Penantian Kicaumania terhadap lomba Piala Gubernur Jatim selama 3 tahun akhirnya terwujud. Tak ayal, gelaran bertajuk Khofifah Cup 2 yang digelar di area parkir Ubaya Surabaya (6/11) kemarin mendapat sambutan sangat meriah dari pecinta burung ocehan lintas Provinsi.
Melihat besarnya antusiame kicaumania dari berbagai daerah di Indonesia, membuat Heri Soegiono, SH.,MH. selaku penanggung jawab gelaran yang juga sebagai ketua PBI Pengda Jatim mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para peserta dan semua pihak yang ikut mensukseskan gelaran. Karena seperti diungkapkannya, bahwa keberhasilan lomba ini juga ikut berperan pula dalam membangkitkan kembali ekonomi kreatif mulai dari pengrajin sangkar beserta aksesorisnya, penjual kaos, peternak burung berkicau hingga pedagang kaki lima di sekitar area lomba.
“Bahkan pendapatan di sektor pariwisata juga ikut terdongkrak, begitu juga dengan penyedia hotel-hotel yang meningkat karena banyak dijubeli para peserta dari luar kota,” ujar Heri Soegiono di depan tamu undangan mulai dari ketua umum PBI Pusat Bagya Rahmadi. S.H,.M.M. Ketua Dewan Penasehat PBI Jatim M Sarmuji, SE.,M.Si. Kadis Budpar Provinsi Jatim Sinarto, S.Kar., M.M. dan Ketua Yayasan Ubaya Anton Priyatno.
Hal senada juga diucapkan ketua umum PBI Pusat Bagya Rahmadi. S.H,.M.M. Bahwa PBI bukan hanya sekadar menyelenggarakan lomba tapi juga sebagai pengendali lomba. Dengan melombakan burung hasil tangkaran, PBI juga turut serta dalam melestarikan burung yang menjadi visi misi Organisasi perburungan tertua itu. Bahkan targetnya pada tahun 2024, peserta kelas Kacer wajib hasil tangkaran dan tidak boleh hasil tangkap di hutan yang bertujuan untuk melindungi burung di habitatnya.
“Kami juga memberikan PR kepada penangkar binaan PBI untuk mencoba menangkarkan cucak Ijo yang masuk dalam kategori burung dilindungi dan syukurlah sudah ada 6-7 penangkar yang telah berhasil. Kalau nanti berhasil dan banyak ditangkarkan, maka kami akan mengajukan ke Kementerian Lingkungan Hidup untuk mengeluarkannya dari daftar burung dilindungi,” ucap Bagya Rahmadi saat memberikan sambutannya di depan tamu undangan.
Tak jauh beda dengan sambutan dari Bagya Rahmadi. Ketua Dewan Penasehat PBI Jatim yakni M Sarmuji, SE.,M.Si. juga berharap agar program-program PBI sebagai pelestari burung kicauan bisa terus berjalan dan kalau bisa lebih diperbanyak. Karena hal itu juga berimbas tidak hanya dalam pelestarian burung tapi juga bisa menggerakkan ekonomi kreatif. “Apalagi PBI selama ini banyak melepas liarkan burung ke alam liar dan sangat getol dalam melakukan pelestarian,” ujar M Sarmuji yang mengaku sangat merindukan bisa melihat atau mendengar ocehan-ocehan burung di alam liar.
Sinarto, S.Kar., M.M. Kadis Budpar Prov. Jatim yang mewakili Khofifah Gubernur Jatim yang berhalangan untuk hadir, mengungkapkan apresiasinya terhadap keeksotisan atau Keunikan dari kegiatan ini karena akan mendorong peningkatan ekonomi seperti UMKM yang mendukung dalam pelestarian burung Indonesia.
Sementara itu, gelaran yang mampu menyedot animo peserta dari berbagai mulai dari Jatim sendiri, Jateng, Jogja, Jabar, Jakarta, Bali hingga Kalimantan dengan total jumlah peserta sekitar 1800 an itu juga menjadi ajang perebutan juara umum BC maupun SF yang sudah terlihat saling kejar mengejar poin di tiap kelasnya.
Hingga akhirnya, panitia pun berhasil mengukuhkan Duta Balekambang Kumandang sebagai juara umum BC yang disusul Juanda Sakti di posisi Runner up.
Sedangkan untuk juara umum SF sukses direbut Yudi HJ dari Bali dan Runner up disandang oleh Hadi Senator yang juga sukses mengantarkan andalannya Cucak Ijo Rubicon sebagai juara 1 empat kali alias quattrik.
Tak kalah sengitnya dengan perebutan juara umum, dalam persaingan untuk merebut podium juara juga terlihat sangat seru di tiap kelasnya. Bahkan kejutan demi kejutan pun banyak terlihat di beberapa kelas yang digelar.
Salah satunya Tito dan Mbah Kus dari Sajang BC Kediri. Walau masih belum hoki di podium juara 1, namun keberhasilannya mengantarkan Cucak Ijo Pari Kesit sebagai juara 2 kelas Cucak Ijo B Grahadi dan CH Patriot di posisi 9 besar sesi Cucak Ijo Jembatan Merah sudah menjadi kebanggaan baginya. “Karena meski kita ke sini tidak menghubungi atau bahkan tidak kenal juri, namun toh kita masih bisa meraih juara,” ujar Tito yang amini Mbah Kus yang ber KTP di Kandat Kediri tersebut.
Keberhasilan mengantarkan gaco andalan juga dirasakan H Novie Walet SF Gresik. Walau belum beruntung meraih tahta juara, namun kebanggaan tetap bisa dirasakannya setelah andalannya MB Maleo mampu bertengger di posisi kedua kelas Ring silver PBI.
Diakhir gelaran, Adi Purnomo SH, selalu ketua pelaksana itu mengucapkan banyak terimakasih kepada Kicaumania dan semua pihak yang ikut mendukung dan mensupport gelaran dari saat sebelum hari H hingga berakhirnya gelara. “Ini tentu tak lepas dari kompaknya kerjasama tim yang ikut terlibat,” tutup pria yang akrab disapa Ipunk itu.*