Rakerda PBI Jatim Kediri – Menampung Aspirasi Cabang Untuk Rakernas & Menyusun Agenda Lomba 2023
Rakerda (Rapat Kerja Daerah) PBI Jatim yang digelar di Hotel Surya Pare Kediri pada 10 Desember 2022, diprioritaskan pada pelaporan kegiatan dalam setahun terakhir dan pemberian masukan sekaligus aspirasi masing-masing cabang yang nantinya akan dibawa ke Rakernas.
Diikuti oleh para pengurus PBI cabang se Kabupaten dan Kota di Jatim, beberapa pengurus pusat dan Pengda pun turut hadir di acara yang menjadi agenda tahunan PBI Jatim tersebut. Mulai dari Bagya Rahmadi ketua PBI Pusat, Heri Soegiono Ketua PBI Pengda Jatim, Samuel Bambang Tridjanto Sekretaris PBI Jatim, Dwi Jalu selaku tuan rumah dan para sesepuh PBI yang diwakili Teguh Rahardjo.
Diungkapkan oleh Bagya Rahmadi bahwa Rakerda ini bisa menjadi wadah bagi cabang-cabang dari berbagai daerah untuk memberi masukan dan aspirasi, yang nantinya untuk dibawa ke Rakernas yang rencana akan dilaksanakan pada bulan Maret 2023 mendatang.
“Saya harap cabang-cabang bisa bekerjasama dengan instansi terkait agar bisa terdaftar di daerahnya masing-masing,” ungkap Bagya saat memberikan sambutannya.
Hal senada juga diungkapkan Heri Soegiono, bahwa dalam kesempatan ini dia berharap agar ada komunikasi yang baik antara pengurus cabang dengan para penangkar binaannya. Agar program utama dari PBI yakni konservasi bisa berjalan dengan baik.
“Kita berharap agar program ring silver yang menjadi maskot PBI bisa menjadi primadona di setiap lomba dan bisa disetarakan dengan kelas Murai Batu Ring yang bisa dijadikan kelas utama,” ujar Heri Soegiono seraya berharap agar Rakerda ini bisa menghasilkan susuatu yang baik.
Menurut Dwi Jalu pengurus PBI pusat bidang akeorganisasian dan Pengendali Lomba bahwa Rakerda bisa dijadikan ajang silaturahmi. “Dan juga bisa jadi wadah untuk mengutarakan aspirasi dan usulan tiap-tiap cabang di Jawa Timur yang nantinya akan dibawa sebagai bahan untuk menuju Rakernas,” ucap Dwi Jalu yang juga bertindak selaku tuan rumah.
Dan benar saja, berbagai laporan tentang kegiatan masing-masing di tiap cabang selama setahun terakhir telah dilaporkan dengan baik oleh tiap perwakilannya. Sekaligus pencapaian dalam pembinaan kepada para penangkar di daerahnya khususnya lewat program ring silver.
Salah satunya datang dari Deddy Tjahyo Poernomo ketua PBI Pasuruan, yang berharap agar penjurian dilakukan di setiap gelaran PBI bisa lebih ditingkatkan mulai dari roling juri hingga memaksimalkan kinerja IP agar kefairplay an penjurian bisa terjaga dengan baik.
Sebagai tuan rumah, Pia penasehat PBI Kab. Kediri mengharapkan agar perlombaan burung berkicau lebih memprioritaskan pemberian penugasan juri kepada juri dari daerah masing-masing. “Ya setidaknya 75 persen dari juri berbagai cabang di Jatim, yang bertujuan untuk memberi peluang serta mengasah juri-juri muda yang sudah melakukan penjenjangan. Begitu halnya dengan sistem G-24 yang kami berharap agar bisa dipertimbangkan, namun yang penting masih dalam Marwah PBI,” ujar Pia yang juga sempat menyinggung perilaku panitia yang memamerkan uang di medsos.
“Sebaiknya pada H-7 ada pelaporan panitia lomba kepada Pengda masing-masing, agar lomba bisa berjalan baik dan sukses dengan dukungan semua cabang di daerah masing-masing,” imbuhnya.
Hal senada juga diungkapkan Dwi Jalu yang juga sebagai perwakilan PBI Kab. Kediri, bahwa sebaiknya proses pengajuan juri sesuai dengan struktur yang benar. “Kalau lomba nasional, cabang mengusulkan kepada Pengda yang diteruskan ke Pusat, agar bisa di seleksi dengan baik.” Ucap Dwi seraya berucap bahwa tanpa adanya tendensi apapun menjadi kunci kesuksesan sebuah lomba.
Tak ketinggalan, Ir Nur Chojin ketua PBI Sidoarjo yang berharap agar fungsional bisa berbenah, agar PBI bisa lebih baik kedepannya.
Selain mendengarkan aspirasi maupun usulan dari berbagai cabang, peserta rapat juga bersama-sama menyusun agenda lomba di tahun 2023, mulai dari lomba lokal terkendali hingga nasional.*
