan kedepannya, sosialisasi tentang peraturan penggunaan sangkar SKN tetap terus dilakukan menjelang digelarnya lomba SKN.
Sementara itu. Sengitnya persaingan di tiap kelasnya, membuat tak adanya peserta yang mendominasi jalannya pertandingan lebih dari satu kelas atau juara lebih dari satu. Namun pencapaian tertinggi berhasil diraih Singo Edan yang sukses merebut juara 1 di SKN D (1,1 juta) dan Runner up di kelas utama Luar Biasa A (2,2 juta).
Dan di kelas utama Luar Biasa A, tahta juara berhasil diraih Reinkarnasi besutan Nova Cell dari Banyuwangi. Setelah berhasil mengeluarkan jurus andalannya dalam menyemburkan aksi roll tembak yang disertai gaya sujud plus nge-play yang powerfull serta durasi kerja yang mumpuni.
Di kelas utama kedua Luar Biasa B (2,2 juta), aksi mengagumkan justru ditunjukkan oleh Superman amunisi H M Hidayat 76 Team Medan. Dengan mengandalkan kepiawaiannya dalam mengolah lagu-lagu terdahsyatnya disupport denga power tembus, menjadikan burung 1 Milyar itu sulit tersaingi oleh burung-burung yang juga lagi on-fire seperti Dewa Mabok yang berada di Runner up, Singo Edan sebagai juara 3 plus Barbara dan Kuda Jingkrak di posisi 4 dan 5.*
DAFTAR JUARA :
