5Th Anniversary Armada Kicau SF Cup II Sangatta Kutim, Tergelar Sukses Dan Lancar Sangkima BC, PSR SF Champion
Sangatta Kutai Timur (Kutim) sampai saat ini tidak ada hentinya menelorkan lomba – lomba berlabel tiap bulannya. Pasalnya didaerah ini baik Bird Club ataupun Single Fighter mendapatkan jadwal secara bergiliran untuk bisa menyelenggarakan Event, sehingga kicau mania tidak hanya puas sebagai pemain saja melainkan bisa merasakan manis pahitnya menjadi panitia lomba. “Selain jadwal lomba – lomba Independent memang di Sangatta, BC dan SF mendapat kesempatan menyelenggarakan lomba sebagai bentuk apresiasi lomba tahunannya,” terang Mr. Leo tokoh kawakan AK SF Sangatta.
Yang terbaru diawal tahun 2023 ini 5Th Anniversary Armada Kicau SF Cup II Minggu (22/012023) di Gantangan Cakra Sangatta Selatan Kutim sukses tergelar dan banyak dihadiri kicau mania luar kota sebut saja Samarinda, Bontang, Wahau, Bengalon dan Sangatta sendiri sebagai tuan rumahnya. Tak ayal Event ini sekaligus sebagai lomba berlabel pembuka awal tahun di Sangatta Kutim. Event yang sudah digelar tahun ke-2 oleh Single Fighter beratribute baju kebesaran kombinasi hijau pimpinan Herman ini juga sekaligus menunjukkan eksistensinya di lapangan perlombaan burung berkicau sampai sekarang.
“Sebenarnya kalau melihat umur Armada Kicau (AK) SF pada event ini sudah ke-5 Tahun tetapi kami baru bisa menyelenggarakan tahun ke-2 karena perlombaan juga sempat vakum dalam beberapa tahun terakhir akibat adanya Pandemi Covid-19. Semoga AK SF kedepannya bisa selalu eksis dan kompak baik sebagai pemain ataupun panitia lomba kedepannya,” terang Herman yang juga sebagai salah satu ASN di Kabupaten Kutim tersebut.
Diawali dengan Doa selamat serta pemotongan tumpeng oleh tokoh – tokoh senior AK SF lomba tepat dimulai pukul 11.00 Wita yang dipandu MC Kondang Mr. Bandi Syahdu. Lomba itu juga dikawal oleh juri kolaborasi APB Group dan Independent yang dikawal langsung oleh Adi APB Samarinda dan Harto Kediri.
Dari pantauan kontesburung.com lomba berjalan apik dan rapi semua peserta tetap diluar pagar gantangan. Panitia yang diketuai Paryadi juga terus aktif ikut mengawal kesuksesan lomba tersebut bahklan bila ada tiket yang dobel serta pemain yang tidak bertiket dengan cepat mendapatkan tindakan dari panitia. Kalaupun ada yang kurang puas dengan hasil itu sudah biasa dalam jalannya lomba namun semuanya bisa dihandel dengan baik oleh IP dan Korlap yang bertugas.
“Kalaupun ada yang tanya kekurangan gacoannya itu sudah lumrah dalam perlombaan, kita juga sudah jelaskan apa adanya fakta dilapangan tidak pandang burung siapapun karena data rekapan juga ada serta kita sepakati ditulis nama masing – masing juri yang bertugas,” jelas Adi APB diamini Harto.
Jalannya lomba tempo sedang tersebut nama Sangkima BC Sangatta Kutim masih tidak bisa dibendung keberadaanya sebagai terbaik Bird Club dibayangi Buana Putra BC. Sedangkan H. Adi Cimot bersama PSR SF untuk menjadi yang terbaik harus berjibaku sampai usai lomba karena harus dilakukan perhitungan ulang point kejuaraan dengan Barata SF Sangatta yang ditengarai banyak nama yang tidak sah didalam perhitungan point untuk perebutan SF.
“Benar mas kita adakan perhitungan ulang untuk kali ini karena seharusnya teman – teman panitia lebih teliti lagi kalau memang main SF nama pemilik dan nama SF harus sama mulai awal lomba beda lagi kalau main BC nama pemilik tidak masalah berbeda dan timnya harus tetap sama. Meski tidak menerima Trhopy yang seharusnya hak kami tidak jadi soal yang terpenting panitia juga mengakuinya serta teman – teman Barata SF juga mengakuinya beberapa point yang tidak sah tersebut (lihat data juara) karena semuanya demi perlombaan yang Fair Play,” terang H. Adi Cimot.
Memang terlihat sepele akan tetapi kalau kicau mania tidak paham makna main untuk BC atau SF bisa fatal akibatnya. Karena kalau mulai awal niat kita menyumbangkan point untuk main SF maka embel – embel nama pribadi kita harus rela dihilangkan dan 100 persen harus mendukung nama yang kita sorong. Karena sejatinya main SF ini adalah nama perorangan bukan seperti jaman sekarang yang didukung banyak orang layaknya BC. Termasuk untuk perebutan juara burung terbaik bisa melayang kalau kita tidak jeli, karena terkadang pemain tidak menyadari apabila nama alamat sudah berubah maka point akan tidak sah. Hal ini memang sudah sering terjadi dimanapun lombanya oleh sebab itu kejadian seperti ini harus dijadikan pelajaran baik dari panitia dan pemain sebagai bentuk bahan edukasi.
Diakhir lomba ketua panitia Paryadi tak lupa mengucapkan banyak terima kasih atas support seluruh kicau mania yang hadir serta mohon maaf bila masih ada kekurangannya di arena lomba. “Dengan kejadian salah hitung point kejuaraan tersebut akan kami jadikan pelajaran tersendiri serta kami mohon maaf atas situasi yang sama – sama tidak kita duga sebelumnya sehingga teman – teman PSR SF Bontang harus menunggu lama sampai akhir lomba, kedepan tentunya akan kami jadikan bahan evaluasi, sampai jumpa lagi dalam Event Armada Kicau SF tahun depan,” tutupnya. /// kb5