Pengda Jatim Dukung Penuh Bagya Rahmadi Sebagai Ketum PBI Periode Ke 3
Besar kemungkinan H Bagya Rahmadi SH akan kembali terpilih sebagai ketua umum PBI periode 2023 – 2028 pada Munas / Rakernas PBI yang digelar di hotel Crystal Lotus Jogjakarta 18-19 Maret 2023.
Kabar tentang akan terpilihnya Bagya Rahmadi di periode ketiga itu tentunya tak lepas dari dukungan dan support dari semua peserta Munas / Rakernas yang terdiri dari pengurus cabang dan Pengda PBI se Indonesia. Salah satunya seperti yang diungkapkan oleh Heri Soegiono SH. MH, ketua Pengda PBI Jatim yang saat ini ikut menghadiri rapat lima tahunan tersebut.
Dan hal itu tentu banyak mengejutkan semua pihak. Mengingat dalam beberapa Minggu terakhir, karena justru nama Heri Soegiono menguat di kalangan pengurus cabang, Pengda hingga Pusat yang banyak menyebut nama Ketua Pengda yang sudah menjabat 2 periode itu sebagai calon kuat ketua umum PBI periode 2023-2028. Namun siapa sangka, bahwa Heri Soegiono justru menjadi salah satu penggerak yang menginginkan Bagya Rahmadi menjabat kembali ketua umum ketiga kalinya.
Diungkapkan oleh Heri Soegiono bahwa dalam aturan batas maksimal kepemimpinan ketua PBI yakni 2 periode, namun jika tidak ada calon yang lain atau dalam kondisi yang mendesak maka masih bisa dipilih lagi di periode ketiga.
Selain itu, banyak hal yang melatar belakangi Heri Soegiono untuk tidak bersedia dicalonkan sebagai ketua Umum dan justru paling getol untuk mengantarkan kembali Bagya Rahmadi kembali menjabat sebagai Ketua Umum PBI di periode ketiga.
Meski seperti diketahui bahwa masih banyak yang pro dan kontra dengan masa kepemimpinannya selama ini, namun menurut Heri hal itu merupakan sesuatu yang lumrah dalam suatu organisasi. “Yang penting sudah banyak pencapaian di era kepemimpinan pak Bagya, dan yang paling penting masih ada programnya yang masih berjalan. Jadi alangkah baiknya untuk memberi kesempatan baginya meneruskan program yang dicetuskannya, salah satunya yang ingin menghapus Kacer dan menggantinya dengan kelas Kacer ring,” ungkap Heri yang akhirnya sepakat bersama dengan Pengda PBI se Indonesia.
Dengan alasan tersebut maka cukup wajar jika Heri sangat menginginkan untuk mengusung kembali Bagya Rahmadi menjadi ketua umum PBI. Disamping itu, penolakan Heri untuk menjadi kandidat Ketua Umum juga tak lepas dari kesibukannya sebagai pengurus partai Golkar Jawa Timur yang sangat padat terutama saat menjelang Pemilu tahun 2024 mendatang. Apalagi jabatannya saat ini sebagai Kepala Badan Saksi Nasional Partai Golkar Jawa Timur yang mengharuskannya untuk mempersiapkan saksi-saksi di semua TPS se Jatim menjelang Pemilu 2024 mendatang.
“Karena kewajiban saya sebagai pengurus partai Golkar di Jatim, tentu tidak memungkinkan saya untuk menahkodai organisasi perburungan tertua di tanah air tersebut,” ujar Heri yang mengaku bahwa dukungan baginya untuk menuju Ketua Umum tak hanya datang dari cabang-cabang di Jatim, tapi juga banyak berdatangan dari para senior-senior hingga sesepuh PBI.
Dan banyaknya dukungan tersebut tak lain lantaran keinginan dari ketua/wakil dan pengurus cabang dan Pengda PBI yang menginginkan adanya perubahan pada tubuh PBI, ditengah perkembangan dunia perburungan yang semakin modern.
“Kalau ingin adanya perubahan ya bukan ketuanya yang diganti, tapi sistem dan aturannya yang musti diganti agar bisa menyesuaikan perkembangan dunia perburungan saat ini,” celetuknya.*