News

SKN dan SKM Kini Bisa Lebih Mandiri Tanpa SMM 

Kabar mengejutkan datang dari pengurus seusai rapat pemantapan menjelang even SMM (Seduluran Murai Mania) feat Gagak Sakti pada Selasa (14/2) kemarin. Secara resmi, SKN (Seduluran Kicau Nusantara) dan SKM (Sahabat Kicau Mania) kini terpisah dari SMM.

Seperti diketahui bahwa dalam perjalanannya, SKN dan SKM emang nyaris tak bisa dipisahkan dengan SMM. Mengingat keduanya merupakan anak didik dari SMM yang sengaja didirikan untuk mengenalkan sistem penilaian SMM kepada kicaumania lebih meluas lagi, terutama ditujukan bagi para pemain akar rumput. 

Dan benar saja. Selama 2 tahun terakhir ini, langkah SKN yang anggota atau membernya juga dijubeli beberapa member dari SMM tersebut terbilang cukup berhasil dalam menyebarkan virus positif kepada pecinta Murai Batu terutama para pemain kelas menengah ke bawah. Begitu halnya dengan SKM yang merupakan EO dibawah komando Abah Wilson yang juga banyak diterima dengan baik oleh Kicaumania all pecinta burung berkicau mulai dari Murai Batu, Cucak Ijo, Cendet hingga Kacer.

Keberhasilan kedua anak didik dari SMM itu tentunya menjadi catatan yang cukup membanggakan bagi pengurus SMM. Oleh sebab itu. Cukup tepat sekiranya jika ini adalah waktunya bagi SMM untuk melepas keduanya, agar bisa lebih mandiri dan semakin sukses kedepannya.

“Mulai saat ini, SKN dan SKM yang merupakan anak didik kami, telah resmi dilepas dari SMM. Sehingga apapun aktivitas keduanya, tidak akan ada keterkaitannya dengan SMM,” ujar Dwi Jalu selaku Sekjen SMM yang diamini Abah Tatuk selaku ketua SMM.

Diharapkan pula, bahwa meski tak lagi ada keterikatan dengan keduanya, jalinan silaturahmi masih akan terus terjalin. Sesuai dengan tagline Seduluran serta memiliki sikap yang berjiwa besar dan bermartabat.

Baca Juga :  Spesial Road to KWK Fiesta Satelit BC Mojokerto – KWK Tebar Bonus, 2 Burung Murai Batu Bagus Auto Dibeli Kaji Jaddab
Kemas Ketua SKN

Sementara itu. Keputusan dari Pengurus SMM itu pun ternyata disambut baik oleh ketua SKN. “Yang jelas sejak awal dibentuknya SKN, kita tidak pernah membantah dan selalu patuh pada SMM. Sehingga apapun keputusan SMM terhadap SKN, tentunya demi kebaikan bersama,” ujar Kemas yang dihubungi via WhatsApp.

Bahkan Kemas juga mengaku sangat berterimakasih kepada SMM sebagai pioner perlombaan burung modern yang fairplay dan memberi kenyamanan bagi pemain, karena telah mendidik serta selalu mensupport segala kegiatan SKN selama ini. Serta telah menganggap SKN sudah cukup dewasa, sehingga tak ada keraguan lagi bagi SMM untuk melepas SKN agar bisa lebih mandiri dalam menyebarkan virus kebaikan kepada kicaumania sesuai dengan AD/ART dan SOP sendiri. 

Dengan statusnya sebagai komunitas yang independen, menjadikannya lebih leluasa dalam berkreasi dan berinovasi agar semakin menjadi lebih baik serta bisa diterima dengan baik oleh semua pecinta kicauan. “Ya tentunya kita tak akan lupakan visi dan misi kita sebelumnya yang lebih memprioritaskan kepada para pemain akar rumput, yang akan terus kita fasilitasi,” ujarnya.

Yang penting saat ini menurutnya yakni lebih kepada meningkatkan perform dan memupuk mental juri agar bisa menjalankan tugasnya sebagai juri yang amanah. “Untuk saat ini sih kita masih fokus pada gelaran Anniversary SKN ke 2 pada 5 Maret 2023 di Malang. Dan di even itu, pertama kalinya kita juga menyiapkan kelas Cucak Ijo, cendet dan Kacer,” celetuknya.

Abah Wilson SKM

Hal senada juga diungkapkan Abah Wilson ketua SKM, yang menerima dengan baik keputusan yang diambil oleh SMM. “Ya ibarat seorang anak yang dididik oleh Bapaknya dari mulai kecil sampai dewasa, yang dirasa mampu untuk berdiri sendiri atau mandiri,” ucap Abah Wilson yang juga dihubungi via WhatsApp.

Baca Juga :  Daftar Juara Lomba Bupati Cup Lamongan 2019

Menurutnya bahwa meski sudah tak lagi ada keterikatan dengan SMM, namun visi dan misi SKM dalam menyebarkan virus positif ke berbagai kalangan kicaumania tentu akan terus berlanjut. Apalagi selama ini, SKM tak hanya mewadahi satu jenis burung saja yakni Murai Batu, tapi juga ada Cucak Ijo, Cendet hingga Kacer. Sedangkan para pesertanya sendiri didominasi oleh para pemain akar rumput. Bahkan saking banyaknya respon positif Kicaumania terhadap gelaran yang dikemasnya, maka tak jarang pula Kicaumania atau club dari berbagai kota di Jatim mengajak kerjasama dengan SKM. “Ya Alhamdulillah dalam setahun ini jadwal kita cukup padat, banyak komunitas atau pun gantangan lain yang ingin berkolaborasi dengan kita,” tutup Abah Wilson.*

 

Related Articles

Back to top button