Meski harga tiket tertinggi naik menjadi Rp 2,2 juta, namun visi awal yang ingin menyebarkan virus kebaikan ala SMM di akar rumput masih menjadi prioritas SKN. Hal itu dibuktikan pada gelaran rutin Kopdar SKN XI yang dihelat di Puspa Agro Sidoarjo (11/9).
Seperti diketahui bahwa Kopdar SKN yang sudah berjalan selama 10 kali itu mematok harga tiket paling mahal di bawah 1 juta atau tepatnya Rp 990 ribu. Dan seperti yang diungkapkan Kemas selaku ketua SKN yang harus mengajukan secara resmi kepada pengurus SMM terlebih dahulu agar tiket tertinggi Kopdar SKN dinaikkan lantaran besarnya biaya operasional yang dikeluarkan oleh panitia di tiap gelarannya.
Alhasil disepakati bersama oleh para pengurus SMM dengan ditetapkannya besaran tiket Kopdar SKN saat ini batas maksimal mencapai Rp 2,2 juta. Sementara untuk harga tiket di gelaran lain atau Anniversary yang dikemas SKN akan kembali dirembukkan saat akan melakukan perencanaan even tersebut.
Agar visi utama dari SKN itu tetap mengena di akar rumput, maka tiket terendah yakni Rp 330 ribu tetap dipertahankan. “Peserta di tiket Rp 300 ribu hanya diprioritaskan bagi member saja, ditambah lagi dengan tiket 550 ribu,” ujar Kemas yang diamini Abah Hudan selaku penasehat.
Dengan adanya perubahan harga tiket tertinggi di Kopdar SKN, maka ketentuan tiket dan kelas lain juga ada penyesuaian. Total ada 13 kelas yang digelar, terdiri dari 2 kelas tiket Rp 2,2 juta, 2 kelas tiket Rp 550 ribu dan masing-masing 3 kelas untuk tiket Rp 1,1 juta, Rp 770 ribu dan Rp 330 ribu.
Selain ada perubahan pada harga tiket yang dibanderol, pada even kali ini SKN juga melakukan pengkaderan juri. “Ada 6 calon juri SKN yang ikut bertugas kali ini, yang akan kita lihat lagi perkembangannya kedepan,” ungkap Kemas seraya berucap bahwa juri-juri tersebut sebelumnya sudah bertugas di simulasi SKN beberapa pekan lalu.
Dan benar saja, penugasan terhadap kader juri itupun mendapat respon positif dari para peserta. “Yang saya lihat sih mereka sudah melaksanakan SOP SKN dengan baik, ya mungkin karena baru bertugas di Kopdar SKN bisa jadi mereka merasa nervous dan masih demam panggung,” ujar Yuss Malang.
Sedangkan untuk kenaikan harga tiket tertinggi, Yuss mengaku hal itu sangat wajar mengingat SKN yang merupakan anak dari SMM. “Bila perlu ya harga tiketnya lebih tinggi lagi,” ucapnya.
Hal senada juga diungkapkan Rey dari Sisik Merah yang sangat puas dengan terobosan yang dilakukan SKN, mulai dari harga tiket tertinggi hingga pengkaderan juri-juri baru. “Menurut saya harga tiket justru harusnya sih lebih tinggi lagi,” ungkapnya.
Kepuasan juga turut dirasakan Agung Mahadewa Sumenep yang baru pertama kali merasakan ikut gelaran di SKN. “Untuk penjuriannya benar-benar bagus banget dan sangat puas,” ucap Agung yang ingin terus mengikuti gelaran yang dikemas SKN dan bahkan ada keinginan untuk berlomba di SMM.
Sementara itu, dengan banyak diturunkannya burung-burung jawara, menjadikan persaingan sengit tak bisa terhindarkan. Di kelas Nusantara A, Shogun besutan Abah PRI sukses membuka kemenangan di gelaran kali ini yang diikuti Partikelir andalan AMIK Runner up, Charles besutan H Novie Gresik juara 3, Millioner milik Adi Bonsai di posisi 4 serta Yakuza gaco Permana di 5 besar.
Semakin seru saat memasuki kelas utama Luar Biasa A terutama yang mempertemukan Valentine andalan Apank 139 Team versus Singo Edan gaco Yuss YNWA Malang. Saling kerja powerfull dan totalitas membuatnya mendapatkan bendera koncer yang sama sehingga penentuan musti di lakukan dengan cara tos, yang akhirnya dimenangkan oleh Valentine.
Di kelas utama kedua yakni Luar Biasa B, Singo Edan akhirnya kembali menunjukkan kualitasnya dan sekaligus sukses merebut podium juara di kelas bergengsi itu.*