News

Piala Raja 22 Yogyakarta #5 – Kacer Romeo Nyaris Hattrick, Jalu SF Boyong 12 Tropi Juara

Mengulang kembali kesuksesan di Piala Raja sebelumnya, Jalu SF Kediri sukses memboyong banyak tropi di Piala Raja 22 Yogyakarta (18/9) kemarin. Dan Kacer Romeo penyumbang tropi terbanyak plus merebut tropi mahkota.

Seperti diketahui bahwa loyalitas Jalu SF terhadap hampir semua even yang dikemas PBI, selalu dilakukannya dengan totalitas. 

Crew Jalu SF

Seperti halnya di even-even PBI yang pernah digelar sebelumnya, Jalu selalu all out dalam mensupport sekaligus memeriahkan suatu gelaran. Burung-burung terbaik kerap diturunkan semua dan bahkan tradisi memborong tiket dalam beberapa jenis burung tertentu nyaris tak pernah ditinggalkannya. Seperti di gelaran yang dimotori H Samsul selaku ketua pelaksana itu, hampir semua tiket di kelas Murai Batu termasuk kelas utama 11 juta dan 5 juta diborongnya, begitu halnya dengan kelas Kacer, Cendet dan Lovebird. 

Sayangnya di kelas Murai Batu, burung-burung andalannya seperti Kresno dan Halilintar belum bisa menampilkan kemampuan terbaiknya di kelas utama atau pun kelas Maharaja. Sehingga target untuk memboyong tropi mahkota di kelas Murai Batu pun terpaksa masih gagal.

Gaco di kelas Murai Batu masihampu sumbang tropi juara

Meski begitu. Perjuangan Sosro Bahu di kelas Ring Silver Sekar Kadhaton masih membuahkan hasil dan mampu meneruskan tradisi juara di kelas Murai Batu dengan keberhasilannya bertengger di posisi teratas. Sedangkan Halilintar sendiri akhirnya masih bisa menunjukkan kualitasnya di kelas Murai Batu Ring Pariwisata sebagai pengisi daftar juara 3.

Dan tentu saja, tradisi juara terutama meraih juara dengan perebutan tropi mahkota akhirnya sukses dipersembahkan Kacer Romeo. Turun di kelas Kacer Jogja Istimewa, Romeo yang kerap menorehkan prestasi di even berkonsep G-24 ataupun G25 itu sukses menampilkan perform terbaiknya. 

Dengan gaya ngobra plus neklek, lagu-lagu yang sangat bervariasi pun berhasil diobralnya dengan sangat baik plus dengan suaranya yang lantang. Ditambah lagi dengan durasi kerjanya yang full nyaris tanpa jeda, menjadikannya dengan mudah menguasai jalannya pertandingan sekaligus menarik perhatian juri yang sepakat memilihnya untuk menempati tahta juara.

Romeo nyaris hattrik

Berlanjut di kelas Bintang PBI, kepiawaiannya dalam memainkan lagu-lagu terdahsyatnya semakin sulit untuk terbendung. Alhasil, gelar juara pun berhasil dipertahankan. Di Sekar Kedhaton B, Romeo nyaris bisa melengkapi prestasinya sebagai juara 1 yang ketiga kalinya. Sayangnya langkahnya itu terpaksa terhenti dan harus puas di posisi Runner up. Begitu halnya saat di sesi Kacer Ring Sekar Kedhaton yang berada di posisi 4 besar.

Salutnya gaco lainnya yang diberi nama Siliwangi juga tak ketinggalan untuk menampilkan aksi terbaiknya. Meski belum secemerlang Romeo, namun dia masih bisa mempersembahkan tropi juara sebagai Runner up di kelas Kacer Bintang B dan juara 4 di Kacer Sekar Kedhaton A.

“Ikut di 7 kelas Kacer, duet Romeo dan Siliwangi berhasil menempati posisi juara di 6 kelas,” ujar Abah Antok manajer Jalu SF.

Di kelas Cendet, ada Perisai yang juga sukses menyumbangkan tropi sebagai juara 3 kelas Jogja Istimewa. Begitu juga di kelas Lovebird, sang andalan yakni Ramayana masih bisa membanggakan Jalu dengan bertengger di posisi Runner up di kelas Sekar Kedhaton B dan juara 3 sesi Bintang PBI E. Sehingga total tropi yang diboyongnya pulang mencapai 12 tropi juara.*

Related Articles

Back to top button